Menangkap Kepiting di Malam Terang Bulan pada Sungai Kecil (Calocalo)

0
510
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

APA yang abadi diingat.

Ingatan itu disebut tetua kita sebagai Paringerang. Itulah Hidayah/ Pammase yang dimiliki lebih setengah abad lampau.

Subhanallah… hal itulah yang ditemukan setiap pulang kampung ke tanah asal.

Di kawasan bukit pegunungan itu namanya La Toppo, di situlah kampung kelahiran orangtua dan leluhur dari Se Ring.

- Advertisement -

Di daerah perbukitan itu saat ini telah terbangun sebagai pedesaan yang makmur dan indah dengan rumah rumah kayu panggug berukuran besar di sisi jalan raya, lebar sekitar 5 meter. Rumah itu dibangun oleh para perantau/pasompe yang mudik di musim Lebaran puasa dan haji.

Di daerah itu, masa kanak-kanak saya di era pergolakan pemberontakan Abdul Kahar Muzakkar pada dekade 1950 an.

Masa itu, masa serba susah kehidupan karena gangguan kekacauan, sehingga banyak warga yang menyingkir/sompe berlayar ke luar kampung ke Kalimantan dan Sumatera khususnya yang saat ini menjadi warga rantau setempat yang terhimpun dalam wadah paguyuban kekerabatan KKSS.

Masa itu, rakyat hidup dengan apa adanya yang ada hutan dan dari situlah saya mengenal berbagai jenis makanan yang selalu dirindukan.

Sop Ubi Kayu Bukkang Calocalo

MENU makanan ini, sop ubi kayu kepiting kecil menjadi favorit dan tak bermusim sepanjang Calocalo itu berair.

Di malam hari pergi ke Calocalo menangkap kepiting disebut Massulo Bukkang hingga dapat satu ember, lalu disup dengan ubi kayu, sebagian dibakar dan diuleg bersama terong dan daun kemangi serta kemiri.

Dihidangkan hangat-hangat dan disantap bersama keluarga, sumangenna kampongnge silesureng.

Legolego la Toppo 5 Mei 2023.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here