Kemacetan Depok, Antara Pertumbuhan dan Ketertinggalan Solusi Transportasi

0
136
- Advertisement -

 

Kolom Prof. Dr. Ir. Ridwan, MT.
Ketua BPD KKSS Depok, Akademisi & Pemerhati Transportasi

Kemacetan di kota-kota besar Indonesia seakan menjadi penyakit kronis yang tak kunjung sembuh. Kota Depok sebagai kota penyangga ibu kota tidak luput dari persoalan klasik ini. Seiring pertumbuhan penduduk, pesatnya pembangunan perumahan, dan meningkatnya mobilitas warga menuju Jakarta serta Bogor, sistem transportasi darat Depok kini menghadapi tekanan yang luar biasa.

Hadirnya jalan tol yang diharapkan mampu menjadi solusi, ternyata belum sepenuhnya menjawab persoalan kemacetan. Di banyak titik, justru kemacetan baru muncul di pintu keluar tol. Pintu Tol Sawangan arah BDN dan Jalan Raya Sawangan-Parung Bingung, misalnya, hampir setiap jam sibuk dipenuhi antrean kendaraan. Begitu pula di pintu Tol Pamulang arah Bojongsari. Ini menunjukkan bahwa masalah transportasi di Depok bukan semata persoalan jumlah jalan, tetapi menyangkut tata kelola mobilitas secara menyeluruh.

Pemerintah Kota Depok sebenarnya sudah melakukan sejumlah langkah, antara lain menghadirkan layanan Bus Trans Depok (Biskita), serta menyediakan rute dari Terminal Sawangan menuju Jakarta dan Bandara. Namun, di lapangan, hasilnya belum signifikan. Arus lalu lintas tetap padat, terutama pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari. Ini menandakan bahwa solusi transportasi publik belum benar-benar terintegrasi dan belum menyentuh akar persoalan.

Ada beberapa langkah strategis yang dapat dipertimbangkan untuk mengurai benang kusut ini.

Pertama, membuka akses jalan melalui kawasan Universitas Indonesia (UI). Selama ini, kawasan UI tertutup bagi kendaraan umum maupun pribadi. Padahal, jalur ini berpotensi menjadi koridor penghubung penting dari timur ke barat Depok; dari Jalan Margonda menuju Kukusan hingga Sawangan. Jika diatur dengan baik, pembukaan akses terbatas di kawasan ini bisa membantu distribusi arus kendaraan dan mengurangi beban Margonda yang kerap macet parah.

Kedua, pelebaran Jalan Raya Sawangan harus menjadi prioritas. Beberapa titik persimpangan seperti Parung Bingung dan Tugu Sawangan Permai sudah lama menjadi titik kemacetan kronis. Pelebaran jalan di titik-titik strategis ini, ditambah pengaturan lampu lalu lintas yang lebih cerdas, akan memberikan dampak langsung terhadap kelancaran arus kendaraan.

Ketiga, pengembangan sistem transportasi pengumpan (feeder) menjadi kunci. Pemerintah daerah dapat menggandeng pihak swasta untuk menyediakan angkutan dari perumahan-perumahan menuju stasiun kereta terdekat. Ini akan membantu warga yang bekerja di Jakarta agar tidak harus menggunakan kendaraan pribadi setiap hari.

Keempat, peningkatan fasilitas park and ride di sekitar Stasiun Depok dan Citayam. Saat ini, area parkir di kedua stasiun tersebut sangat terbatas, terutama untuk kendaraan roda empat. Akibatnya, banyak warga dari Sawangan dan Cipayung yang kesulitan mencari tempat parkir dan akhirnya memilih berkendara penuh ke Jakarta. Padahal, jika lahan parkir memadai dan tarif terjangkau, masyarakat akan lebih terdorong beralih ke transportasi massal.

Selain itu, pembukaan akses Jalan atau Gang 2000 dari Perumahan Sawangan Permai ke Rawa Denok dan Rumah Sakit Anak Negeri menjadi penting. Jalur ini dapat dioptimalkan sebagai rute alternatif kendaraan roda empat, sehingga lalu lintas di Jalan utama Sawangan bisa sedikit berkurang.

Akhirnya, aspek yang sering terlupakan adalah kenyamanan dan ketepatan waktu angkutan umum. Angkutan yang bersih, aman, dan terjadwal dengan baik akan membuat warga Depok tidak ragu meninggalkan kendaraan pribadinya. Di sisi lain, pemerintah juga harus menertibkan keberadaan pengamen dan praktik pungutan liar yang sering muncul di angkutan kota.

Depok membutuhkan pendekatan transportasi yang terintegrasi, antara jalan raya, angkutan umum, dan kereta api serta keberanian dalam menata ulang tata ruang dan mobilitas perkotaan. Jika tidak, Depok akan terus menjadi contoh bagaimana kota berkembang pesat, tetapi tertinggal dalam urusan pergerakan manusianya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here