Merasa Mantap, Hasbullah Idris Maju Sebagai Calon Independen Bupati Luwu

0
618
- Advertisement -

 

PINISI.co.id- Demi memajukan daerahnya, Hasbullah Idris S.Pi pantang surut untuk menyerah meski ia pernah gagal sebagai calon perseorangan pada 2013 dalam Pilkada Luwu. Ia memang sempat mendaftar, namun tidak berhasil lolos sebagai calon lantaran dukungan kurang. Kali ini untuk kedua Hasbullah menjajaki nasib baik.

Motivasinya yang kuat untuk menjadi calon independen sebagai Bupati Luwu semata-mata ingin mengabdikan diri dan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat Luwu.

Pria yang akrab disapa Boy Hasid ini, memiliki berbagai pengalaman sosial baik sebagai aktivis sosial maupun sebagai pendamping warga dalam memperjuangkan hak-hak dasarnya.

Selama mendirikan LSM L30, Boy Hasid aktif mengadvokasi nelayan, termasuk melakukan kontrol sosial pemerintah daerah di Luwu.

- Advertisement -

Akan halnya di politik, Boy Hasid beberapa tahun ikut mendampingi anggota DPR RI Samuel Koto dari PAN dan berikutnya mendampingi Fachri A. luluasa dari Partai Golkar terkhusus kegiatan di wilayah Luwu.
Ikut serta bergiat dengan politisi-politisi kawakan sedikitnya mendorong ia untuk menimba ilmu sebagai praktik politik.

Tak heran, ia pernah ikut calon anggota legislatif DPR RI dari partai PKPI besutan Sutiyoso, akan tetapi belum dapat menembus Senayan. Kemudian ia menjajal lagi selaku Caleg DPRD Kabupaten Luwu lewat partai PKPI namun rupanya nasib baik belum berpihak padanya.

Terakhir pileg 2024 ini, melalui partai Ummat yang dirintis politisi senior Amien Rais, lagi-lagi Boy Hasid belum beruntung menjadi anggota DPRD Provinsi Sulsel.

Tapi ia tidak pernah patah arang. Kekalahan baginya adalah keberhasilan yang tertunda.

Karena itu, ia merasa yakin, kelak apa yang diimpikannya di dunia politik niscaya tercapai, lebih-lebih karena Boy Hasid dodotong oleh idealisme. Satu hal yang dipegangnya adalah tidak ingin merusak demokrasi dengan cara politik uang. Ini katanya menggerus nilai demokrasi.

Boy Hasid semula berkecimpung di dunia seni. Ia sempat kuliah di IKJ pada 1991 mengambil jurusan Film dan TV namun tidak rampung.

Biarpun begitu, ia beberapa tahun aktif dalam dunia audio visual, dan sinetron di sejumlah TV nasional.

Lepas dari situ, ia meneruskan kuliahnya hingga selesai S1 jurusan Perikanan Budi Daya. (Lif)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here