Mempertahankan Peradaban dan Kedaulatan Tanah Melayu

0
400
- Advertisement -

Kolom Murham Ramli

PERADABAN bangsa Melayu telah mengurusi wilayahnya berabad lampau.

Peradaban manusia bisa terukur karena ada syarat syahnya yang disertai dengan adanya wilayah sebagai hunian yang ditempati oleh masyarakat adat dimana pun, di belahan dunia sejak adanya manusia yang memulai suatu peradaban di wilayah tersebut secara  turun-temurun hingga pada abad modern ini.

Kekuatan penguasaan tanah adat  terlindungi oleh aturan yang dikeramatkan oleh adat setempat, apalagi bangsa Melayu yang kuat mempertahankan tradisi dan  berpondasi akhlaqul qorimah yang di dukung masyarakat umat Islam secara umum. Masyarakat dapat membela daerah Rempang untuk tetap menjadi wilayah authority suku/ bangsa Melayu sepanjang masa. 

Artinya wilayah itu sangat bernilai karena sudah ada peradaban yang berabad lamanya sebagai hunian dengan persyaratan adat yang suci dan dikeramatkan dan terbangun dengan tradisi yang cocok untuk masyarakat Rempang. Mereka berdaulat seiring dengan berbagai peninggalan sejarahnya di area sekitar 17.000 hektar. 

- Advertisement -

Hal ini sangat bertentangan apabila ada perencana/investor yang akan membangun kawasan industri pabrik kaca. Karena pabrik yang akan dibangun dengan tujuan investasi nasional maka terpaksa harus merombak dan menggusur wilayah permukiman masyarakat adat Melayu yang telah  berdiri sekian abad yang lalu.

Penilaian dari berbagai masyarakat yang kontra rencana itu, tidak sepadan dengan nilai jual yang dipersiapkan oleh pemodal senilai Rp. 300 triliun llebih.  Ukuran pabrik industri kaca saat ini, kemungkinannya tidak seluas seperti yang akan dibangun di Rempang.

Apakah ada Undang-Undang pendirian pabrik yang membolehkan pemodal asing untuk mendirikan pabrik seluas itu. Hal tersebut harus bisa ditinjau dari segi aturan tata bangunan dan amdal untuk menyulap menjadi areal industri. 

Saat ini banyak negara sedang mempertimbangkan untuk mengurangi pembangunan industri yang merusak konservasi alam dan menghilangkan keragaman hayati dan biodiversitas sebuah bangsa.

Pemanasan global, perubahan iklim, yang ditandai dengan anomali cuaca, badai, mencairnya gletser, banjir, kebakaran hutan dan polusi udara akibat keserakahan manusia yang terus membangun tanpa peduli dengan isu lingkungan.  

Sangat relevan jika pada saat ini jumlah manusia di dunia mendekati 8 milliiar jiwa yang harus dipikirkan wilayah hunian dan keselamatan dari rusaknya alam yang ditempati berbagai jenis makhluk hidup.

Mengejar investasi demi perbaikan ekonomi suatu bangsa adalah prioritas yang diperlukan. Tetapi harus pula di pertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan makhluk dan kehendak alam yang harus diperhitungkan untuk pengembangan wilayah industri. 

Pulau Rempang yang terletak di kawasan pesisir adalah ekosistem kehidupan yang memuliakan berbagai jenis makhluk hidup. Antara hunian dan lingkungan harus seiring demi amannya wilayah.

Semoga pemerintah dapat memikirkannya, sebab tidak ada jaminan bahwa warga penduduk yang tinggal Pulau Rempang akan sejahtera setelah kawasan tersebut dijadikan sebagai kawasan industri. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here