PINISI.co.id- Perseteruan pribadi antara pengacara Farhat Abbas dan pesohor Denny Sumargo berujung dengan permohonan maaf secara terbuka di media sosial efek dari laporan Aliansi Bugis yang merasa tersinggung atas ucapannya ke Farhat Abbas belum lama ini.
Denny Sumargo sebelumnya dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian yang mengaitkan suku Makassar dan Bugis. Dalam pada itu, Denny langsung bersilaturahmi ke Kantor BPP KKSS di Kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa (12/11/2024) dan diterima oleh Ketua Umum KKSS Muchlis Patahna bersama sejumlah pengurusnya. Denny mengucapkan terima kasih kepada Patahna yang telah mengayomi dan menyelesaikan kesalahpahaman ini dengan baik.
Patahna sendiri mengatakan bahwa aliansi Bugis Makassar telah berdamai dengan Denny Sumargo di Kantor KKSS.
“Ini pas dengan hari ulang tahun KKSS ke 48 yang jatuh pada 12 November dengan tema Merawat Harmoni Indonesia Dalam Keberagaman. Dengan kedatangan Aliansi Bugis Makassar yang sebelumnya mengadukan Denny ke Polda Mentro setuju menarik aduannya dengan syarat ia meminta maaf secara terbuka di media,” kata Patahna.
Menurut Patahna, kedua belah pihak sepakat berdamai, pengaduan dicabut dan meminta maaf. “BPP KKSS menfasilitasi untuk menghindari perseteruan suku Bugis Makassar dan ini agar tidak melebar ke mana-mana. Jangan membuang-buang energi, tidak ada manfaatnya buat kita semua,” jelas Patahna.
Persoalan pribadi, lanjut Patahna, jangan sampai membawa-bawa unsur SARA dan harus diselesaikan secara pribadi pula.
Karena itu Denny berulang kali meminta maaf. Denny yang berdarah Makassar, dan Farhat Abbas yang berketurunan Bugis, adalah sedarah dan sepersaudaraan sebagaimana kata Farhat. “Bugis Makassar itu bersaudara,” ujar Farhat di kanal you tubenya.
Namun, ia ingin dirinya dipanggil juga oleh Ketua Umum KKSS dan tidak hanya Denny Sumargo saja.
Sebelumnya Denny menekankan tiga kata di balik aksinya tersebut. Tiga kata tersebut mengedepankan persaudaraan di antara mereka yang berasal dari Sulawesi Selatan. Selain permintaan maaf, Denny ternyata juga meninggalkan petuah di sana. Denny Sumargo berharap bahwa masyarakat yang sama-sama berasal dari Sulawesi Selatan tidak mudah tersinggung hingga terpecah belah. (Lip)