Kolom Muslimin Mawi
Pendahuluan
Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) adalah organisasi sosial kemasyarakatan berbasis kedaerahan yang telah lama berkiprah dan menjadi ORMAS terbesar kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan di berbagai penjuru Nusantara. Didirikan dengan tujuan utama mempererat hubungan dan kerjasama antarwarga Sulawesi Selatan di perantauan, KKSS dikenal sebagai salah satu organisasi kedaerahan yang eksis dan memiliki pengaruh kuat di Indonesia. Keberhasilan organisasi ini bertahan hingga saat ini terletak pada komitmennya untuk tidak berpolitik praktis dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.
KKSS memiliki nilai-nilai dasar yang mencerminkan semangat gotong-royong, persaudaraan, dan saling membantu antaranggota. Organisasi ini terus menjadi jembatan penghubung bagi orang-orang Sulawesi Selatan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, serta membantu mempertahankan identitas budaya dan kearifan lokal daerah. Di tengah dinamika sosial dan politik yang kompleks, KKSS tetap konsisten dalam mempertahankan prinsip netralitas politiknya, yang membuat organisasi ini semakin kemilau di mata warga Sulawesi Selatan.
Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KKSS
KKSS didirikan 48 tahun yang lalu sebagai respons atas kebutuhan masyarakat Sulawesi Selatan yang merantau untuk memiliki wadah yang dapat menampung seluruh aspirasi setiap warga masyarakat asal Sulawesi Selatan dan dapat mempererat hubungan mereka di perantauan. Awalnya, organisasi ini dibentuk untuk menjadi ruang silaturahmi dan interaksi sosial bagi para perantau Sulawesi Selatan. Nama KKSS mencerminkan tujuan utamanya, yaitu menjaga kerukunan dan kebersamaan dalam lingkup kedaerahan.
Sulawesi Selatan, dengan kekayaan budaya dan etnis yang meliputi suku Bugis, Makassar, Mandar, Toraja dan Massenrempulu dikenal memiliki masyarakat yang memiliki ikatan sosial yang kuat. Dalam perantauan, rasa solidaritas dan kebersamaan ini menjadi modal utama dalam membangun jaringan yang kokoh. KKSS berperan penting dalam menjaga persaudaraan ini dan mendorong anggotanya untuk saling membantu dan tolong menolong dalam menghadapi tantangan di perantauan, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun budaya.
Prinsip Netralitas dalam Politik.
Salah satu ciri khas KKSS yang membedakan organisasi ini dengan banyak organisasi sosial lainnya adalah komitmennya untuk tidak terlibat dalam politik praktis. Sejak awal pendiriannya, KKSS menegaskan bahwa organisasi ini bersifat netral dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun. Hal ini bukan tanpa alasan. Sebagai organisasi yang berbasis pada etnis dan daerah, KKSS berupaya menjaga persatuan dan kerukunan di antara anggotanya, yang berasal dari berbagai latar belakang politik.
Komitmen ini dipegang teguh hingga saat ini dan menjadi salah satu faktor yang membuat KKSS tetap diterima oleh masyarakat luas. Dalam situasi politik yang sering kali polarizing, KKSS mampu menjaga keharmonisannya karena tidak ikut campur dalam urusan politik praktis. Anggota KKSS bebas untuk memiliki preferensi politik masing-masing, namun organisasi tidak memfasilitasi dukungan atau kampanye politik.
Hal ini memberikan ruang bagi KKSS untuk fokus pada tujuan utamanya, yaitu memperjuangkan kesejahteraan sosial dan mempererat hubungan antaranggota. Selain itu, netralitas politik ini juga meminimalisir potensi perpecahan di dalam organisasi, yang sering kali terjadi dalam organisasi yang terlibat dalam politik praktis.
Peran KKSS dalam Masyarakat
KKSS memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial bagi masyarakat Sulawesi Selatan di perantauan. Melalui berbagai kegiatan, organisasi ini berfungsi sebagai jembatan penghubung antara anggota yang berada di perantauan dengan tanah kelahiran mereka. KKSS sering mengadakan kegiatan sosial, budaya, dan keagamaan yang mempererat ikatan kekeluargaan, seperti acara pertemuan tahunan, pertemuan Saudagar dan pertemuan Cendikiawan, pengajian dan perayaan hari besar nasional dan daerah maupun keagamaan.
Salah satu bentuk kontribusi nyata KKSS adalah membantu anggotanya yang mengalami kesulitan di perantauan, baik dalam hal kesehatan, pendidikan, hingga masalah ekonomi. KKSS kerap menggalang dana untuk membantu sesama anggota yang membutuhkan, menunjukkan semangat gotong-royong dan solidaritas yang kuat.
Dalam bidang pendidikan, KKSS juga memberikan beasiswa kepada anak-anak anggotanya yang berprestasi namun kurang mampu. Hal ini merupakan upaya nyata organisasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Sulawesi Selatan di masa depan. Di samping itu, KKSS juga menjadi wadah bagi para anggotanya untuk berdiskusi dan berbagi informasi tentang peluang usaha, pekerjaan dan investasi, yang pada akhirnya turut mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi anggotanya.
Melestarikan Budaya dan Identitas Kedaerahan
Di era globalisasi dan modernisasi, salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat perantau adalah bagaimana menjaga dan melestarikan identitas kedaerahan mereka. Bagi warga Sulawesi Selatan, KKSS memainkan peran penting dalam menjaga warisan budaya, bahasa dan adat istiadat yang mereka bawa dari kampung halaman.
KKSS secara rutin menyelenggarakan acara-acara kebudayaan yang memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Sulawesi Selatan kepada generasi muda di perantauan. Kegiatan seperti tari-tarian tradisional, musik daerah dan pementasan adat sering menjadi bagian dari acara-acara resmi KKSS. Di samping itu, organisasi ini juga mendorong anggotanya untuk tetap menggunakan bahasa daerah dalam berbagai kesempatan, sebagai upaya untuk menjaga bahasa lokal agar tidak punah.
Selain menjaga kebudayaan, KKSS juga berperan dalam memperkenalkan budaya Sulawesi Selatan kepada masyarakat luas. Melalui berbagai kegiatan seni dan budaya, KKSS turut berkontribusi dalam memperkaya keragaman budaya nasional Indonesia. Hal ini memperkuat posisi Sulawesi Selatan sebagai salah satu daerah yang memiliki warisan budaya yang kaya dan unik.
Tantangan dan Masa Depan KKSS.
Meski memiliki sejarah panjang dan peran yang signifikan, KKSS juga dihadapkan pada berbagai tantangan di masa kini dan masa depan. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana menjaga relevansi organisasi di tengah perubahan zaman. Generasi muda Sulawesi Selatan yang lahir dan besar di perantauan mungkin tidak memiliki ikatan emosional yang sama kuatnya dengan daerah asal mereka dibandingkan generasi sebelumnya.
Oleh karena itu, KKSS perlu melakukan inovasi dalam menarik minat generasi muda untuk bergabung dan aktif berpartisipasi dalam organisasi.
Tantangan lain adalah dinamika sosial-politik yang semakin kompleks. Meskipun KKSS telah menegaskan prinsip netralitasnya, tekanan dari luar maupun dari dalam untuk terlibat dalam politik praktis mungkin akan semakin meningkat. Namun, jika KKSS tetap konsisten dengan prinsip-prinsip dasarnya, organisasi ini akan terus eksis sebagai wadah sosial yang mempererat persaudaraan tanpa harus terjerumus dalam polemik politik.
Kesimpulan
KKSS adalah bukti nyata bahwa organisasi sosial berbasis kedaerahan dapat tetap eksis dan berkembang meski di tengah tantangan zaman. Dengan menjaga komitmennya untuk tidak berpolitik praktis dan tidak berafiliasi dengan partai politik, KKSS berhasil mempertahankan tujuannya sebagai wadah kerukunan dan persaudaraan bagi masyarakat Sulawesi Selatan di perantauan. Organisasi ini tidak hanya berperan dalam menjaga identitas kedaerahan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan sosial dan ekonomi anggotanya.
Keberhasilan KKSS dalam menjaga netralitas politiknya, memperkuat ikatan sosial serta melestarikan budaya Sulawesi Selatan menjadi cermin bahwa nilai-nilai kekeluargaan dan gotong-royong yang diwariskan dari nenek moyang dapat terus hidup dan berkembang di era modern. Dengan semangat ini, KKSS diharapkan dapat terus bersinar, berkilau dan menjadi panutan bagi organisasi kedaerahan lainnya di Indonesia.
ERAMAS, 03 Oktober 2024.
Penulis, Aktivis dan Pemerhati Organisasi