Hikmah Abdul Hamid Husain
Salah satu keistimewaan dan tanda sayang Allaah SWT pada hambanya adalah diwafatkan bukan di tempat kelahirannya.
Seperti Nabi Muhammaad SAW meninggal di Madinah, bukan di Makkah tempat kelahirannya.
Tempat meninggal dirahasiakan. Allaah SWT sengaja merahasiakan waktu dan tempat kita meninggal, agar kita tidak panik, gelisah dan putus asa.
Inilah Rahman dan Rahim, kasih sayang Allaah pada hambaNya.
Allaah SWT nerfirman:
وما تدرى نفس باى أرض تموت
(سورة لقمان ٣١ الاية ٣٤)
Arti:
“Tidak seorang pun tahu, di bagian bumi mana ia akan meninggal”.
( Akhir Surah Luqman, Surah ke 31 ayat 34, halaman 413).
Makamkan di tempatnya meninggal.
Makamkanlah jenazah di tempat kematiannya. Bukan di tempat domisilinya atau kampung halamannya. Jikapun meninggal di atas kapal di laut yang jarak dengan pelabuhan cukup jauh dan makan waktu lama, maka kuburkanlah di laut dengan memberi pemberat agar tidak mengapung.
Pelajaran dari Rasuulullaah SAW:
Rasuulullaah SAW bersabda ;
روى الإمام أحمد والنسائي وابن ماجه من عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما قال: مات رجل بالمدينة ممن وُلِد بها ، فصلى عليه رسول الله صلى الله عليه وسلم ، ثم قال :
يا ليته مات بغير مولده قالوا :
ولم ذاك يا رسول الله ؟ قال :
إن الرجل إذا مات بغير مولده قيس له من مولده إلى منقطع أثره في الجنة.
Al Imam Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abdullah Ibnu Umar RA menuturkan bahwa:
“Seorang sahabah kelahiran Madinah meninggal dunia di Madinah. Dan Rasuulullaah SAW mensholatkan jenazahnya. Rasuulullaah SAW kemudian bersabda: “Alangkah indahnya jika dia ini meninggal dunia bukan di tempat kelahirannya”.
Para sahabatpun bertanya:
“Kenapa begitu yaa Rasuulallaah?”.
Rasuulullaah SAW menjelaskan :
“Sungguh, jika seseorang meninggal dunia bukan di tempat kelahirannya, akan dianugerahi PAHALA untuknya sebanyak JARAK antara tempat kelahirannya dengan tempat meninggalnya untuknya di Surga.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Majah)
Catatan
Segera kebumikan di tempat meninggalnya. Syariah Islam menetapkan, di mana kita meninggal, maka di situlah kita dukebumikan.
Kita dilarang mengangkut jenazah untuk dibawa dari tempat meninggalnya ke wilayah lain yang berjarak jauh.
Hal ini bertentangan dengan syariah jika jenazah diterbangkan beribu kilometer dan sebelum diterbangkan atau setelahnya, jenazah di tempat meninggalnya disemayamkan dahulu di rumah duka dengan waktu yang cukup lama. Inilah penyiksaan terhadap jenazah.
Disegerakan.Rasuulullaah SAW menyerukan agar sesegera mungkin menyelesaikan penguburan jenazah.
Syariah Islam menjelaskan bahwa, jika kita hormat dan sayang pada yang meninggal, segeralah kebumikan di tempat dia meninggal. Inilah penghormatan dan tanda kasih sayang yang sebenarnya.
Kalaulah jenazah bisa berbicara dan memohon, pasti ia akan memohon agar segera dikebumikan dan jangan
diterbangkan jauh jauh dibawa pulang. Sebab Allaah menyuruh dia dikuburkan di tempat ia meninggal.
Ketahuilah, bahwa orang yang telah meninggal, adalah milik Allaah SWT maka segeralah kembalikan ia kepada Allaah, pemiliknya dengan cara segera menguburkannya.
Bila meninggal di luar negeri, di kota tempat kerjanya, lalu kita bawa pulang ke kampung halaman atau tempat kelahirannya, maka mayat yang belum dikebumikan itu akan semakin tersiksa.
Janganlah memakasa mayat menyalahi lagi syariah setelah ia meninggal.
Tambahan info. Kebijakan pemerintah Amerika Serikat dan juga banyak negara, termasuk Arab Saudi, dan ini saya saksikan sendiri saat saya berdinas di KBRI di Arab Saudi: jika mayat hendak diterbangkan, peraturan penerbangan, bahwa sebelum mayat diterbangkan, maka semua cairan dalam tubuh mayat termasuk otaknya terlebih dahulu harus disedot, dan dipastikan mayat itu betul betul kering (on medical ground), dan isi perut dikeluarkan agar tidak mengalami ledakan karena gas pada ketinggian tertentu.
Setelah prosedur ini sudah dipastikan telah dilakukan, barulah dikeluarkan Surat Izin diangkut dengan pesawat.
Bukankah ini suatu penyiksaan pada mayat, orang yang kita sayangi.
Bagian tubuh yang dipisahkan itu adalah bahagian dari anggota tubuh yang meronta ingin dikebumikan bersama jasadnya, tetapi telah dipisahkan oleh orang orang yang mengaku mencintainya. Suatu kekhilafan yang mestinya tidak dilakukan.
Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).