PiNISI.co.id- Masjid Istiqlal Jakarta menggelar banyak kegiatan selama bulan Ramadan 1444 Hijriah, salah satunya adalah ISTIGHFAR (Istiqlal Ghina Festival Religious) yang digelar di pinggir sungai yang mengitari Masjid, pada Kamis (13/4/2023).
Ini kali pertama masjid Istiqlal sejak masa bakti Imam Besar Prof. Nasaruddin Umar, melaksanakan kegiatan di anjungan di sisian sungai.
Kolaborasi musik ini dibuka oleh penampilan Ade Misbah dan Poortoogeez. Lalu ditutup oleh pertunjukan musik etnik oleh Passare Ensemble yang memukau para penonton yang berkeliling di pinggiran sungai.
Atmosfer pelataran dan lingkungan hijau di selasar masjid, membuat gelaran musik etnik ini menjadi warna tersendiri bagi lingkungan masjid yang lekat dengan religiutas.
Dan pertunjukan ini mampu menghadirkan suasana religi itu sendiri lewat musikalitasnya.
Berbekal instrumen musik khas Timur Tengah dan Makassar, komposer Amar Aprizal mampu mengharmonikan elemen tersebut, dipermanis dengan penampilan Idol Daeng Mappuji yang mendeklamasikan puisi.
Kegiatan ini digelar oleh Talang Institute yang berkolaborasi dengan IGF (Istiqlal Global Fund).
“Kolaborasi adalah kekuatan yang penting untuk membangun kebersamaan, utamanya dalam pengembangan kekuatan umat Islam ke depan,” ungkap Mulyono Lodji, Direktur IGF.
“Selain itu, kami di Istiqlal mencoba mengembalikan fungsi masjid yang salah satunya adalah sebagai pusat peradaban umat Islam. Dan meramaikan masjid dengan berbagai aneka kegiatan yang kami laksanakan,” tambahnya.
Sementara itu, Rusydi Anwar Direktur Talang Institute dalam sambutannya menyampaikan bahwa syiar Islam lewat alunan nada bukanlah hal baru di Nusantara. Sejak zaman Sunan Bonang, musik telah menjadi wahana dakwah kepada masyarakat.
“Untuk itu kita tidak ragu saat merencanakan hal ini. Dengan kolaborasi musik, generasi muda yang tadinya tidak tertarik ke masjid, perlahan mulai akrab dengan kegiatan di masjid,” tambah Rusydi Anwar.
Pegelaran ini semakin menarik karena dipandu oleh pembawa acara Midha Sahir dan Firman Syah yang dikenal sebagai sutradara dan anggota Departemen Seni Budaya KKSS, cukup menghibur penonton sambil ngabuburit menanti waktu berbuka puasa. (Aco)