Kolom Fiam Mustamin
TIGA variabel kata di judul di atas merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam pengembangan pariwisata Indonesia.
Dua kata Indonesia Timbul dan Indonesia Tangguh … tertulis besar di dinding sisi depan gedung kantor Kementerian Pariwisata.
Tumbuh bisa berarti suatu proses tumbuhnya pemberdayaan obyek pariwisata Indonesia sebagai sumber pendapatan devisa negara.
Obyek pariwisata itu meliputi potensi
bahari/kelautan sekitar 17.000 kepulauan, alam pegunungan/kehutanan dengan biotanya.
Keragaman budaya kesenian/adat istiadat sekitar 300 kelompok etnis, dengan situs-situs sejarah peradaban purba serta industri kreatifnya/kerajinan dan kulinernya.
Semua itu memiliki nilai keunggulan dikonversi menjadi destinasi wisata domestik dan manca negara.
Seperti telah dicanangkan sekitar 14 daerah unggulan itu tersebar di nusantara menjadi tujuan wisata.
Ke empat belas daerah destinasi wisata itu antaranya Danau Toba di Sumut, Tanjung Kelayan di Sumbar, Kepulauan Seribu di Jakarta, Tanjung Lesung di Banten.
Kemudian Borobudur dan Gunung Bromo di Pulau Jawa, Mandalaika di NTB, Labuan Bajo di NTT, Raja Ampat di Papua, Morotai di Maluku Utara, Pulau Togean di Sulteng, Trumbu Karang di Taka Bone Rate, Sulsel dan kepulauan
Wakatobi di Sultra.
Ada 5 destinasi super prioritas: Toba, Borobudur (Joglosemar), Mandalika, Likupang dan Labuan Bajo.
Tangguh, bisa diartikan memiliki pontensi daya saing dan kemandirian seperti kedaulatan dalam pengelolaannya yang tidak terpengaruh dengan pihak negara luar.
Sumber daya pariwisata ini bersifat alami dan permanen, tidak seperti sumberdaya komoditas lainnya.
Indonesia Wonderful World
TAGLINE promosi ini telah diprogramkan sejak awal pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Muh Jusuf Kalla 2014.
Tagline itu untuk mensyiarkan bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya, kesenian dan adat istiadat dari 300 kelompok etnis yang ada.
Serta luas wilayah dengan perairan 17.000 kepulauan yang merupakan hidayah kekayaan alami bangsa sebagai keunggulan pilihan tujuan wisata.
Indonesia kini dan kedepan telah diproyeksikan untuk menjadi Indonesia Yang Maju, Mandiri dan Berkepribadian
dengan sumber daya manusia dan sumber daya alamnya, menjaga habitat keberagaman/pluralisme dan nilai etika yang saling toleransi dan menghormati.
Ada tujuh hal yang yang telah dianalisis dan diproyeksikan kepada generasi berikutnya yang tersimpan dalam sebuah Monumen Impian Harapan Bangsa Tahun 2085, diukir oleh Presiden Jokowi di Merauke 16 November 2018.
barakallah aamiin …
Beranda Inspirasi Ciliwung 25 Oktober 2021