PINISI.co.id- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek) lewat Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) telah menyelenggarakan Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pada Jumat, (29/9).
Acara penganugerahan dan penutupan FIKSI 2023 yang diselenggarakan di Gedung Convention SMESCO Jakarta, menandai transformasi calon pengusaha muda yang bercita-cita, menampilkan bakat, dedikasi, dan inovasi yang menjanjikan.
Mengusung tema “Belajar Berwirausaha Talenta Entrepreneur Harapan Bangsa”, FIKSI tahun ini bertujuan untuk menciptakan platform bagi pikiran kewirausahaan Indonesia untuk menunjukkan potensi mereka, terhubung dengan para pemimpin industri, dan mempromosikan budaya inovasi di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbudristek, Suharti saat menyampaikan bahwa hasil kegiatan ini idealnya bisa menjadi acuan bagi pengembangan talenta pengusaha muda Indonesia di masa depan.
“Melalui ajang yang dilaksanakan lintas kementerian/lembaga ini kiranya dapat mendorong agar pendidikan Indonesia lebih baik lagi,” kata Suharti.
Suharti juga menambahkan, pelaksanaan FIKSI dapat menjadi wadah untuk mendukung calon pengusaha muda.
“Kami tidak hanya mendorong inovasi tetapi juga menciptakan peluang untuk pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan,” sambung Suharti.
Sepanjang pelaksanaan FIKSI yang dimulai tanggal 25 – 30 September, sebanyak 329 peserta dari 24 provinsi di Indonesia berkesempatan terlibat dalam program mentoring, menghadiri lokakarya dan seminar, serta menampilkan ide-ide bisnis inovatif mereka.
Kategori yang dilombakan di FIKSI 2023 yaitu Rencana Usaha dan Pengembangan Usaha.
Terdapat enam bidang lomba untuk jenjang SMA dan MA, yaitu Kriya, Fesyen, Desain Grafis, Budaya Lintas Usaha, Boga, dan Game, Aplikasi, Video, serta Animasi.
“Adapun Jenjang SMK terdapat lima bidang lomba, yaitu Teknologi Digital, Pariwisata dan Kuliner, Kesehatan dan Wirausaha Sosial, Industri Kreatif, Agribisnis, Agroteknologi, dan Kemaritiman,” urai Pelaksana tugas (Plt.) Pusat Prestasi Nasional, Hendarman saat menyampaikan laporan kegiatan.
Pada kesempatan berbeda, Kepala BPTI, Asep Sukmayadi mengungkapkan kegembiraannya atas animo yang ditunjukkan seluruh peserta FIKSI 2023.
“Kami senang menyaksikan pertumbuhan yang luar biasa dari calon pengusaha muda negara kita selama festival ini. Passion mereka, kreativitas, dan tekad yang kuat benar-benar menginspirasi,” tegas Asep Sukmayadi.
Asep mengungkapkan bahwa puncak dari acara ini berupa pengakuan dari dunia industri atas karya peserta yang menggabungkan aspek pemanfaatan teknologi, pembangunan keberlanjutan, dan kewirausahaan yang memperhatikan aspek sosial.
Kisah para pemenang menjadi bukti bahwa potensi individu muda dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan perubahan positif bagi bangsa.
“Berpartisipasi di FIKSI 2023 menjadi pengalaman yang mengubah cara pandang kami.
Seusai mendapatkan Juara I, kami hendak terus memasyarakatkan produk talang nyawan atau sarang lebah, sehingga dapat dikenal luas tidak hanya di Jembrana,” urai I Komang Mahar Dika dan Ni Komang Tri Wiguna Wati, siswa kelas XII SMKN 2 Negara, Jembrana, Provinsi Bali yang meraih Emas kategori Pengembangan Usaha, Bidang Agribisnis, Agroteknologi, dan Kemaritiman.
Kegembiraan juga ditunjukkan tim WOLTEAM, peraih medali Perak kategori Pengembangan Usaha, bidang Pariwisata dan Kuliner yang menampilkan KISWOL (Cookies Kekinian Berbahan Dasar Growol). “Selama ini growol yang berbahan dasar dari ketela pohon, merupakan penganan khas Kabupaten Kulon Progo kurang populer.
Sejak bulan Maret 2023, kami banyak mengalami kegagalan percobaan membuat cookies.
“Kiranya usaha yang kami rintis dapat berkembang pasca meraih juara di ajang FIKSI, sekaligus kami memotivasi teman-teman kami yang lain jangan ragu ikut ajang FIKSI,” ucap Khoirunnisa Albukhori dan Rahmadian Prihatin Ningsih, siswa kelas XII SMKN 1 Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi D. I. Yogyakarta.
Sepanjang festival, para peserta terlibat dalam diskusi yang dinamis, bertukar ide dan pengalaman dengan berbagai narasumber yang merupakan pakar dari kategori yang dilombakan.
FIKSI 2023 juga menampilkan kompetisi lapangan bisnis, di mana pengusaha mengambil kesempatan untuk menyajikan ide-ide revolusioner mereka kepada panel hakim yang dihormati, investor potensial, dan ahli industri.
Kompetisi ini mengekspos peserta ke umpan balik yang berharga, merangsang gairah mereka untuk kewirausahaan dan menyalakan dorongan untuk inovasi berkelanjutan.
Tak ketinggalan, Arya Thalib Malibela dan Sulton Ghani Saputra, peraih medali Perunggu kategori Rencana Usaha bidang Game, Aplikasi, Video, dan Animasi yang merupakan siswa kelas XII di SMAS Averos, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya juga menuturkan alasan yang memantik mereka mengembangkan aplikasi Mobillo MOB Papua.
“Mob merupakan stand up comedy versi Papua. Aplikasi yang kami kembangkan berisi konten mob Papua dalam bentuk video, gambar, komik, serta audio yang berisi cerita lelucon khas daerah Papua.
Mob yang dapat diunduh di platform Playstore di gawai yang berbasis Android menggunakan nama Bahasa Indonesia, namun menggunakan logat atau dialek asli papua,” jelas Sulton yang diamini Arya.
Ketika FIKSI 2023 berakhir, para peserta meninggalkan dengan inspirasi baru, pengetahuan, dan jaringan yang diperluas.
FIKSI 2023 telah memainkan peran penting dalam memupuk generasi baru pengusaha yang siap menghadapi tantangan sosial, menciptakan peluang kerja, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Syam)