Kolom Mawiddatul Izzah
Sekian tahun yang lalu saya pernah berdoa meminta sesuatu, tapi Allah tidak mengabulkannya. Akibatnya, beberapa waktu sempat merasa Allah itu tidak adil. Saya merasa kecewa, hingga suatu ketika Allah memberi ujian terberat dalam hidupku.
Namun entah bagaimana, saat itu saya seketika juga merasa kuat melaluinya. Bahkan ketika masalah itu datang bertubi-tubi, tiba-tiba terasa ada panggilan di hati kecil ingin merubah diri menjadi lebih baik atau melakukan “hijrah” total.
Ketika itu hanya hijrah yang ingin saya lakukan. Tanpa berpikir panjang, saya memulai dengan memperbaiki kewajiban kepada Allah. Memperbaiki pakaian dengan menutup aurat, merobah tingkah laku lebih sopan, memperbaiki komunikasi lebih santun, dan lain-lainnya. Setiap waktu selalu berusaha merubah diri lebih baik, karena yang namanya istiqomah itu tidak mudah, berat godaan dan ujiannya.
Alhamdulillah, Allah Maha Baik. Tidak lama setelah hijrah, Allah memberikan pasangan hidup yang sangat baik. Kebaikan Allah terus mengalir dengan memberikan rizki seorang malaikat kecil yang menghibur dan memberi kekuatan untuk terus berbenah diri menghadapi gelombang kehidupan.
Dari sini saya semakin sadar, Allah bukan tidak mengabulkan doaku waktu itu, tapi menunda doa saya untuk dikabulkan di waktu yang tepat dan baik buat saya. Allah Maha Besar. Semenjak itulah Allah mulai memberikan semua kebaikan-kebaikan dalam hidupku.
Namun bukan berarti Allah tidak memberikan ujian lagi. Tetap ada juga ujian, tapi alhamdulillah saya di berkahi pasangan hidup yang mampu menguatkan dalam kondisi apa pun. Susah senang bersama menjalani hidup dan kehidupan. Hingga saat ini begitu banyak rasa syukur yang tidak bisa diungkapkan lagi atas kebesaran Allah Swt.
Alhamdulillah, dari perjalanan hidup yang telah saya lewati ini ada hikmah dan pengalaman yang saya catat dengan tinta emas di kanvas jiwaku bahwa, “Perbaiki sholatmu, maka Allah akan memperbaiki hidupmu”.
Semoga sahabat-sahabat saya semua diberkahi hidayah oleh Allah Swt, dan mari bersama-sama kita merubah diri menjadi lebih baik, sebab dunia ini hanya sementara.
Penulis, Owner Arumi Fasion Bandung
