PINISI.co.id- Era media sosial memungkinkan orang semakin dekat meskIpun ia terpisah jarak secara geografis. Setelah sekian lama tak pernah bersua, bahkan puluhan tahun lamanya, reunian membikin siapapun mendapatkan katup pelepas untuk merasakan keriangan yang tak terpemanai setelah lama berpisah.
Begitulah atmosfir saat ribuan alumni SMA 1 Makassar, Smansa – dari 35 angkatan, mengadakan Reuni Akbar Lintas Angkatan Tahun 2019 di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Minggu 8 Desember 2019.
Sejak subuh, para alumni dari Jabodetabek menyerbu Ancol, selain dari kota Makassar yang datang lebih awal. Sesampai di kawasan pantai, masing-masing alumnus mencari angkatannya, dan ketika bersitatap baik pria maupun wanita, mereka serta merta saling berpelukan, minimal cipika cipiki dengan suka cita. Buat yang pertama kali berjumpa, seraya menerka-nerka siapa gerangan di depannya, sontak berteriak kegirangan ketika sudah saling mengenal. Waktu yang terpaut begitu jauh menjadi cair sesaat para alumni Smansa yang berdiri pada 1950 ini saling bercengkerama sambil mengenang masa lalu yang penuh kenangan.
Maklum, kenangan yang termanis terjadi pada masa-masa SMA, tersebab di sanalah biasanya orang pertama kali mengenal jatuh cinta.
Alumni Smansa melahirkan banyak tokoh, dari jenderal, profesional, akademisi, pejabat di daerah dan nasional, politisi, jurnalis hingga seniman.
Bagi angkatan yang lebih awal tentu sudah banyak yang pensiun. Di ajang reuni inilah ikatan persaudaraan kembali dirajut. Lantaran tak berharap lagi pada masa depan, karena puncak kehidupannya sudah dicapai dan tinggal kini memperbanyak silaturahim, sebab alumni hanya memiliki masa lalu. “Reuni merupakan wadahnya,” kata Hadijah Tahir, alumni 85, pekerja di Rumah Sakit PON Jakarta.
“Reuni membuat kita semua bahagia, dan lupa sejenak pekerjaan dan semua beban,” imbuh Jamaluddin, angkatan 81, yang sengaja datang dari Makassar.
“Aduh, sayangna bela, saya ke luar kota, jadi tak bisa ikutan, padahal pengen ka kodong ketemu teman-teman seangkatan, karena cukup lama gak ketemu,” kata Marwah, seorang arsitek, keluaran tahun 83, yang tinggal di Depok.
Andi Agung Baso Amir, angkatan 73, menemui sejenak kawan-kawannya di Ancol, setelah rasa kangennya membuncah, ia buru-buru ke Bogor lantaran ada acara hajatan keluarganya.
Diawali dengan senam aerobik dan line dance maumere, acara ini dihelat oleh IKA Smansa Makassar Wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Kemudian dilanjutkan aksi sosial berupa penyerahan secara simbolis bibit tanaman dan barang layak pakai kepada pihak pengelola dan karyawan Ancol. Penyerahan dilakukan Letjen TNI (Purn) Geerhan Lantara, Ir. Agus Arifin Nu’mang — Ketua IKA Smansa Makassar, Ramdhan Pomanto (mantan Walikota Makassar), dan Welham Hafied, Ketua IKA Smansa Wilayah Jabodetabek.
Ketua Panitia Smansa 85 Adieb Makatutu mengungkapkan, angkatan 85 yang ikut reunian ke Ancol lebih dari 125 orang, termasuk Ketua Smansa 85 Arie Lantara. “Setiap diadakan reuni, Smansa 85 selalu antusias hadir. Ini momentum untuk kita saling bersilaturahim,” kata Lantara.
Puncak acara ditandai dengan pelepasan burung merpati, letusan petasan bersahut-sahutan, serta raungan sirine yang disambut sorak sorai penuh para alumni.
Setelahnya, alumni mengikuti gerak jalan dan hingga beristirahat di Lobby Bentar Hall seraya mendengar hiburan musik dan lantunan lagu-lagu daerah Bugis Makassar. Demikian sajian kuliner khas Sulawesi Selatan memenuhi dahaga peserta. Ramah tamah berlangsung di Ballroom Putri Duyung Cottage pada siang harinya.
Beberapa alumnus menunggu hingga senja tiba. “Namun senja di Pantai Losari lebih indah, karena penuh dengan kenangan,” tutur seseorang perempuan paruh baya yang malu disebut namanya.
Mungkin ada kenangan manis yang tersangkut dalam hatinya, saat ia masih sekolah di Smansa Makassar.
[Lip]