PINISI.co.id. Keluarga To Ulusalu menyelenggarakan tur keluarga ke taman wisata Tajur Bogor, 29 Desember 2019 dengan penuh keakraban dan suka cita.
Ketua Paguyuban To Ulusalu Jaya Lupu meminta kepada warga perantau kiranya berkontribusi secara sosial dimana saja kita berada, memelihara kehidupan bermasyarakat di lingkungan dan menjadi perekat antaretnis sebagai bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
Berbagai elemen warga To Ulusalu hadir berbaur satu sama lain untuk meluapkan kegembiraan. Hadir tokoh masyarakat di antaranya H. Abd. Hafid Pasiangan, SE, MM, Ketum DPP KKBS dan mantan anggota DPRD Propinsi Sulawesi Selatan, Drs. H. Abd. Haris Daeng Baso, MM, Penasehat KKULP, mantan auditor Departemen Agama RI. Lalu ada Drs. H.M. Rusli, M, Pd, mantan kepala SMP Negeri 30 Jakarta, H. Mukhlis Kadir, SH, MH, Ketua Dewan Pembina KKULP, Hamda Phada, SH, M, Si, pejabat Kementerian Dalam Negeri, H. Jaya Lupu, Ketum KKULP dan Wasekjen Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (BPP KKSS), Drs. Ky. H. Ahmad Sya’roni, muballig Jakarta Utara, H. Muchtasan Usmani, pendiri KKULP dan ratusan warga asal Ulusalu yang berdomisili di Jakarta.
Tur yang dikemas dengan ajang silaturrahim untuk mengisi luburan tahun ini mengankat tema SISOLA SITOE, SIRENDEN & SIPATUO, artinya bersama saling mengikat dan saling menghidupi.
“Alhamdulillah kegiatan tur ini sering kita lakukan di Pulau Jawa. Kita selalu mengemasnya degan kegiatan keagamaan. Hari ini kita di taman wisata tetapi tetap mengundang dan menghadirkan Ky. H. Ahmad Sya’roni untuk memberikan Tauzia direstoran SKI, Tajur Bogor,” kata Jaya Lupu.
Sejumlah kegiatan To Ulusulu dihelat, antara lain pada Juli 2019 pengurus dan warganya di Jakarta pulang kampung menyelenngarakan Halal Bi Halal sekaligus meresmikan pesantren Modern Almubarak Rantelajang dan penyantunan anak yatim dan duafa.
Kemudian pengurus dan anggota KKULP ikut andil penggalangan dana sosial untuk bantuan kemanusiaan kepada warga yang berdampak gempa Bumi, tsunami dan likuefaksi yang terjadi di Palu dan di Donggala.
KKULP dideklarasikan pendiriannya pada thn 1984 oleh Harun Lupu (alm), H. Muhtasan Usmani, H. Abd. Haris Dg Baso, MM & HM. Rusli, M, Pd. yang di dukung oleh tokoh lainnya seperti Drs. Andi Amir Phada, Drs. H. Abdlul Halim, MBA H. M. Nasir, serta masyarakat perantau dari Ulusalu yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Jaya Lupu, pendirian KKULP bertujuan untuk mempererat tali silaturrahim antara warga di perantauan, saling mengenal, saling menolong dan berbagi dikala suka dan duka serta mempertahankan budaya serta kearifan lokal warga To Ulusalu walaupun mereka berada di rantauan.
Dalam sambutannya H. Abd. Hafid Pasiangan menyatakan, Bastem dan Ulusalu merupakan satu kesatuan wilayah, budayah, garis keturunan dan kearifan sang padang waian, sangrodoan tinting sitirimbakan pajo-pajo sang onian la’pa’-la’pa. [JL/Lip]