PINISI.co.id- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar terus memperkuat kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dalam pembangunan desa. Setelah perencanaan desa wisata, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya juga akan dilibatkan dalam merumuskan konsep tata ruang kawasan pedesaan.
“Kita butuh dukungan dari para ekspert, para ahli dibidangnya, karena dari 74.961 desa di Indonesia itu punya karakteristik yang berbeda-beda,” ucap Gus Halim sapaan akrab- Abdul Halim Iskandar di ITS Surabaya, Jumat (29/07/2024).
Dalam pembahasan rencana kerja sama tersebut, ITS Surabaya akan ikut mendampingi desa merumuskan konsep tata ruang desa. tujuannya agar pembangunan di desa lebih terarah serta berlandaskan lingkungan dan kearifan lokal. Pasalnya, pembangunan desa dilakukan secara bertahap dengan berbagai sumber dana, sehingga diperlukan master plan dan konsep tata ruang desa agar tidak asal membangun.
Menurut Gus Halim, dengan pendampingan dari para ekspert, desa juga akan terbantu dalam menyusun program-program pembangunan baik jangka pendek, menengah, dan panjang. Hingga akhirnya, konsep tata ruang desa akan menjadi acuan bagi agenda pembangunan desa yang berkelanjutan.
“Masih banyak desa yang asal membangun tanpa master plan dan tanpa tahu dampak dari pembangunan tersebut. Saya tidak ingin masalah ini terus berlanjut sehingga perlu ada pendampingan dari ITS Surabaya yang ahli dibidang tata ruang,” tegasnya.
Gus Halim juga optimis, ITS Surabaya dengan segudang pengalaman dan keilmuannya akan mampu menjawab segala persoalan yang dihadapi desa-desa di seluruh Indonesia. Meskipun, perlu waktu dan dilakukan secara bertahap.
“Saya sering denger setiap ada event terkait dengan teknologi ada ITS, pameran mobil tenaga surya juga ada ITS dan banyak lagi, sehingga saya merasa menjadi salah satu partner membangun desa,” imbuhnya.
Dalam kunjungannya, Gus Halim didampingi Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes PDTT, Ivanovich Agusta, menyempatkan untuk menjajal motor dan mobil listrik pintar karya ITS dengan mengelilingi taman di lingkungan ITS. Menurut Rektor ITS Surabaya, Mochamad Ashari yang ikut mendampingi, mobil karya ITS itu dibekali dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang bisa menggantikan peran pengemudi alias bergerak otomatis. (Syam)