Hikmah Abdul Hamid Husain
Rasulullaah SAW mengajarkan bahwa ketika seseorang sakit, hendaklah ia berobat kepada ahlinya. Dahulu disebut thabib, kini dikenal dengan sebutan dokter — bukan ke dukun atau paranormal.
Namun, yakinkanlah dalam hati yang paling dalam bahwa yang menyembuhkan bukan Thabib dan bukan pula Dokter, melainkan Allaah semata. Kesembuhan berada di tangan Allaah. Dialah Asy-Syaafii, Yang Maha Penyembuh.
Selain ikhtiar dengan berobat, hendaklah diiringi dengan ruqyah, yaitu berdoa memohon kesembuhan kepada Allaah SWT.
Rasulullaah SAW mengajarkan cara meruqyah untuk memohon kesembuhan
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
ضع يدك على الذي تألم منه من جسدك وقل:
باسم الله ثلاثا.
وقل سبع مرات:
أعوذ بالله وقدرته من شر ما أجد وأحاذر.
(رواه مسلم)
“Letakkanlah tanganmu pada bagian tubuh yang terasa sakit, lalu bacalah bismillaah sebanyak tiga kali. Kemudian bacalah tujuh kali ‘A‘uudzu billaahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir.’”
(Hadits Shahih Riwayat Imam Muslim)
Alkisah Nabi meruqyah memohon kesembuhan. Diriwayatkan dari Sahabat Utsman bin Abil ‘Ash RA, bahwa ia mengadukan sakit yang dideritanya kepada Rasulullaah SAW.
Rasulullaah mengajarkan kepadanya: “Letakkan tangan kananmu pada bagian yang sakit, lalu bacalah: ‘Bismillaah’ (Dengan nama Allaah) sebanyak tiga kali,kemudian lanjutkan dengan bacaan:
‘A‘uudzu billaahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir’ sebanyak tujuh kali.
(أعوذ بالله و قدرته من شر ما أجد وأحاذر)
“Aku berlindung kepada Allaah dan kekuasaan-Nya dari keburukan apa yang aku rasakan, dari apa yang aku takuti, dan dari apa yang aku khawatirkan.”
Catatan
1. Jika sakit, berikhtiarlah untuk berobat.
2. Berobat saja tidak cukup, sertailah dengan ruqyah dan doa memohon kesembuhan.
3. Perbanyak sedekah, minimal sedekah air minum dan sebungkus nasi setiap hari. Semakin banyak, semakin besar pahalanya dan semakin afdol.
Mari kita berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullaah SAW:
اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
Allaahumma a‘innaa ‘alaa dzikrika, wa syukrika, wa husni ‘ibaadatika. “Ya Allaah, bimbinglah kami untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya.”