PINISI.co.id- Dualisme kepemimpinan Pengurus Besar Ikatan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan (PB IKAMI Sulsel) naga-naganya akan berakhir di kampus 1 BPSDM, Makassar pekan ini.
Kedua kubu yang masing-masing mengklaim kesahihannya bakal menyatu dan dibuktikan pada gelaran Musyawarah Nasional (Munas) XIX, IKAMI Sulsel, 28-30 Agustus 2023 ini.
Selain untuk memilih ketua umum periode 2023-2025, Munas juga diharapkan dapat menjadi sarana evaluasi.
Bendahara Umum KKSS Sri Asri Wulandari yang membuka Munas IKAMI, (28/8/2023) berharap tidak ada lagi kepemimpinan ganda di organisasi kemahasiswaan Sulawesi Selatan ini. “Kalau sampai terpecah lagi, ini berarti sebuah kemunduran,” kata Sri yang meneruskan arahan Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna yang mewakilkan kepada Bendum KKSS.
Karena itu, Sri berharap Munas IKAMI
memilih ketua yang mampu menggerakkan organisasi secara efektif. “Belajar dari dua periode terakhir kepengurusan, ini sangat tidak produktif karena kepengurusan ganda. Ujungnya BPP KKSS tak mengakui kedua kubu dan dengan alasan itu tanpa memberikan SK,” tegas Sri.
Seturut kehendak Ketum KKSS, Sri menyampaikan bahwa IKAMI sejatinya menjadi sumber mata air pemimpin, menjadi SDM unggul dan harus merumuskan program guna mewujudkan agenda tersebut.
Total ada 65 pengurus cabang se-Indonesia yang mengikuti Munas dengan tema “Merawat Kebhinekaan, IKAMI Sulsel untuk Indonesia”.
Tak kurang 7 calon Ketua Umum IKAMI bersaing memperebutkan tampuk pimpinan yaitu Miftahul Awal R. (Yogyakarta), M. Isra Bil Ali (Solo), Darwis Embong Bulan (Jakarta), Muhammad Nur M. (Ciputat), Andi In’amul Hasan (Jakarta), Muhammad Reska Alief (Malang) dan Muhammad Ridha Ramli (Depok). (Aco)