Mendapat Guyuran Pupuk Literasi

0
799
- Advertisement -

Kolom Ruslan Ismail Mage

Ketika menghadiri syukuran 84 tahun Sang Maestro Puisi Taufik Ismail berkarya, dan peluncuran DVD meniti karier (Puisi dalam 8 DVD Karya 1957-2017) di Balai Pustaka, Sabtu (29/6), saya seperti dibukakan pintu memasuki dunia literasi tanpa ujung oleh pak Taufik Ismail, dan menuntun saya berkeliling taman-taman bunga dan kebun literasi yang indah penuh warna bunga-bunga bermekaran memancarkan harum semerbaknya.

Berjabatan tangan dengannya seperti terasa pak Taufik Ismail mengguyur pupuk organik di kepalaku yang memberi percepatan kesuburan pada akar cita-citaku menjadi penulis. Teringat awal tahun 80-an setìap mendapat sanksi dari guru karena jahilin teman, selalu diberi pilihan mau bernyanyi atau berpuisi di depan kelas. Saya selalu memilih membacakan puisi pak Taufik Ismail.

Suatu keberuntungan 39 tahun kemudian saya bisa menjadi penulis, sehingga mempermudah jalan bisa berdiri disamping pak Taufik Ismail sang maestro puisi Indonesia. Setiap diksi dalam bait-bait puisinya laksana pelangi di cakrawala. Penuh warna warni menginspirasi kehidupan. Menggerakkan, membangkitkan, mendayu, menggelitik, menghentak, dan mencubit kehidupan.

Seorang teman penggiat budaya berbisik : pak Taufik Ismail adalah satu-satunya pengkritik penguasa di semua jaman yang tidak pernah di tangkap, karena kemapuan bahasa pusinya yang memukul tanpa menyentuh.

- Advertisement -

Penulis adalah : Inspirator dan penggerak, Founder Sipil Institute Jakarta

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here