Hikmah Abdul Hamid Husain
Sikap dan watak orang berbeda beda, tergantung pendidikan, lingkungan dan wawasan di mana dia tumbuh dan hidup.
Ada yang jahat, ada yang baik. Ada pula yang jujur, ada yang pembohong, ada yang pemurah dan ada yang pelit, medit dan kikir.
Maka, teruslah berbaik baik kepada orang orang yang menyakitimu, teman yang mengabaikan kamu.
Teruslah menolong kepada siapapun, termasuk mereka yang memutuskan Silatur Rahim dan mengecewakanmu, orang yang memfitnahmu.
1. Inilah kesempatan yang Allaah SWT anugerahkan kepadamu untuk tolak bala, hapus dosa, melatih diri jauhi riya, dan menjadikan hati ikhlas ibadah semata karena Allaah, bukan karena pujian orang. Apa lagi di saat ini yang keadaan tidak baik baik saja.
2. Ini sebuah kisah nyata, true story untuk menjadi pelajaran: Seorang Sahabat datang kepada Rasuulullaah SAW memohon nasehat:
“Yaa Rasuulallaah, saya punya Saudara dekat, setiap saya berusaha mendekat, dia menjauh, saya datang dia menghindar. Setiap saya berbuat baik kepadanya, dia membalas dengan keburukan, dan setiap saya peduli ke dia, dia cuek, pura pura tidak tau, tidak mau kenal, bahkan memfitnah.
Rasuulullaah SAW pun menasehatinya:
“Jika benar seperti apa yang kamu kisahkan itu, maka semua perlakuanmu itu, adalah seolah engkau telah memberi dia makanan panas yang terbuat dari butiran pasir yang membara. Dan kebaikanmu kepadanya adalah menjadi “penolongmu” kelak, dan sekali gus sebagai penolak BALA bagimu.
Demikian inti terjemahan Hadits Rasuulullaah SAW dibawah ini ;
*الحثُّ على صِلةِ الرَّحمِ ولو آذَوْكَ.*
عن أبي هريرة -رضي الله عنه-قال:
(أنَّ رَجُلًا قالَ:
يا رَسُولَ اللهِ، إنَّ لي قَرَابَةً أَصِلُهُمْ وَيَقْطَعُونِي، وَأُحْسِنُ إليهِم وَيُسِيؤُونَ إلَيَّ، وَأَحْلُمُ عنْهمْ وَيَجْهَلُونَ عَلَيَّ،
فَقالَ: لَئِنْ كُنْتَ كما قُلْتَ، فَكَأنَّما تُسِفُّهُمُ المَلَّ وَلَا يَزَالُ معكَ مِنَ اللهِ ظَهِيرٌ عليهم ما دُمْتَ علَى ذلكَ.)
المصدر: صحيح مسلم – 2558.
الشرح :
قالَ رجلٌ لِرسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم: إنَّ لي قَرابةً، أي: ذَوي قرابةٍ، أَصِلُهم ويَقْطَعوني: وكأنَّه أرادَ بِالوَصْلِ الْمَأتِيَّ إليهم وبِالقَطْعِ ضَدَّه، وأُحْسِنُ إليهم، أي: بِالبِرِّ وَالوفاءِ، وَيُسيئونَ إليَّ، أي: بِالْجَوْرِ وَالْجَفاءِ، وأَحلُمُ عنهم، أي: بِالعفوِ وَالتَّحَمُّلِ، وَيَجهلونَ علَيَّ، أي: بِالسَّبِّ وَالْغضبِ؛ فقالَ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم: لَئِنْ كنتَ كما قلتَ، أي: إنْ كان مَقولُك كما قلْتَ، أوْ إنْ كنتَ مثلَ ما قُلتَ مِنَ الأوصافِ الجَميلةِ والأخلاقِ الجزيلةِ؛ فكأنَّما تُسِفُّهُم، أي: تُطعِمُهم “الْمَلَّ”، أي: الرَّمادَ الحارَّ، ولا يزالَ معكَ مِنَ اللهِ، أي: مِن عندِه “ظَهيرٌ عَليهم”، أي: مُعِينٌ لكَ عليهم ودَافِعٌ عنكَ أَذاهم مَا دمْتَ على ذلك، أي: على ما ذَكرْتَ مِن إحسانِكَ وَإساءتِهم.
في الحديثِ: الحضُّ على الصَّبرِ على الإيذاءِ، خصوصًا مِنَ الأقاربِ، وأنَّ مَن كان كذلك أعانَه المولى سبحانَه وتعالى.
وفيه: مُقابلَةُ الإساءةِ بِالإحسانِ مَع الأقاربِ أوْ غيرِهم.
Catatan
1. Ada orang atau keluarga, teman, tetangga yang selalu cuek, tidak peduli, bahkan sering menyakitimu meski pun selalu kamu bantu, tolong, dan peduli,
tetaplah berbaik baik kepadanya, teruslah peduli dan bantu, tetap ramah dan senyum.
2. Usahakan tetap, ikhlas dan tidak kecewa, tidak juga berkecil hati.
Karena ini, adalah kesempatan yang Allaah berikan kepadamu;
– menolak BALA,
– mengumpulkan pahala,
– menghapus dosa
– berlatih sabar, dan
– membiasakan hati untuk selalu ikhlas beribadah semata karena Allaah, bukan karena pujian Manusia.
3. Allaah SWT Berjanji:
3.1. Jika kamu menolong, Allaah akan Menolongmu;
ان الله فى عون العبد ما دام العبد فى عون اخيه.
(Sungguh, Allaah akan selalu menolong HambaNya, selama hambaNya itu menolong sesamanya).
3.2. Jika kamu menyayangi, Allaah akan Menyayangimu :
ارحم من فى الارض يرحمك من فى السماء
(Sayangi siapa dan apa yang ada di Bumi, niscaya engkau akan Disayang oleh DIA Yang Ada di Langit).
4. Allaah SWT Berfirman Menegaskan bahwa engkau tidak akan menerima kebaikan sebelum engkau memberi kebaikan terlebih dahulu:
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَۗ وَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ .
(ال عمران الاية ٩٢)
“Lan tanâlul-birra ḫattâ tunfiqû mimmâ tuḫibbûn, wa mâ tunfiqû min syai’in fa innallâha bihî ‘alîm”.
(Sekali-kali Engkau tidak akan memperoleh kebaikan yang sempurna sebelum engkau menginfakkan sebagian harta yang kamu sayangi.
Apa pun yang kamu infakkan, sungguh, Allaah Maha Mengetahui tentangnya”.
(QS Aali ‘Imraan, surah ke 3, ayat 92, halaman 62)
5. Hafal dan Amalkan Doa Memohon selalu yang terbaik ini;
اللهم اجعل خير عمري آخره، وخير أعمالي خواتمها، وخير أيامي يوم ألقاك،
ولا تأخذني إلا وأنت راض عني،
وردني إليك ردا جميلا
“Allaahummaj’al khaira ‘umrii aakhirahu, wa khaira a’maalii khawaatimahaa, wa khaira ayyaamii yauma alqaaka.
Wa laa ta’khudznii illaa wa anta raadhin ‘anii.
Wa ruddanii ilaika raddan jamiilaa”
(Yaa Allaah Tuhanku, jadikanlah usia dan umur hidupku selalu baik terutama di penghujungnya.
Dan semua pekerjaan dan prilaku ku selalu baik terutama di penghujungnya.
Dan hari hariku selalu baik terutama di saat aku menemuiMu yaa Allaah.
Dan janganlah Engkau ambil nyawaku terkecuali Engkau telah Ridho padaku.
Dan kembalikanlah diriku kepadaMu dengan sebaik baik jalan dan cara).
Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).
Abdul Hamid Husain, alumnus Ummul Qura University, Makkah & King Abdulaziz University, Jeddah
–