PINISI.Co.id- Sosok pejuang veteran yang melegenda di Talamangape, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang hingga saat ini masih melekat dalam ingatan masyarakat.
Sesuai dengan surat keputusan Menteri Veteran Republik Indonesia dengan nomor: 01973/1963 atas nama Lapanrita Dg.Rau No.P.V 6973/P umur 50 tahun alamat Talamangape, dengan keputusan Menteri Urusan Veteran tanggal 14 Djuni 1962, dengan diakui dan disahkan sebagai Veteran Pedjuang Kemerdekaan Republik Indonesia seperti dimaksud dalam undang-undang no 75 tahun 1957 (lembaran negara No 162 tahun 1957, yang ditandatangani Brigjen TNI Sambas Atmadinata.
Hal ini pun mendorong keturunan La Paranrita Dg Rau, yang diketahui memiliki ayah Syekh Achmad Alatas, seorang tokoh agama yang pertama kali membawa masyarakat Tonrong Bola, dengan menggunakan perahu pribadinya ke Mekkah, wafat dan dimakamkan di Mekkah.
Lapanrita Dg Rau, lalu hijrah ke Talamangape tahun 1940-an, yang gigih melawan penjajah Belanda, dan berusaha memerdekakan Indonesia. Bukan hanya itu sosok Lapanrita juga dikenal sebagai guru mengaji yang mengembangkan Tarekat Khalwatiah yang di Bontonompo.
Hal ini disampaikan Bachtiar Adnan Kusuma, yang sering disapa BAK menilai perjuangan Lapanrita harus diapresiasi dan diberi gelar dan pengakuan sebagai pejuang kemerdekaan dari Kabupaten Gowa.
“Kami dari cucu Lapanrita Dg Rau mengharap ada perhatian dari pemerintah kabupaten Gowa untuk mengapresiasi dan memberikan Lapanrita sebagai tokoh pejuang yang berjuang melawan penjajah,” kata Bak.
Dihari kemerdekaan 17 Agustus, BAK mengharap perjuangan ini dapat selalu dikenang oleh masyarakat.
“Di bulan kemerdekaan ini kami harap, pemerintah bisa mengabadikan namanya sebagai salah satu jalan di Talamangape Bontonompo di mana almarhum berjuang dan menetap,” tuturnya.
Tidak sampai disini, wartawan pun langsung melakukan penesuran untuk mengetahui kebenaran dan sepak terjang Lapanrita di Talamangape.
Bundu Dg Tongeng (75), warga asli Talamangape yang juga salah satu pesilat Pamanca, memberikan cerita perjalanan hidup Lapanrita.
“Sosok Lapanrita Dg Rau, juga dikenal sebagai guru pamanca silat dan juga Pedagang di masanya, salah satu murid yang sangat di kenal adalah Almalhum Dg. Bantang, H.Ronrong yang juga sebagai Pamanca yang masih hidup hingga saat ini,” sahutnya.
Bundu mengisahkan perjalanan hidupnya, karena Lapanrita adalah sosok yang menjadi guru agama di wilayah itu. “Selain jago pamanca yang memiliki ratusan murid, dia juga sangat mahir mengajarkan kami mengaji,” tuturnya.
[Man/Mitrasulawesi.id]