Kolom Fiam Mustamin
MEMPERTAJAM ingatan bagi kita generasi yang kelahiran tahun 1950 an, syair di atas. Syairnya saya tambahkan menjadi…Labuni Essoe Momponi Ulengnge, Wettunnani Massenge ri Tau Mabelae …
Artinya, matahari sudah terbenam, muncullah bulan, saatnya
mengenang saudara kita di rantau.
Tulisan ini bersifat apresiasi kepada pengabdian seorang prajurit, Irjen Polisi Dr. M. Said Saile yang memimpin Pengurus Besar Keluarga Bugis Sidrap (PB KEBUGIS) selama enam tahun dua puluh hari (2015-2021).
Delapan hal mendasar yang diuraikan oleh Sang Prajurit itu dalam buku Jejak Tinta Kebugis 2015/2021dalam menjabarkan filosofi dari makna berpaguyuban dalam membangun kehidupan sosial kemasyarakatan dengan landasan budaya/meneguhkan niai-nilai pangadareng.
Barometer Panduan
BEGITU pentingnya kehadiran seorang pemimpin yang diamanatkan memimpin sebuah komunitas paguyuban kemasyarakatan nirlaba.
Kepemimpinan dalam budaya Bugis Makassar, rujukannya dengan Kecakapan yang disebut To Acca yang mewarisi Kearifan dengan turunan pendukungnya.
Lempu/jujur, Getteng/teguh konsisten, Warani/berani, Mapato/rajin, Temmapasilegeng/berlaku adil dan Deceng Kapang/menghormati orang lain seperti yang disitir oleh adinda
Andi Wahidah dari Surabaya.
Tiga diantara delapan hal testimoni analisis Sang Perajurit dalam amanah kepemimpinannya yaitu, penjabaran yang disampaikan secara metaforis ; labuni essoe momponi ulengngeng.
Secara terbuka mengatakan bahwa masa kepemimpinannya sudah saat nya dialihgenerasikan.
Pemahaman bahwa jabatan itu adalah amanah, bukan status simbol sosial semata.
Sang prajurit telah mengimplimentasikan Pesse/kepedulian antarsesama dalam kesulitan seperti musibah bencana alam tsunami di Palu Sulteng, gempa di Mamaju Sulbar, bantuan obat-obatan mengantisipasi penyebaran virus pandemi Covid -19 di Sidrap dan lain-lain.
Mendorong penampilan budaya dalam bentuk ekspresi kesenian daerah ke pentas skala nasional dan internasional antara lain memfasilitasi muhibah kesenian daerah Sidrap ke Kamboja, pagelaran Bugis Internasional Night yang diikuti India, Pakistan dan Spanyol.
Menyebut dua hal tersebut itu, Sang Prajurit itu telah memprentasikan kehadiran paguyuban kekerabatan yang berbasis pembinaan sosial dan budaya.
Senandung Doa Indo (Ibu)
GENERASI saat ini tidak lagi menemukan itu. Bocah bukan ditidurkan diayunan dengan senandung nyanyian doa ibu Inyabe Lale …
Bocah ditidurkan oleh pembantu rumah tangga dengan dot susu di mulutnya, kaset lagu Dora Emon.
Syair lagu itu bisa dinikmati bila menghadirkan pasangan Aspar, penyair dan isterinya Sulasmi Daeng Puji.
Inyabe lale, inyabe lale … tidurlah anakku, tidurlah harapanku, songsong harimu dan masa depanmu.
Legolego Ciliwung 11 Maret 2022