Ketua MA: Integritas Ibarat Lentera yang Menerangi Gulita

0
88
- Advertisement -

PINISI.co.id- Mahkamah Agung Republik Indonesia Memperingati Hari Anti Korupsi sedunia 2024 ( HAKORDIA ) pada 9 Desember 2024 dengan tema “Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju”.

Harkodia MA dirangkaikan dengan penyerahan sertifikat SMAP Tahun 2024 penganugerahan insan anti-gratifikasi dan seminar nasional.

Peringatan Harkodia 2024 kali ini di lingkungan Mahkamah Agung dan jajaran nya adalah momentum yang harus selalu banyak mawas diri, memperbaiki diri agar celah niat dan ajakan untuk melakukan korupsi selalu terkontrol.

“Tindakan atau perilaku korupsi terjadi,semua itu bisa di cegah atas kontrol diri sendiri.Keinginan juga gaya hidup hedonisme tentunya bisa memicu tindakan korupsi,” kata Ketua MA Prof Sunarto.

Menurut Sunarto, sebagai abdi negara di Mahkamah Agung, sumpah atas nama Allah jangan hanya dijadikan syarat mutlak untuk menjadi abdi negara semata, akan tetapi renungkan dan lakukan bahwa di saat sumpah dilakukan, ini akan dipertanggung jawabkan ke Sang Khaliq kelak dan banyak titipan amanah rakyat Indonesia yang harus di emban MA khususnya di lingkungan keluarga Dharmayukki.

- Advertisement -

Secanggih apapun pengawasan kontrol teknologi atau Surat Edaran yang di terbitkan oleh pimpinan MA untuk menjaga integritas MA, tanpa kesadaran dari diri sendiri, maka tidak lah punya arti apa-apa.

“Masyarakat berharap agar putusan perkara seadil-adilnya tanpa adanya intervensi dari pihak manapun,” jelasnya.

Sunarto mengibaratkan integritas adalah lentera yang cahayanya dapat menerangi gulita. Agar lentera integritas terus menyala diperlukan komitmen bersama untuk saling menjaga marwah institusi juga tingkat kepercayaan publik khususnya pencari keadilan. Karena itu dibutuhkan kinerja yang solid, transparan dan akuntabel.

Terkait hal itu Ketum FORSIMEMA-RI Syamsul Bahri berharap agar insan pengadil selalu membangun sinergi dan kolaborasi dengan awak media dan jangan alergi apabila dikonfirmasi dengan awak media.

Pasalnya, di setiap regulasi juga putusan kerap terjadi polemik, sehingga media sangat dibutuhkan untuk membantu mengedukasi masyarakat khususnya pencari keadilan.

“Begitu juga halnya dengan jubir, humas di lingkungan MA harus selalu pro aktif membangun informasi dan komunikasi dengan insan media. (Lip)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here