Hikmah Abdul Hamid Husain
Terkadang kita diterpa rasa malas bangun dari tidur dan meninggalkan bantal. Padahal Allaah SWT menunggu doa-doa kita.
Dan bangun untuk Shalat, adalah Perintah Allaah guna menggapai keselamatan dan kebahagiaan Dunia Akhirat.
Rasuulullaah SAWA menjelaskan;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
«يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ، فَارْقُدْ فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ، انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ»
(رواه البخاري )
“Ada Setan yang mengikat dan melilit di kepala di saat tidur dengan tiga ikatan.
Pada tiap simpul ikatan, Setan menegaskan: “Bagimu malam yang panjang maka teruslah tidur”.
Jika bangun lalu berdzikir pada Allaah, maka terlepaslah satu ikatan.
Jika berwudhu, terlepaslah satu ikatan lagi.
Jika Shalat, terlepaslah semua ketiga ikatan, maka di pagi hari, akan penuh semangat, pikiran, hati dan jiwa yang damai lagi tenteram.
Tetapi, jika tidak bangun dengan 3 langkah tadi, maka di pagi hari, akan diliputi pikiran, hati dan jiwa yang tidak tenteram dan diterpa rasa serba malas.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari, dalam kitab Sahih
Al Bukhari no.1143).
2. Allaah SWT Memerintahkan agar rajin Qiyaamullail, dengan memperbanyak bertasbih, Shalat malam dan membaca Al Quran:
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَٱسْجُدْ لَهُۥ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا.
( الانسان ٧٦ الاية ٢٦)
“Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada Allaah dan bertasbihlah kepada Allaah pada bagian yang panjang di malam hari.”
(QS Al-Insaan, surah ke 76, ayat 26, halaman 580).
Bangun untuk Qiyaamullail mendatangkan ketenangan dan kedamaian hati.
Allaah SWT Berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمُزَّمِّلُ
Hai orang yang tidur berselimut
قُمِ ٱلَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا
Bangunlah untuk Shalat di malam hari, jika malam tinggal sedikit lagi
نِّصْفَهُۥٓ أَوِ ٱنقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا
yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ ٱلْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا
atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al Quran dengan perlahan-lahan.
إِنَّا سَنُلْقِى عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا
Sungguh, Kami akan menurunkan kapadamu wahyu yang berat.
إِنَّ نَاشِئَةَ ٱلَّيْلِ هِىَ أَشَدُّ وَطْـًٔا وَأَقْوَمُ قِيلًا
Sungguh, bangun di waktu malam adalah lebih khusyu’ dan bacaan di waktu itu lebih berkesan”
(QS Almuzzammil, surah ke 73, ayat 1-6, halaman 574).
Shalat Tahajud
adalah amalan Qiyaamullail dikerjakan secara munfarid atau sendirian dengan jumlah paling sedikit 2 rakaat.
Allaah SWT Memerintahkan Shalat Tahajjud di malam hari:
وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا.
(الاسراء ١٧ الاية ٧٩)
“Dan pada sebagian malam hari Shalat Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Allaah Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”
(QS Al-Israa’, surah ke 17, ayat 79, halaman 290).
Catatan
1. Penyebab munculnya rasa malas adalah, adanya tiga ikatan yang dililitkan oleh Setan saat kita tidur di malam hari.
2. Ikatan tersebut dapat dilepaskan satu per satu dengan cara;
a. Ikatan Pertama
akan terlepas dengan menyebut Asma Allaah, yaitu membaca do’a bangun tidur yang diajarkan Rasuulullash SAW;
الحمد لله الذي أحيانا بعد ما أماتنا وإليه النشور
“Alhamdu lillaahil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur”
Artinya:
“Segala puja dan puji hanya kepada Allaah Yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan.”
Dengan membaca do’a ini, maka terlepaslah satu ikatan.
b. Ikatan Kedua akan terlepas dengan berwudhu.
c. Ikatan Ketiga akan terlepas dengan Shalat, maka akan terlepaslah semua ketiga tiga ikatan yang ada di kepala.
3. Rasuulullaah Mengajarkan DOA memohon dijauhkan dari rasa malas,
Al Imam Al Bukhari dalam kitab Shahih Bukhari:
حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبِي، قَالَ: سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ:
«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ.
“Allaahumma innii a’uudzu biKa minal ‘ajzi wal kasali, wal jubuni wal harami. Wa a’uudzu biKa min fitnatil mahyaa wal mamaati. Wa a’uudzu bika Min ‘adzaabil Qabri”
Artinya:
“Yaa Allaah Tuhanku, Aku memohon perlindunganMu dari rasa lemah dan malas, dari rasa takut dan bingung.
Dan aku memohon pula perlindunganMu dari kesulitan hidup dan mati.
Dan aku memohon padaMu perlindungan dari siksa Kubur”.
4. Berdoa Sebelum Tidur memohon Dilindungi Allaah SWT:
Doa Mau Tidur
Ada dua versi, yaitu doa pendek dan panjang.
a. Ini Doa versi Pendek;
بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اللهم اَمُوْتُ
“Bismikallaahumma ahyaa wa bismikallaahummaa amuut.”
(“Dengan namaMu yaa Allaah, aku hidup dan dengan NamaMu aku mati.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari 6845).
b. Doa mau tidur versi panjang;
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرى إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلَا مَنْجى مِنْكَ إِلا إِلَيْكَ، أَمَنْتُ بكتابكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
“Allaahuma aslamtu ilaika wa wajjahtu wajhii ilaika, wa fawwadhtu amrii ilaika, wa alja’tu dzahrii ilaika raghbatan wa rahbatan ilaika, laa malja a wa laa manjaa minka illaa ilaika, aamantu bikitaabikalladzii anzalta, wa bi nabiyyikalladzii arsalta”.
(“Yaa Allaah Tuhanku, aku berserah diri kepada-Mu.
Aku menghadapkan wajahku kepada-Mu. Aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Aku menyandarkan diriku kepadaMu karena mengharap dan takut kepadaMu.
Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari ancamanMu kecuali hanya kepadaMu.
Aku beriman kepada kitabMu yang Engkau turunkan. Aku berima kepada nabiMu yang Kau utus.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Muslim, Bukhari dan Abu Dawud).
c. Doa versi lain:
Diriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dan Muslim, bahwa Nabi Muhammad SAW juga berdoa dengan doa mau tidur ini:
بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا ، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
“Bi ismika Rabbi, wadha’tu jambii, wa bika arfa’uhuu, in amsakta nafsii farhamha. Wa in arsaltahaa fahfidzha bimaa tahfadzu bihii ibaadakas shaalihin.”
(“Yaa Allaah, Tuhanku, dengan nama-Mu aku meletakkan badanku.
Dan dengan nama-Mu aku bangun.
Jika Engkau menahan Rohku, berilah rahmat kepadanya.
Dan jika Engkau melepasnya, maka peliharalah sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang Saleh.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari no. 6320 dan Muslim no. 2714).
5. Sunnah yang Diajarkan Rasuulullaah Sebelum Tidur;
Selain membaca Doa, ada sejumlah Sunnah yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW.
Cara ini agar Ummat Muslim mendapat perlindungan dan pahala ketika tidur.
Dukutip dari Hadits hadits Rasuulullaah SAW, inilah yang harus dilakukan setiap akan tidur malam:
a Berwudhu:
Dijelaskan bahwa Rasuulullash SAW mengajarkan berwudhu sebelum tidur.
Rasuulullaah bersabda;
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ
“Jika engkau akan menuju tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti w
Wudhu untuk Shalat, kemudian barulah berbaringlah pada sisi kanan badanmu,”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).
b Mengibas Kasur;
Setelah berwudhu dan masuk ke kamar tidur, sebelum berbaring di kasur Rasuulullaah SAW menganjurkan untuk mengibas kasur sebanyak tiga kali. Hal ini agar tempat tidur bersih.
Rasuulullaah SAW bersabda:
“Jika Engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, hendaknya mengibas kasur, karena tidak mengetahui apa yang ada padanya, kemudian mengucapkan:
بِاسْمِكَ رَبِّى وَضَعْتُ جَنْبِى
“Bismika Rabbii, wadha’tu janbii”
( “Dengan nama-Mu yaa Tuhanku, aku baringkan tubuhku,”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam Al Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).
d. Membaca Doa; Sebelum tidur malam, Rasuulullaah SAW selalu membaca doa.
Tak hanya itu, ketika bangun tidur Nabi Muhammad SAW juga membaca doa. Hal ini tercantum dalam sebuah hadist sebagai berikut:
“Apabila Engkau ingin tidur maka berwudhulah lebih dulu sebagaimana wudhu untuk Shalat, kemudian berbaringlah ke kanan dan bacalah doa doa sebelum tidur. Rasulullah SAW bersabda: ‘Jadikanlah doa itu sebagai akhir dari semua perkataanmu,”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari dan Muslim).
d. Membaca Ayat Kursi;
Setelah membersihkan kasur, Rasuulullash SAW melanjutkannya dengan membaca ayat kursi.
Hal ini dilakukan untuk terhindar dari gangguan setan saat tidur hingga esok pagi.
Abu Hurairah RA menuturkan bahwa Rasuulullaah SAW bersabda:
فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ
( “Jika engkau hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al-Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allaah Ta’aalaa dan Setan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari).
e. Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas;
Usai membaca Ayat Kursi, Rasuulullaah SAW melanjutkannya dengan membaca tiga surat pendek, yaitu:
– Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.
Ummul Mukminiin Aisyah RA berkata:
كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
Artinya:
“Rasuulullaah SAW apabila hendak beranjak ke tempat tidurnya setiap malam, Beliau menyatukan kedua telapak tangannya lalu meniupkan keduanya dan membacakan keduanya Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan Sn-Naas. Kemudian beliau mengusapkan kedua tangannya ke badan bagian mana saja semampu yang terjangkau.
Rasuulullaah SAW memulainya dari atas kepala dan wajahnya serta bagian belakang dari badannya. Beliau melakukan hal ini diulang tiga kali.”
(Hadits Sahih riwayah Al Imam Muslim).
Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).
Abdul Hamid Husain, Alumnus Ummul Qura University, Makkah, King Abdulaziz University, Jeddah.