PINISI.co.id- Untuk meningkatkan silahturahmi dan kebersamaan diantara para alumni dari berbagai angkatan. Ikatan Alumni Universitas Jayabaya adakan halal bihalal di Hotel Acacia Jakarta, pada Sabtu (27/4). Tema yang diangkat ” Taburkan Maaf, Sucikan Hati Dalam Indahnya Silaturrahmi ”
Tampak hadir diacara halal bihalal selain H. Efri Jhonly juga mantan menteri kehutanan MS Kaban dan Bambang Soesatyo Ketua MPR RI serta pengurus yayasan, serta rektor, pembantu rektor dan dosen universitas.
Menurut Efri Jhonly tahun kemarin kita tidak mengadakan halal bihalal tapi kita mengadakan acara ramadhan in campus.
” Halal bihalal ini yang pertama silaturahmi dan yang kedua mengsinkronkan antara universitas, yayasan, dan alumni,” ujar DR.H.Efri Jhonly, S.H, M.H, M.kn selaku Ketum IKA Jayabaya, seperti release yang diterima redaksi PINISI.CO.ID, di Jakarta, Selasa (30/04/2024).
Dikatakan Jhonly kebetulan rektornya baru, sekalian halal bihalal, menyatukan visi dan misi, temu kangen, atur- atur program yang akan kita bahas untuk kedepannya.
“Sebenarnya alumni- alumni Jayabaya militan terhadap kampus, bahwa dia.pernah kuliah dan belajar di kampus jadi istilahnya alumni ini solid,” imbuhnya.
Masih menurut Jhonly sikap kebersamaan diantara alumni- alumni kampus sebenarnya sampai saat ini tetap terjaga dan itu yang kita harapkan.
“Jayabaya ini harus tetap jaya, apalagi dengan rektor baru, dan semangat baik juga harus baru, terjaga semangatnya,”tegasnya.
Tak sampai disitu Jhonly juga berharap mudah- mudahan antara alumni, universitas, yayasan saling bersinergi untuk membahas program kedepan.
“Program terbaru adalah bazar kemudian kita akan mengadakan futsal di kampus, dan alumni akan di berikan kantor di universitas, rektor sekarang sangat bagus, mudah- mudahan dapat berjalan sesuai harapan semua pihak,” harapnya.
Ditempat yang sama Prof Fauzi Yusuf Hasibuan Rektor Universitas Jayabaya mengatakan salah satu fungsi perguruan tinggi menciptakan manusia yang berpotensi potensial yang bermutu untuk mengisi pembangunan Indonesia.
” Saya sebagai Rektor, yang telah mempunyai 80 ribu alumni dan hampir 400 orang Doktor, yang hingga saat ini telah berserakan di berbagai macam lapisan profesi dalam dan luar negeri,” terangnya.
Ditambahkan Fauzi sebagai Rektor mengharmoniskan kelompok- kelompok profesi menjadi satu kekuatan sehingga potensi ini bisa kita harapkan.
“Juga dapat memberikan sumbangan kepada kampus atau kontribusi baik pikiran- pikiran yang segar, mengerahkan alumni yang baru bisa di tampung oleh alumni- alumni yang lama,” tuturnya.
Ia juga terdorong dengan abad ke 21 yang pasti di tingkat regional harus memberikan suport kepada pemerintah republik Indonesia, untuk menjadi leader sektor paling tidak di asia tenggara,” urainya.
“Kita kekurangan tenaga yang mumpuni yang memimpin, kontribusi inilah yang kita harapkan bisa di isi, jumlah alumni yang banyak memungkinkan untuk bisa berkontribusi, menyambut era kedepan,’ujarnya.
Lebih lanjut Fauzi Hasibuan akan mempersiapkan sebuah pembaharuan kurikulum, yang melakukan sebuah pendekatan profesional dan mendeteksi kemajuan sekarang.
“Kita akan membuka sebuah jalur, bersinergi antara alumni dan pihak kampus serta yayasan, agar upaya- upaya pengisian dalam pembangunan di Indonesia,” tegasnya.
Diharapkan tambah Fauzi Hasibuan internal universitas jayabaya harus bisa bergerak mendeteksi atau.menyesuaikan management perguruan tinggi dengan kemajuan zaman.
“Kedua membuka diri dan mengkomunikasikan semua produk keilmuan yang telah di lakukan di universitas, dan pendekatan ini tidak bisa menunggu dan harus.di jemput,” urainya.
Kemudian menurut Fauzi para alumni-alumni ini harus bisa mempunyai kemampuan untuk bisa mendekati, dan harus bisa berpartisipasi dalam bidang apapun. Artinya membuka diri di bidang politik, dalam partai, jangan menganggap ada nilai-.nilai yang tidak sesuai dengan dirinya, karena harus ada tanggung jawab untuk memperbaiki sistem perpolitikan di Indonesia.
“Harus ada visi yang sama dan itulah tugas kami untuk mengkomunikasikan dengan sebuah harmonisasi,”imbuhnya.
Namun demikian dikatakan Fauzi kelemahan di satu universitas dalam pembangunan terutama di aspek politik, karena di anggap nilai politik sudah menjauh dari demokrasi Sehingga semua alumni ini mempunyai gagasan dan nilai-.nilai kedekatan dengan sistem apapun dalam rangka dengan apapun mendekati demokrasi.
“Alhamdulilah dalam masa kepemimpinan kami, S3 ini telah mendapat gred unggul akhir dalam penilaian pemerintah, unggul akhir ini memang sudah mencukupi lorong yang kita isi, bahwa S3 ini mempunyai kemampuan bisa memproduk manusia serta dua MKN kenotariatan juga telah unggul,”tuturnya.
Harapan saya sebagai Rektor jika sudah ada yang unggul maka akan di ikuti oleh universitas- universitas yang lain.(s handoko)