PINISI.co,id. Jakarta — Tim skuat Phinisi FC gagal ke semifinal turnamen sepak bola U 45 Yonzikon yang berlangsung di lapangan sepak bola Yonzikon 14 Jakarta pada 23 September lalu. Kesebelasan yang dimotori oleh para mantan pemain PSM ini berhenti di perempat final. Pada final pekan depan, kesebelasan Tunas Jaya ditantang Minang Selection. Dua sekawan tim sepak bola Phinisi Biru dan Phinisi Merah kalah dari lawan-lawannya.
Ketua Phinisi FC Harun Arsad merasa puas atas pasukannya, sebab meskipun kalah tapi dua tim Phinisi sudah memperlihatkan kemampuan bermain bola yang masih mumpuni, mengingat usia yang sudah tidak muda lagi.
Menurut Harun, meski komunitas Phinsisi FC baru berdiri di Jakarta pada 4 Juni 2018, namun kiprahnya sudah dikenal luas oleh komunitas-komunitas sepak bola yang ada di ibu kota. Klub bola ini aktif bermain sepak bola, minimal seminggu sekali. Selain itu, kata Harun, pasukannya sering mengikuti turnamen.
“Tanggal 3 Oktober nanti Phinisi Merah akan berlaga melawan Phinisi Biru di Lapangan Rugby Senayan Jakarta. Yang terdaftar ikut main bola sudah 35 orang,” kata Harun kepada PINISI.co.id.
Menurut salah seorang pendiri Phinisi FC, Ophan Lamara, saat ini Phinisi FC telah memiliki 50 anggota. Seluruh anggota hanya dikhususkan bagi para sahabat penggila sepak bola asal Sulawesi Selatan yang berdomisili di Jabodetabek,” kata Ophan yang kerap tampil sebagai komentator sepak bola di sejumlah TV ini.
Di antara anggota Phinisi FC, terdapat mantan pemain PSM, Makassar Utama, dan pemain nasional antara lain Azhary, Askin Taming, Muhammad Yunus, Suaib Rizal, Erwin Yoyo, Hairul Andi Baso, Hanafing, Hengky Siegers.
“Walau rata-rata anggota yang ada saat ini telah berusia 40-70 tahun, namun bukan berarti usia di bawahnya tidak boleh bergabung,” jelas Ophan menambahkan.
Selain bermain sepak bola, aktivitas Phinisi FC tak luput dari kegiatan sosial. Itulah sebabnya komunitas ini sangat peduli terhadap anggotanya yang sedang mengalami musibah. “Phinisi FC juga akan berorientasi pada kegiatan sosial lainnya yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, terutama terhadap bencana alam yang sering melanda bangsa Indonesia,” pungkas Ophan. (Alif)