PINISI.co.id- Bagi orang Bugis Makassar menghelat perkawinan merupakan peristiwa yang sakral. Karena itu, prosesi perkawinan sejatinya harus dibaluti oleh adat istiadat guna mencapai kekhidmatan ritual.
Nilai-nilai adat tersebut melintasi ruang dan waktu. Lebih-lebih, jika warga Bugis Makassar itu berada di pusat budaya dunia yaitu di Kota New York, Amerika Serikat tetap mempertahankan dan merawat adat istiadat tersebut.
Seperti diketahui warga KKSS di New York beberapa kali menggelar acara dengan kemasan nuansa Sulawesi Selatan. Baik gelaran kesenian, kulineran maupun perkawinan yang dilangsungkan secara adat Bugis Makassar.
Seperti itulah yang tampak pada Sabtu pagi mulai pukul 09.00-10.00 EST, 7 Oktober waktu New York, Ketua KKSS New York Syaiful Hamid dan istrinya Ariyani Syaiful Hamid menikahkan putranya, Rizki Andi Hamid, B.B.A, M.B.A dengan putra dr. Silvia Chandra Devy, putri pertama pasangan Bapak Wulyo Slamet dan Ibu Sri Wulyo Slamet di Rego Park, Queens, NYC.
Atmosfer Bugis Makassar sangat kental dalam helatan ini. Segenap aksesori, pakaian jas tutup dan baju bodo, serta sarung sabbe (sutra) dan pernik-pernik lainnya seperti musik menambah kekhidmatan acara.
Acara pernikahan dipandu oleh Endah Wibowo dan prosesi akad nikah, ijab kabul, dan nasihat pernikahan dipandu oleh Ustadz/Imam Dr. Syamsuddin Belo, Direktur Operasional Masjid Nurul Amir Mu’min New York, dan settingan acara ditata oleh Harry Jufri, Owner Podcast Perantau Bugis NYC.
Pengucapan akad nikah oleh ayah kandung pengantin wanita, Wulyo Slamet. Dilanjutkan nasihat pernikahan oleh Imam Belo. Ditutup dengan ucapan terima kasih dari ayah pengantin pria, Syaiful Hamid dan ayah pengantin wanita, Wulyo Slamet.
Nampak lahir keluarga kedua mempelai dari Makassar, Jakarta, dan Sidoarjo, Jawa Timur, termasuk warga KKSS di sekitar New York, New Jersey, Connecticut, Massachusetts, dan Florida.
Setelah prosesi pernikahan, dilanjutkan acara sesi foto bersama dan sungkeman, dan makan siang bersama diiringi berbagai lagu-lagu populer Indonesia, termasuk lagu-lagu daerah asal Sulawesi Selatan, seperti Angin Mammiri dan Indo Logo dari diaspora Indonesia di New York, seperti Fetty Sinaga.
(M. Saleh Mude)
