PINISI.co.id- Perayaan ulang tahun tidak dikenal dalam tradisi budaya Bugis Makassar. Baru setelah gaya hidup Barat melanda Indonesia, maka ulang tahun pun dijadikan momen yang pantas diperingati.
Nilai positifnya adalah pada perayaan itu didaraskan doa-doa terbaik dan mustajab buat yang merayakan hari lahir. Antara lain mensyukuri karunia Allah atas umur panjang dan terutama keberkahan hidup.
Hidup yang singkat, namun usia yang panjang, patut disyukuri dengan hikmat, suka cita-cita, dan semoga pada tahun berikutnya perayaan itu diulangi kembali oleh orang-orang dekat dan terkasih.
Begitulah kesan, tatkala Ketua Dewan Pembina BPP KKSS Aksa Mahmud merayarakan atau lebih tepatnya dirayakan oleh kolega-koleganya di Jakarta, Senin (18/7). Sebelumnya di Pantai Bosowa Makassar, perayaan itu juga dihelat.
Aksa kelahiran 16 Juli 1945 di Barru, dipantaskan umurnya yang berusia 77 tahun, usia yang tergolong panjang di rerata harapan hidup pria Indonesia 71 tahun. Bukan lamanya, tapi kualitas hidup yang menentukan perjalanan hidup seorang tokoh sebagaimana Aksa Mahmud melakoninya dengan segala pernak-perniknya. Aksa memiliki sejumlah kiat dan wejangan, kenapa dia merenda nasib sampai hampir 80 tahun.
“Jangan pernah merasa tua,” kata pendiri Bosowa Grup, yang didapuk sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
“Kita harus selalu bergerak, menebar energi positif, dan banyak memberi amalan dan sedekah,” Aksa bertutur seperti seorang ayah kepada anak-anaknya.
Usia 43
Sekiranya ayahya tidak mencatat tanggal kelahirannya di sebuah palang rumahnya di Barru, Aksa sama sekali tidak pernah tahu kapan persisnya ia lahir. Namun faktanya kemudian, puluhan tahun berselang, saat ia berusia 43, pertama kali hari ulang tahunnya dirayakan. Itupun di Tokyo, oleh perusahan Mitsubishi— Aksa adalah agen Mitsubishi di Sulawesi Selatan — yang mengetahui tanggal lahiran Aksa lewat paspor miliknya. Setelahnya tradisi ulang tahun itupun berlanjut sampai sekarang. Kadang ia sendiri tak paham, tiba-tiba dirayakan ultahnya. Setahun tidak terasa, karena sehari-hari Aksa diliputi oleh pelbagai kesibukan.
Dan meski pernah baypass jantung, Aksa tiada pernah mengingat kalau ia pernah dioperasi jantung. Karena itu fisiknya tetap bugar, pikirannya tetap jernih dan sistematis.
Selain didoakan Ketua Umum KKSS Muhlis Pathana, yang mewakili 15 juta warga KKSS di rantau, Wakil Ketua Umum KKSS Jumrana Salikki juga mengiringinya dengan sebuah kesaksian yang liris:
Aksa Mahmud Sang Panglima Yang Hangat
77 tahun usia Aksa Mahmud
Panglima adalah sapaan segelintir di kami…
Sang pengusaha
Pionir
Idola
Tauladan
Insipirator
Sosok komplet berada di semua lini…
Hangat
Hangat
Dan sangat hangat bagi siapa saja…
Bukan untuk elit
Tapi juga kaum papa …
Aksa Mahmud…
Ku mengenalnya
Sejak mahasiswa
Tak ada yang berubah
Untuk ke semua orang
Selalu dekat
Senyum
Tertawa
Bahagia…
Bangga kami
Memiliki Panglima
Tak berjarak
Selalu merunduk…
Menyapa
Meraih
Menggenggam ..
Pagi ini
Sang Panglima
Lagi menyapa hangat
Bahagia…
Wajahnya lebih muda
Ceria
Di usia 77
Andai bisa dibalik…walau tetap 77 tahun
Sang Panglima
Guru kami dari berbagi sudut…
Mungkin
Bukan yang terbaik bagi semua orang…
Tapi panglima yang terbaik di mata kami …..dan innsyaa Allah bagi yang pernah dekat, membersamainya ….
Semoga sang Panglima juga terbaik di mata Allah sang pencipta…
Yang selalu dekat dengan siapa saja….
Usia bukanlah angka
Tapi bagaimana kebarokahan itu selalu membersamainya
Semoga
Sang Panglima
Selalu
Sehat
Sukses membersamainya
Menyebar manfaat bagi hampir di seluruh Indonesia….
Barokah…dunia akhirat …
Bersama keluarga dan seluruh komponen bangsa ini yang membersamainya …
Aamiin YRA…
(lip)