Oleh: Fiam Mustamin
MESKIPUN organisasi paguyuban Kerukunan Keluarga Sulawei Selatan (KKSS) kedudukannya sebagai organisasi Kemasyarakatan/Kekeluargaan.
Sebagai
sebuah organisasi kemasyarakatan yang orientasinya untuk pembinaan dan pengembangan Sosial Budaya.
KKSS sejak pendiriannya 12 November l976 telah terorganisir keberadaan warga KKSS di seluruh wilayah Povinsi, Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia. Bahkan dalam periode kepengurusan BPP KKSS saat ini telah membentuk sejumlah Perwakilan KKSS di beberapa kota di luar negeri (Asia, Australia, Timteng, Eropa dan Amerika).
Perangkat organisasi KKSS ini juga disokong dari Paguyuban Arisan Keluarga dari pilar Kabupaten dan Kota Sulsel di Jakarta serta organisasi otonom mahasiswa, Pelajar, Makassar Golf, Lembaga Kebudayaan Sulawesi Selatan dan Wanita Sulawesi Selatan.
Wawasan Nusantara
KEHADIRAN warga Sulawesi Selatan di hampir seluruh daerah di wilayah Nusantara ini sudah dimulai dari beberapa abad lampau untuk ekspansi kekuasaan politik dari Opu bersaudara Ke Semenanjung Melayu dan Sumatera.
Karaeng Galesong serta Karaeng Bonto Marannnu dan lasykarnya dari Gowa. Ke Banten dan pulau Jawa memerangi Belanda.
Sebelum itu, Syech Yusuf dengan misi siyar agama
dan berperang bersama Sultan Tirtayasa sudah lebih awal ke Banten.
Bila melihat potensi kultural warga asal Susel ini kita sebut saja warga KKSS yang terwakili dari etnis Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja dan jumlah populasi yang terus berkembang lebih banyak daripada yang ada di di daerah asal Sulsel maka ini merupakan suatu kekuatan sebagai pelaku / penggerak Ekonomi Pembangunan dalam skala regional dan nasional.
PADA Mubes ke Sebelas KKSS l5- l7 November 20l9 di kota Solo yang insya Allah akan dibuka Presiden Jokowi akan memberikan implikasi pengukuhan yang mempererat hubungan Kekerabatan Kekeluarga yang mempersatukan Bangsa.
Inilah sebuah momentum bersejarah bagi ormas paguyuban kekerabatan yang pertama kalinya dibuka oleh Kepala Negara dan Pemerintahan.
Mubes KKSS ini akan menstimulasi begitu pentingnya peran wadah paguyubam dengan elemen-elemen adat dan budaya sebagai pemicu utama dari setiap daerah/komunitas yang perlu dirawat dan diaktualisasikan potensinya untuk tujuan bernegara dan berbangsa.
