Demi Fulus, Sholat Tak Mulus

0
318
- Advertisement -

Hikmah Abdul Hamid Husain 

Dunia penting, tetapi jangan sampai dunia membuat sholat kita seperti sholatnya orang yang minum miras, mabuk tidak sadar apa yang diucapkan.

Allaah SWT melarang orang-orang yang lagi fly, mabuk miras melakukan sholat, karena mereka tidak sadar dan tidak tau apa yang mereka ucapkan.
Allaah SWT berfirman ;

يا ايها الذين امنوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ.
( النساء ٤ الاية ٤٣ )

“Hai orang orang yang beriman, janganlah kamu mendekati Sholat jika kamu sedang MABUK, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan”.
(QS An-Nisaa’ 4, ayat 43).

2. Maka, jangan sampai kita termasuk orang orang yang dinilai Allaah sama dengan orang mabuk yang tidak memahami apa yang diucapkan.
Jumhur Ulama dan Para Salafus Shaalih menuturkan ;

- Advertisement -

كم من مصلٍّ لم يشرب خمرًا، لكنه في صلاته لا يعلم ما يقول؛ قد أسكرته الدنيا!
Arti:
“Betapa banyak orang Sholat yang tidak minum minuman keras, namun saat Sholat, mereka tidak mengerti apa yang mereka ucapkan, karena mereka mabuk memikirkan Dunia”.

3. Setan Bernama Khabzab Spesialis Mengganggu Sholat:

Dalam Hadits Nabi. Suatu hari, Anas menyebutkan bahwa Utsman Bin Abi Al-Ash datang kepada Nabi Muhammad dan berkata:
“Yaa Rasuulallaah, ada setan penghalang antara aku dan Sholatku dan mengganggu bacaanku.”

Rasuulullaah pun bersabda;
“Itu adalah setan yang bernama Khanzab. Jika engkau merasakan kehadirannya, berlindunglah kepada Allaah dari hangguannya. Kemudian berludahlah tanpa air ludah ke arah kirimu sebanyak tiga kali.”

Utsman Bin Abi Al-Ash menuturkan: “Selanjutnya aku melaksanakan apa yang telah diperintahkan oleh Rasuulullaah dan benar Allaah mengusir setan itu dari diriku.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Muslim)

Khanzab adalah setan yang ditugaskan untuk mengganggu orang Sholat. Ia melaksanakan tugasnya ketika Muslim sedang memulai gerakan Takbiratul Ihram hingga akhir salam.

Catatan
1. Agar khusyu dalam sholat, syarat utamanya adalah memahami arti semua bacaan sholat, dan saat membacanya, hayati maknanya. Kalau tidak memahami arti bacaannya, fikiran akan liar kemana mana, tersedot ke urusan fulus dan hal hal Duniawi.

2. Kalau tidak memahami arti bacaan sholat, sama dengan orang yang sedang mabuk, tidak tahu apa yang diucapkan.

3. Rasuulullaah SAW mengingatkan, ada orang yang sholat selama 60 tahun tapi dianggap tidak pernah sholat, karena Sholatnya asal asalan.

Rasuulullaah SAW bersabda:
“Sungguh, ada orang yang Sholat
selama 60 tahun, namun Sholatnya tidak diterima.

Karena orang itu, menyempurnakan
Rukuknya, tapi tidak menyempurnakan
Sujudnya, atau menyempurnakan sujudnya, namun tidak menyempurnakan Rukuknya”.
(Hadits Sahih Riwayah Al-Asbahani dalam kitab At-Targhiibus Shahiihah no. 2535)

4. Rasuulullaah SAW mengingatkan lagi, bahwa: banyak orang yang rajin Shalat, namun nilainya gagal:

“Sungguh, seseorang benar-benar selesai dari Shoat namun tidak dituliskan pahala untuknya melainkan hanya sepersepuluh dari Sholatnya, atau sepersembilannya atau seperdelapannya, atau sepertujuhnya, atau hanya seperenamnya, atau seperlimanya, atau seperempatnya, sepertiganya, atau setengahnya saja”.
(Hadits Sahih Riwayah kAl-Imam Abu Daud).

5. Rasulullah SAW mengingatkan lagi;
“Sungguh, pertama kali yang dihisab, ditanya dan dimintai pertanggung jawaban dari semua ibadah seseorang di hari Kiamat kelak adalah Shalatnya.
Bila Shalatnya baik, maka beruntunglah ia dan bilama Shalatnya rusak, sungguh kerugian besar menimpanya”. (Hadits Sahih Riwayat Al-Imam At- Tirmidzi).

6. Rasuulullaah SAW mengajarkan DOA ini, agar dijauhkan dari Sholat yang tidak diterima;

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
اللهم انى اعوذ بك من صلاة لا تنفع
(رواه ابو داود وصححه الالبانى).

“Allaahumma innii a’uudzu biKa min shalaatin laa tanfa’u”

“Yaa Allaah, sungguh aku berlindung padaMu dari Shalat yang tidak membawa manfaat”
(Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Abu Dawud).

7. Rasuulullaah SAW juga bersabda: menganjurkan agar membaca Doa terhindar dari Sholat yang tidak Khusyu:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وَهَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
“Allaahuma innii a’uudzu bika minas syaithaani rajimi wa hamzihii wa nafkhihii wa naftsihii”

“Yaa Allaah, sungguh aku berlindung pada-Mu dari setan yang terkutuk dan dari godaannya dan dari tiupannya dan dari hembusannya.”

Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).

Abdul Hamid Husain  Alumnus Ummul Qura University, Makkah King Abdulaziz University, Jeddah dan PM Gontor, Ponorogo.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here