Gerai Makanan Sulawesi Selatan Hadir di Belgia, Pengobat Rindu Warga KKSS di Eropa

0
1067
- Advertisement -

Catatan Asbar Atma, Wakil Sekjen BPP KKSS dari Budapest

PINISI.co.id- Kita bisa melangkah dan terbang jauh berpetualang keliling dunia hingga negara manapun tanpa batas bahkan menetap dan tinggal lama di sebuah negara impian kita, tapi rasa rindu kita tidak bisa dipungkiri pasti akan tetap mengingat kampung halaman terutama makanan khas tempat kita lahir dan dibesarkan.

Ungkapan ini sangat lekat dengan diri Passompe (perantau) atau istilah kerennya diaspora asal Sulawesi Selatan, Dimanapun berada pasti kangen dengan coto makassar, sop konro, pallubasa, toppalada dan banyak lagi makanan khas lainnya.

Kerinduan warga KKSS di Eropa itu terjawab dan terobati. Tersebutalah Debby, seorang diaspora asal Sulawesi Selatan yang menetap di Belgia melihat peluang bisnis dibalik rasa kangen makanan asal Sulsel tersebut. Tak perlu heran, seperti yang kita ketahui bersama bahwa orang Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja, dimanapun berada memiliki talenta bisnis yang sangat kental. Itulah sebabnya di seluruh pasar tradisional dan pasar modern di Indonesia pasti kita temukan ada pedagang asal Sulsel yang berjualan. Bukan hanya terkenal sebagai pelaut ulung, tapi talenta dagangnya sudah melekat turun temurun dari nenek moyangnya.

Talenta bisnis itu pulalah yang melekat pada diri Debby bersama suaminya dengan membuka toko produk makanan dari Sulsel dan produk makanan Indonesia lainnya di Erpe Mere kota Aalst, 30 kilometer dari Kota Brussel, Belgia.

- Advertisement -

Dagangannya diperuntukkan untuk diaspora Indonesia di seluruh daratan Eropa, selain dijual secara offline, pun dijual secara online yang dapat dibeli dari wilayah Eropa lainnya. Lagipula posisi Belgia yang strategis dan sangat dekat dengan Belanda, Perancis dan Jerman yang banyak ditinggali diaspora asal Indonesia sehingga sangat mudah dijangkau jika mau membeli secara langsung. Walaupun sebenarnya toko produk Indonesia di Belanda sangat mudah ditemukan, tapi tidak banyak ditemukan produk asal Sulawesi Selatan.

Debby yang tinggal di Belgia sejak 2013, menikah dengan lelaki pujaan hatinya warganegara Belgia, paham betul makanan apa yang menjadi kerinduan diaspora Indonesia asal Sulsel. Sebutlah deretan makanan seperti bumbu instan : coto makassar, sop konro, pallubasa dan toppalada, sirup DHT pisang ambon, sirup markisa, bagea kenari, putu kacang Makassar, saus tomat sumber jaya untuk nasi goreng merah, Indomie rasa coto makassar, lombok kuning khas Makassar yag heboh pedasnya dan masih banyak lagi deretan makanan lainnya.

Setidaknya kerinduan akan kota Makassar terobati dengan adanya toko Debby. Tinggal buka websitenya melalui www.tokoberkatbelgium.be makanan yang dipesan pun akan segera terkirim ke rumah pemesan dengan cepat melalui cargo darat karena akses transportasi yang sangat lancar di seluruh wilayah Eropa.

Kesigapan Debby ini patut diberi apresiasi yang tinggi, mengirim barang dari Makassar ke Belgia itu butuh effort maksimal, bahkan menggunakan kargo udara pun dilakukan agar sampai di Belgia. Debby mengeluhkan kargo laut yang akhir-akhir ini sangat susah ditemukan sama seperti yang dikeluhkan eskportir lainnya saat ini.

Pemprov Sulawesi Selatan selayaknya memberi perhatian khusus kepada pedagang seperti Debby untuk memudahkan pengiriman barang ke Eropa, setidaknya bisa menjadi pintu masuk untuk memasarkan produk makanan dan produk lainnya asal Sulsel ke Eropa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here