Ilham Buat Orang Taqwa, Wahyu Untuk Nabi

0
571
- Advertisement -

Hikmah Abdul Hamid Husain 

Apa itu Ilham?

Ilham disebut juga intuisi atau inspirasi. Adalah bisikan hati, berupa pengetahuan yang diberikan oleh Allaah SWT kepada HambaNya yang bertaqwa.

Ilham sering dianggap oleh orang awam sebagai wangsit untuk melakukan sesuatu atau tidak tidak melakukannya.

Allaah SWT menganugerahkan orang orang yang tekun beribadah, berdoa dan Qiyaamullaih, berupa ketajaman rasa, asa dan mata hati. Sehingga bisa tahu dan mampu merasakan siapa yang membencinya, siapa yang menyukainya, siapa yang munafik bermuka dua dan siapa yang suka ghiibah atau namiimah.

- Advertisement -

Ketanyaman rasa ini, berupa “Ilham” yang bisa berbicara di dalam pikiran dan hati.

Allaah SWT berfirman tentang Ilham kepada orang yang hatinya bersih:

ونفس و ما سواها
“Demi jiwa dan penyempurnaannya”

فَاَلۡهَمَهَا فُجُوۡرَهَا وَتَقۡوٰٮهَا

“maka Dia Allaah Mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan dan ketakwaannya,

قَدۡ اَفۡلَحَ مَنۡ زَكّٰٮهَا
“Sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu”

وَقَدۡ خَابَ مَنۡ دَسّٰٮهَا

“Dan sungguh rugi orang yang mengotorinya”
(QS As Syams, surah ke 91, ayat 7-10, halaman 595).

Allaah SWT berfirman mengingatkan agar selalu waspada terhadap orang orang yang “bermuka dua”, di depan baik, santun, seolah memihak dan membantu, di belakang memusuhi dan menjatuhkan;

Mereka adalah para pembohong, seolah baik, tapi menusuk dari belakang.

Inilah kisah nyata, true story yang terjadi saat para pejuang Islam, namun dikerjain oleh orang orang yang bermuka dua, seolah ikut berjuang, namun mereka menusuk dari belakang.
Allaah berfirman:

وَلَوْ اَرَادُوا الْخُرُوْجَ لَاَعَدُّوْا لَهٗ عُدَّةً وَّلٰكِنْ كَرِهَ اللّٰهُ انْۢبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيْلَ اقْعُدُوْا مَعَ الْقٰعِدِيْنَ.
التوبة ٤٦.

“Seandainya mereka mau berangkat sejak semula, niscaya mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu. Akan tetapi, mereka memang enggan dan oleh sebab itu Allaah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allaah Melemahkan keinginan mereka, dan dikatakan kepada mereka, “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.”
(Attaubah 46).

لَوْ خَرَجُوْا فِيْكُمْ مَّا زَادُوْكُمْ اِلَّا خَبَالًا وَّلَاَوْضَعُوْا خِلٰلَكُمْ يَبْغُوْنَكُمُ الْفِتْنَةَۚ وَفِيْكُمْ سَمّٰعُوْنَ لَهُمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالظّٰلِمِيْنَ التوبة ۝٤٧

“Seandainya mereka keluar dan ikut pergi bersamamu, niscaya mereka tidak akan menambah kekuatanmu, bahkan hanya akan membuat kekacauan dan mereka tentu bergegas maju ke depan di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan di barisanmu, sedang di antara kamu ada orang-orang yang sangat suka mendengarkan perkataan mereka. Allaah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim”.
(At-Taubah 48).

لَقَدِ ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوا لَكَ الْأُمُورَ حَتَّىٰ جَاءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَارِهُونَ. (التوبة ٤٩)

“Sungguh, dari dahulupun mereka telah mencari-cari kekacauan dan mereka mengatur berbagai macam tipu daya untuk merusak kalian, hingga datanglah kebenaran dan pertolongan Allaah, dan menanglah Agama Allaah, padahal mereka tidak menyukainya”.
(QS At Taubah, surah ke 9, ayat 46-49, halaman 194)

Catatan

1. Arti kata ILHAM:
Sifat yang diharapkan dari seseorang yang diberi nama Ilham adalah penuh inspirasi, bijaksana, serta memiliki wawasan yang mendalam.

Nama Ilham juga sering dikaitkan dengan kepekaan spiritual, memiliki pandangan yang jernih, dan dapat menjadi sumber inspirasi.

Kata Ilham secara bahasa memiliki arti:
– menelan,
– meneguk,
– mengajarkan,
– mewahyukan,
– merasakan.

Kata lain dari Ilham adalah intuisi atau wijdan, yang meyakinkan hati seseorang kemudian mendorong dirinya untuk mengikuti tanpa diketahui datangnya dari mana.

2. Dengan Ilham, orang Soleh yang Penuh Taqwa, mampu mengetahui siapa yang bermuka dua, siapa yang baik dan siapa musuh dalam selimut.

3. Allaah SWT sangat murka pada orang yang bermuka dua.
Rasuulullaah SAW bersabda:
عن ابى هريرة رضى الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم؛
إنَّ شَرَّ النَّاسِ ذُو الوَجْهَيْنِ، الذي يَأْتي هَؤُلَاءِ بوَجْهٍ، وهَؤُلَاءِ بوَجْهٍ.

“Seburuk buruk Manusia adalah yang dzul-wajhain atau orang yang bermuka dua, yaitu orang yang ketika berada ditengah sekelompok orang, ia menampakkan suatu paras, tetapi di tengah sekelompok orang lain, beliau menampakkan paras wajah yang lain”
(Hadits Sahih oleh
Al Bukhari no. 7179, dan. Muslim no. 2526).

4. Rasuulullaah SWT bersabda kembali menegaskan jahatnya orang yang bermuka dua:

مَنْ كان لهُ وجْهانِ في الدنيا كان لهُ يومَ القيامةِ لِسانانِ من نارٍ

“Siapa yang memiliki dua muka di Dunia ini, ia kelak di Akhirat akan mempunyai 2 lidah dari api yang membara”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Abu Daud no. 4873).

5. Rasuulullaah SAW bersabda mengingatkan jangan percaya pada orang yang bermuka dua:

عن ابى هريرة رضى الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
لا ينبَغِي لذِي الوَجهينِ أنْ يكونَ أَمينًا. رواه البخارى

“Orang yang bermuka dua tidak mungkin bisa jujur, dan tidak mungkin pula dapat dipercaya”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari).

6. Rasuulullaah SAW bersabda bahwa seburuk buruk keadaan kelak di Akhirat, adalah mereka yang lain bicaranya di sini, lain pula bicaranya di sana:

عن ابى هريرة رضى الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم:
تَجِدُ مِن شِرارِ النَّاسِ يَومَ القِيامةِ، الَّذي يأتي هؤلاء بِحَديثِ هؤلاء، وهؤلاء بِحَديثِ هؤلاء.

“Engkau akan mendapati seburuk buruk Manusia di Hari Kiamat , adalah yang tiba kepada sekelompok orang menggunakan suatu perkataan dan datang kepada sekelompok lainnya menggunakan perkataan yang lain”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ahmad no. 9171).

7. Hafal dan amalkan Doa memohon perlindungan dari kejahatan orang yang diajarkan oleh Nabi Muhammaad SAW ini:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ،

اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

“Allaahumma Antal ‘Aziizul Kabiir, wa ana ‘abdukadh dho’iifudz dzaliil Alladzii laa haula walaa quwwata illaa bika.

Allaahuma sakhkhir lii
kama sakhkhorta Fir’aun li Musaa, wa layyin lii qolbahuu kamaa layyantal hadiid li Dawud. Fainnahuu laa yantiqu illa bi idznika, naa shiyatuhu fii qobdlotika, wa qolbuhuu fii yadika, Jalla tsanaa u wajhika yaa arhamar raahimiin”.

Artinya:
“Yaa Allaah Tuhanku, sungguh Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Besar. Dan sungguh aku ini adalah Hamba-Mu yang hina lagi lemah.

Yaa Allaah, Tuhanku, Mudahkanlah semua urusanku, sebagaimana Engkau mudahkan bagi urusan Fir’aun kepada Musa, dan lunak hati orang orang bagiku sebagaimana Engkau lunakkan besi bagi Nabi Daud.

Engkaulah adalah sebaik-baik Pemimpin dan sebaik-baik Penolong, yaa Allaah, Tuhan Yang Maha Hidup, yaa Allaaj Tuhan Yang Maha Penguasa, yaa Allaah Tuhan Pemilik Keagungan dan Kemuliaan, perkenanlah Doaku yaa Allaah.”

Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).

Abdul Hamid Husain, Alumnus Ummul Qura University, Makkah & King Abdulaziz University, Jeddah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here