PINISI.co.id- Tabligh Akbar dan halal bihalal yang diadakan IKB Jabodetabek dalam rangka Idul Fitri 1444H di Lapangan Nagari Balingka, Kec. IV Koto, Bukittinggi, Sumbar (23/4/2024) ini dipenuhi masyarakat hingga membludak.
Masyarakat antusias datang dan mengikuti acara hingga selesai. Acara yang diadakan dekat gedung SD Negeri 07 Balingka ini juga menunjukkan keakraban antara warga perantau dan kampung halaman.
Acara ini juga dihadiri para petinggi Kabupaten Agam, di antaranya Bupati Kabupaten Agam, Kadis Pendidikan Kab Agam, anggota DPRD Agam, camat IV Koto, Wali Nagari Balingka, Ketua MUI Agam, Ketua Majelis Ulama Nagari Balingka, Ketua Umum IKB Jabodetabek dan para datuk serta bundo kanduang.
Ketua Umum IKB Jabodetabek Dr. M.Luthfie Hakim Datuk Pangulukayo nan Putiah menyambut gembira ramainya pengunjung yang hadir pada acara tabligh akbar dan halal bihslal ini. “Ini benar-benar membuat hati kita senang dengan banyaknya yang hadir,” ucap Luthfie.
Dalam sambutannya yang bertajuk Balingka Bangkit, Luthfie menginginkan Nagari Balingka mencanangkan kemajuan. Dan untuk maju itu Balingka perlu menguasai ilmu pengetahuan.
” Tidak ada kebangkitan tanpa ada kemajuan ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan manusia bakal menjadi pemimpin di dunia ini. Negara manapun yang mengalami kemajuan, pasti menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” paparnya.
Namun, menurut Luthfie, ilmu yang ingin dikembangkan itu untuk memajukan peradaban, bukan kebiadaban “Bagi kita ingin bangkit dengan ilmu pengetahuan, tapi dengan didasari iman dan taqwa kepada Allah. Itulah yang akan membahagiakan umat manusia,” tegasnya.
Merujuk kepada sejarah, menurut Luthfie, orang Balingka dari dulu sudah terkenal akrab dengan ilmu pengetahuan. Figur penting dalam sejarah seperti Prof. Dr. Muchtar Yahya, adalah salah seorang pendiri IAIN Wali Songo, Yogyakarta. (sekarang UIN, dan juga guru besar ilmu tafsir pertama di Indonesua-red) berasal dari Balingka. Bahkan, pendiri UGM salah satunya Abdul Qudus, satu dari 13 pendiri UGM Jogja, juga berasal dari Balingka.
Sementara itu Bupati Kab. Agam, Dr. H. Andri Warman,MM, mengatakan pada tahun 2023 ini Covid 19 sudah berskhir. Dengan normalnya kehidupan masyarakat di Kab. Agam, kita berharap ekonomi bisa lancar seperti sediakala.
Bupati Agam yang pernah 40 tahun ini tinggal di Jakarta mengungkapkan, bahwa ialah yang membuat ide Pulang Basamo. Untuk itu ia akan mengundang dan mengadakan pertemuan serta menyambut seluruh warga perantau Agam pada tanggal 25-26 April 2023. Pertemuan ini untuk membicarakan sinergi antara warga perantau dan warga kampung halaman untuk mendorong kemajuan kampung halaman.
Andri Warman memuji Balingka dan IKB Jabodetabek di bawah kepemimpinan M. Luthfie Hakim yang ikut memajukan Kab. Agam, khususnya Balingka.
” Luthfie Hakim tidak perlu diragukan lagi bantuannya untuk Balingka, tapi tolong Kab. Agam juga dipikirkan,” himbaunya.
Menurut Bupati, langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk kemajuan Kabupaten Agam adalah pembangunan infra struktur dan sumber daya manusia.
Untuk pembangunan sumber daya manusia, pemerintah telah memberikan bea siswa kepada mahasiswa Agam, baik yang belajar di Kabupaten Agam, di Sumatera dan Pulau Jawa. Jumlahnya ada 121 mahasiswa yang diberikan bes siswa dengan kisaran bantuan bervariasi tergantung daerah tempat mereka menuntut ilmu. Nominal atau nilainya per-bulan antara Rp 700 ribu, Rp 1 juta, dan Rp 1.150.000,-. Syarat untuk dapat bea siswa dengan IP 3,4.
Acara tabligh akbar diisi oleh Dr. Muhammad Taufik,M.Ag, Dt. Indomarajo, Ketua MUI Kab. Agam. Dalam paparannya menguraikan, adanya orang rantau masih memperhatikan kampung halaman dan hadir di tanah kelahirannya merupakan anugerah Allah yang perlu disyukuri.
“Syukur itu bisa menambah rezeki dan bisa menghilangkan azab Allah. Bagaimana Allah akan menghukum kalau hsmbanya bersyukur,” jelasnya.
Menjelaskan tentang ibadah Ramadhan, Muhammad Taufik menyebutkan, Ramadhan adalan bulan yang istimewa. Satu-satunya bulan yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Ibadah Ramadhan itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk beribadah dan mempersiapkan bekal untuk kehidupan akhirat
“Ibadah Ramadhan di dunia ibarat orang pergi merantau, kemanapun ia merantau pasti pulang ke kampungnya. Dan untuk pulang kampung pasti ia ingin membawa sesuatu,” terangnya, memberi perumpanaan.
Muhammad Taufik menganjurkan, agar manusia berdoa pada Allah supaya ibadah Ramadhannya diterima. “Ramadhan selesai kita harus optimis ibadah kita diterima,” imbuhnya.
Ketua MUI Kab. Agam ini selanjutnya menjelaskan, dalam hidup ini posisi manusia terbagi tiga. Pertama, orang yang zalim kepada dirinya sendiri (zalim li nafsi). Tipe orang ini adalah ia menjalankan perintah Allah, namun sekaligus juga tidak mematuhi larangan Allah. Ini level manusia yang paling rendah. “Manusia seperti ini mencampurkan yang baik dan yang buruk, dan yang baik pasti kalah,” urainya.
Kedua, adalah kelompok pertengahan. Mereka ini menjalankan kewajiban, kalau ada yang belum dilaksanakan mereka akan berusaha membayarnya.
Kelompok ketiga adalah, orang- orang yang berlomba-lomba mengerjakan kebaikan. ” Kelompok terakhir ni adalah yang terbaik, mereka melewati kelompok ke satu dan kedua, lalu masuk kelompok ketiga,” tuturnya.
Sulfa Malin, Ketua Majelis Ulama Balingka yang juga ikut memberikan sambutan mengatakan, silaturahim yang diadakan warga perantau dan kampung halaman merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah.
“Menurut hadist, silaturahim itu bisa bermakna bertambah rezekinya secara lahiriah dan material. Kedua, bisa bertambah rezekinya dalam bentuk dipanjangkan manfaatnya. Dan ketiga, silaturahim dipanjangkan usia atau umur,” kata Sulfa. (Arfendi)