Mengenang dan Mengabadikan Pengorbanan 40.000 Jiwa Rakyat Sulawesi Selatan

0
1044
- Advertisement -

Kolom HA.Pawennei

Dalam rangka peringatan 44 Tahun Eksistensi KKSS, kami mengajak warga KKSS untuk mengenang kembali peristiwa keganasan Kapten (laknatullah) Westerling di Sulawesi Selatan yang telah membunuh  40.000 jiwa rakyat Indonesia di Sulawesi Selatan.

Selama 10 tahun saya mendampingi Ketua Umum BPP KKSS (1985-1995), setiap tanggal 11 Desember organisasi KKSS selalu mengajak warga KKSS untuk berdoa bersama atas arwah para korban 40.000.di Sulawesi Selatan. Dan hal ini juga diikuti oleh pengurus KKSS di seluruh Indonesia

Semoga para syuhada mendapat tempat yang spesial di sisi Allah Subhanahu Wa ta’ala, pada acara ziarah di Taman Makam Pahlawan.

Kenapa di makam pahlawan? Karena kita ingin memberikan penghormatan kepada mereka yang telah menjadi korban atas serangan musuh-musuh  bangsa yang tidak menginginkan  negara kita Indonesia merdeka dan bukankah  itu memberi arti bahwa para korban tersebut adalah pahlawan bangsa? Mereka gugur dan berjuang setelah Indonesia merdeka.

- Advertisement -

Betul kata Soekarno, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya. Dan jangan sama sekali melupakan sejarah (jas merah).

Karena itu, untuk mengenang pengorbanan jiwa tersebut,  kota Makassar mengabadikanya dengan nama Jalan Korban 40.000. Selain itu dibuatkan monumen korban 40.000 dengan logo Garuda Indonesia. Maknanya adalah negara memberikan pengakuan atas pengorbanan jiwa ini.

Alhasil, momentum peringatan kelahiran KKSS yang ke 44 sebagai ormas terbesar yang bergensi Sulawesi Selatan, kiranya dapat mengangkat peristiwa bersejarah di Sulawesi Selatan untuk lebih memberikan makna heroik dan dikenang oleh anak cucu kita, dengan satu upaya terkini yang oleh KKSS sebelumnya belum terpikirkan.

Warga KKSS saat ini yang berdomisili di luar Sulawesi Selatan dan di beberapa negara  di dunia adalah anak cucu para pahlawan korban 40.000. Keberadaan KKSS terpanggil mengingatkan mereka untuk mengenang dan mendoakan nenek moyang  mereka agar setiap tanggal 11 Desember dijadikan Hari Peringatan untuk mendoakan arwah pejuang-pejuang kita.

Semoga pengorbanan mereka menjadi ibadah amal jariah di sisi Allah Subhanahu Wa ta’ala.

Kami sebagai generasi  tua, sangat percaya atas kemampuan kepengurusan KKSS saat ini untuk memberikan nilai tambah dan  mengangkat peristiwa ini kepuncak yang lebih tinggi sebagai salah satu butir keberhasilan KKSS di bawah komando Ketua Umum BPP KKSS adinda Muchlis Patahna

Penulis, adalah Sekjen BPP KKSS tiga periode (1985-1995).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here