PINISI.co.id- Selasa Malam, 4 Agustus 2020, saya beruntung dapat mengikuti webinar diskusi online, Diskusi Buku Virtual bersama Prof. Dr. Mulyadhi Kartanegara, “Mengarungi Lautan Ilmu”. Diskusi terasa sempurna karena dilengkapi oleh dua kolega dan satu murid Prof. Mulyadhi, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII); Dr. Haidar Bagir, Founder dan CEO Mizan Group; dan Muhammad Nur Jabir, Direktur Rumi Institute. Acara dipandu oleh Zacky Khairul Umam, kandidat doktor di Freie Universitaet Berlin, Jerman.
Mulyadhi berusaha menjelaskan perjalanan hidupnya yang penuh rintangan dan merasa beruntung dan bahagia karena dapat terseret ke dalam lautan ilmu agama, filsafat, dan tasawuf.
Komaruddin memuji ketekunan dan konsistensi sosok Mulyadhi yang rajin menulis dalam bentuk tulisan tangan, dan telah menghasilkan puluhan buku. “Pak Muladhi adalah salah satu murid Almarhum Prof. Harun Nasution dan sekarang sedang merampungkan penerjemahan buku best seller Almarhum Nurcholish Madjid, Islam Doktrin dan Peradaban, sekitar 700 halaman ke dalam bahasa Inggris,” kata Komaruddin.
Haidar Bagir, sebagai kolega Mulyadhi, sudah puluhan tahun memimpin penerbitan buku, Mizan Group, juga mengagumi pemikiran-pemikiran Mulyadhi dan siap membantu para serdadu Mulyadhi untuk memasarkan buku-bukunya, terutama dalam bentuk e-book.
Saya sebagai murid Prof. Mulyadhi terkesan pada gaya sang guru yang sederhana dan dapat mengungkapkan pemikiran-pemikiran filosof klasik seperti Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan Ibnu Rush di meja makan atau di tempat umum. Padahal pemikiran-pemikiran para filosof besar seperti itu tidak mudah dibaca, dicerna, apalagi diungkapkan oleh sebagian pecinta ilmu filsafat Islam, termasuk saya.
Saya terkesan ketika saya bekerja di Grup Mizan, Teraju. Kalau tidak salah tahun 2002, pihak Mizan mendatangkan Prof. Dr. Annemarie Schimmel (7 April 1922-26 January 2003), salah seorang guru besar (orientalis) dalam ilmu-ilmu Islam (Islamic Studies), ahli tentang pemikiran Jalaluddin Rumi, berkebangsaan Jerman ke Jakarta. Kami mengadakan diskusi buku dan pemikiran Schimmel di Perpustakaan Nasional RI Jalan Salemba Raya Jakarta Pusat dan Prof. Mulyadhi didaulat sebagai penerjemah dan pemberi penjelasan pemikiran-pemikiran Schimmel. Sangat mencerahkan pemerhati pemikiran Schimmel hari itu.
Saya melihat Prof. Mulyadhi termasuk guru besar yang beruntung karena sering mendapatkan kesempatan menjadi guru tamu (visiting scholar) misalnya di UGM, Malaysia, dan Brunei. Di hampir seluruh kesempatan itulah, selain mengajar, Mulyadhi menggunakan waktunya menulis puluhan buku dalam bentuk tulisan tangan. Saya tidak heran jika hari ini terbit enam jilid bukunya, “Mengarumi Lautan Ilmu. Sebuah Otobiografi”.
Semalam di sesi tanya jawab, Mulyadhi mengaku akan terus menulis atau berkarya dan menantang para sarjana muslim Indonesia, terutama yang sudah bergelar guru besar agar segera menulis dan mewariskan karyanya.
Selamat atas Penerbitan dan Peluncuran Ensiklopedi Pemikiran Prof. Dr. Mulyadhi Kartanegara. Teman-teman yang berminat membeli buku tersebut, boleh menghubungi saya atau langsung ke nomor Prof. Mulyadhi di flyer diskusi buku kemarin itu. Terima kasih.
[M. Saleh Mude]