PINISI.co.id- Muhammad Yasin Azis Ketua Pilar Baru merupakan figur yang selalu berusaha berbuat kebajikan dan amal shaleh. Perjalanan hidup yang dilaluinya dari bawah dengan segala kesulitan, hingga sukses sebagai pengusaha mendapat banyak rahmat dan rezki dari Allah, disyukuri dengan niat setiap saat berbuat yang terbaik untuk masyarakat.
Salah satu amal nyata dan konretnya adalah membangun panti asuhan untuk anak yatim dan tidak mampu di kota Makassar. Panti Asuhan yang dibangun di Jalan Datuk Ditiro No. 5 Makassar ini adalah bekas asrama mahasiswa Tenete asal Barru.
Panti ini diberi nama “Mattampawalie” dibangun Yasin ketika pulang dari Timor Leste usai pisah dari Republik Indonesia tahun 1999. Perlu diketahui, Yasin adalah pengusaha yang sukses membangun usaha di bekas provinsi termuda Indonesia pada era Orde Baru tersebut. Bidang usaha yang digarapnya konstruksi dan perdagangan hingga memiliki 500 karyawan dan aset mencapai milyaran.
Saat ini penghuni Panti Asuhan”Mattampawalie” berjumlah 75 orang anak yatim. Fasilitas bangunan terdiri 2 lantai, semua kebutuhan mereka dipenuhi terrmasuk pengadaan kulkas pendingin agar bahan-bahan untuk gizi terpenuhi. Yasin secara rutin mengontrol semua kebutuhan penghuni panti.
Berkunjung ke Peantren Darul Mukhlisin
Ada keinginan Yasin untuk menyekolahkan anak-anak yang diasuhnya di panti ke pesantren. Karena itu pada Jum’at (10 Februai 2023) ia berkunjung ke Pondok Pesantren Modern Darul Mukhlisin di Bandung Barat yang didirikan Muchlis Patahna,SH, MKn, yang juga adalah Ketua Umum BPP KKSS.
Kunjungan ini selain menjalin silaturahim, juga melihat lebih dekat infrastruktur dan sistem pendidikan yang berlangsung. Rombongan yang terdiri dari 7 orang dan 2 mobil tersebut juga didampingi Halim Muharam, Ketua Dewan Harian Pilar Barru.
Setelah shalat Jum’at, Yasin bersama rombongan diajak kelililing pondok melihat bangunan pesantren dan fasilitas yang dimiliki.
Yasin memberikan apresiasi kepada pendiri Pondok Pesantren Darul Mukhlisin Muchlis Patahna yang menjadi inisiator membangun pesantren di areal tanah seluas 10 hektar tersebut lengkap dengan fasitas ibadah seperti masjid, stadion, dan banyak lainnya.
“Kunjungan ini sebagai rasa simpati saya karena melalui pesantren ini artinya membangun akhlak masa depan anak dan bangsa,” ungkap Yasin.
Sementara itu Pimpinan Pondok Pesantren menjelaskan sistem belajar-mengajar di pondok pesantren. “Dengan sistem pendidikan mirip Pondok Gontor Ponorogo ini sangat bagus dan telah terbukti menghasilkan anak didik yang berprestasi,” ujar Yasin.
Sementara itu Yasin sempat mengadakan acara tatap muka dan dialog dengan para santri. Ia memberikan motivasi pada para santri untuk tekun, giat belajar dan menuntut ilmu. “Saya di masa sekolah juga dulu hidup prihatin, dan nekad merantau ke Makassar untuk belajar agar nasib berubah,” tuturnya.
Yasin berharap ini bukan kunjungan yang terakhir ke Pondok Pesantren Moderen Darul Mukhlisin. Dan berharap akan ada kunjungan selanjutnya. “Mudah-mudahan ada hubungan sinergi dan kerjasama nantinya antara Pesantren Darul Mukhlisin dengan Panti Asuhan Mattampawalie,” pungkasnya.
(Arfendi)