Muchlis Patahna : Tanggung Jawab Orang Bugis Makassar Didasarkan pada Nilai-nilai Kultural Siri’ na Pacce

0
1091
- Advertisement -

PINISI.co.id- Dilihat dari kesejarahan, peran orang Bugis-Makassar di Nusantara, sangatlah besar. Hal ini terlihat dari bukti kesejarahan saat ini. Bagaimana peran dan keberadaan orang Bugis-Makassar, di Asia Tenggara ini bisa kita lihat dalam peninggalan baik dalam bentuk artefak maupun dalam bentuk peradaban.

Hal itu dikemukakan Ketua Umum KKSS H. Muchlis Patahna, SH., MKn, pada seminar internasional di Fakultas Kedokteran UMI, Makassar, Rabu (21/6/2023) dengan tajuk Mysteri of meaningfull Contribution of Bugis-Macassar People to Nusantara in the Last Century”, Case Study in Singapore, Malaysia and Indonesia.

Sambutan Patahna disampaikan dalam bahasa Inggris oleh Wakil Ketua Umum KKSS Prof. Dr. Awaluddin Tjalla yang mewakili Ketua Umum KKSS.

Patahna menekankan akan pentingnya hubungan dengan pertanyaan-pertanyaan akademik perihal peran dan kontribusi orang Bugis-Makassar di Nusantara ini dilihat dari perspektif masa lalu, sekarang dan juga masa depan. Peran yang dimaksudkan adalah bagian dan tanggungjawab orang Bugis Makassar dimanapun berada didasarkan pada nilai-nilai kultural “Siri’ na Pacce” sebagai sistem nilai budaya yang melekat dan diwariskan oleh para leluhur.

Patahna menunjukkan tinggalan Bugis Makassar di berbagai tempat, seperti di Makkasan, sebagai salah satu kecamatan di Kota Bangkok sebagai salah satu peninggalan orang-orang Makassar dibawa pimpinan Daeng Mangalle yang Migrasi ke Siam, pada Masa pemerintahan Raja Phra Narai (1656-1688).

- Advertisement -

Selanjutnya keberadaan Singapore (masih ada kampung Bugis, Bugis Village, Bugis Street), Brunai Darussalam, demikian pula pada dapat kita lihat pada silsilah raja-raja Malaysia, dimana Cicit Datu Luwu (We Tenri Leleang) merantau ke Malaya pada akhir abad ke -18. Selanjutnya menurunkan nama-nama perdana menteri Malaysia (Tunku Abdul Rahman, Abdullah Ahmad Badawi, Hussein Onn, Muhyiddin Yassin) dan lain sebagainya.

“Demikian besar peran dan kontribusi orang Bugis-Makassar dalam konteks rumpun Melayu, dan dunia (dapat juga kita lihat beberapa tempat di Eropa, Australia, dan pada benua lainnya) tidak dapat disangsikan lagi adanya, dan diakui oleh para sejarawan dan akademiisi dari berbagai belahan dunia,” ucap Patahna.

Menurut Patahna, hakekat makna keberadaan dari orang Bugis Makassar dan perannya dalam bidang ekonomi dan Sosial politik dan kenegaraan pada fokus-fokus penelitian (Singapore, Malaysia dan Indonesia). Hasil ini nantinya memberikan kontribusi pada keyakinan kita semua perihal peran dan tanggungjawab dari orang-orang Bugis Makassar di tempat dimana mereka bermukim sesuai dengan nilai budaya “Siri na Pacce”.

“Hasil lainnya, akan menambah dan menguatkan kajian akademik yang telah ada sebelumnya perihal kebesaran nama orang-orang Bugis Makassar diseantero belahan dunia ini. Lainnya, sebagai acuan bagaimana strategi orang-orang Bugis Makassar bisa eksis dalam konsep migrasi yang dilakukannya,” bebernya.

Sementara itu, Wakil Rektor UMI, Profesor. Dr. Ir. H Muh Hattah Fattah mengatakan misteri tentang Bugis-Makassar perlu diungkap lebih dalam. Sebab, kata dia, beberapa catatan di negara bagian Eropa pada abad terakhir tentang Bugis-Makassar tak lagi lengkap.

“UMI sepakat dengan Universitas Malaya, Malaysia dan National Universitas Of Singapura untuk melakukan research Misteri Kontribusi Orang Bugis-Makassar di Nusantara pada abad terakhir,” ujarnya.

Fattah mengatakan, misteri tentang Bugis-Makassar yang tersebar di Eropa perlu disandingkan dengan naskah yang ada di tanah Bugis-Makassar untuk dilakukan analisis dan komparasi, sehingga bisa diungkap lebih detail.

“Research misteri tentang Bugis-Makassar ini, perlu dilakukan untuk melestarikan peran dan kontribusi orang Bugis-Makassar di Eropa,” kata Fattah.

Seminar Internasional ini mendatangkan pembicara Dr. Mohamed Bin Abdul Hamid (Departemen of southeast Asia Studies National University Of Singapore) , Prof. Dr. Ir. Muh. Hattah Pattah (Jusuf Kalla Reseach center fot Bugis-Makassar Cultural Studies Umi Makassar), Prof. Dr. Mohd. Roslan Bin MOhd Nor (Departemen of Islamic History and Civillzation Universitity Malaya Malaysia. (Lip)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here