PINISI.co.id- KKSS Papua Barat dibawa kepemimpinan H Nurjaya telah mengantarkan membuat rumah baru bagi KKSS Papua Barat Daya melalui Musyawarah Wilayah Pertama KKSS Papua Barat Daya, di Vega Prime Hotel, Sorong Papua Barat Daya (24/8/23).
Seluruh pemilik suara baik dari BPD, Pilar dan organisasi otonom hadir. Demikian pula perwakilan dari Pj. Gubernur, BPP KKSS Jumrana Salikki, Walikota Sorong diwakili Abdul Rahim Deli, Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umiaty, prokopinda, anggota DPRD, tokoh masyarakat Papua Barat dan Barat Daya.
Nurjaya mengutarakan bahwa KKSS Papua Barat, sebagai wilayah induk pemekaran berkewajiban mengantarkan berdirinya KKSS Papua Barat Daya. “Setelah itu, pengurus yang terpilih silakan membangun KKSS di Papua Barat Daya semaksimal mungkin. Kami hanya mengantarkan saja,” tegas Nurjaya.
Mewakili BPP KKSS, Wakil Ketua Umum Jumrana Salikki berterima kasih kepada Ketua BPW KKSS Papua Barat Bapak Nurjaya beserta jajaran, mengantarkan pembentukan BPW KKSS Papua Barat Daya. Telah melaksanakan hasil Mukernas KKSS di Makassar lalu, antara lain mengawal pembentukan KKSS di wilayah pemekaran.
Menurut Jumrana, perkembangan bernegara, adanya pemekaran wilayah di beberapa provinsi mendorong BPP KKSS harus mengikuti arah itu. Sehingga pada Mukernas lalu, sebagai forum pengambil keputusan tertinggi setelah Mubes, antara lain BPW KKSS setempat mengawal pembentukan BPW pemekaran dan Mukernas kemarin dihadiri hampir semua wilayah.
Muhammad Said (kanan) menerima ucapan selamat saat dirinya terpilih sebagai Ketua KKSS Papua Barat Daya.
Jumrana menjelaskan bahwa ini bagian dari budaya kita. Bisa jadi yang hadir di sini telah mengantarkan anak atau keluarga ke jenjang pernikahan.
“Tentu kita di rumah besar – keluarga besar, ikut mengantarkan sang anak hingga menempati rumah barunya. Setelah itu, mereka sendirilah yang mengatur secara mandiri sebagai keluarga baru,” ujarnya.
Selanjutnya dikatakan, perpisahan ini, bukanlah perceraian sebab hubungan tidak boleh putus. Hubungan budaya, emosioal, antara ayah dan anak, anak dan ibu tidak boleh terputus. “Yang ada adalah harus saling membesarkan, menopang satu sama lain,” kata Jumrana menambahkan.
Karena itu, Jumrana mengajak KKSS Papua Barat Daya untuk bersama merajut silaturrahim seraya merundukkan kepala sedikit, rekatkan seluruh elemen di KKSS, masyarakat dan pemerintah.
“KKSS adalah tempat bersama mengabdi. Karena ini Muswil Pertama, silahkan pilih Ketua yang menurut Bapak/Ibu baik. Buat program kerja secara garis besar yang membumi seperti sosial dan budaya. Ladang buat legasi. Saling melengkapi untuk capai ridho Ilahi. “KKSS kuat Indonesia tangguh,” begitu Jumrana menutup sambutannya.
Berlangsung Dinamis
Dari pantauan PINISI.co.id, Muswil berlangsung dinamis utamanya pada forum di pleno. SC dan peserta di tengah kritikan saling melengkapi. Sesekali utusan BPP KKSS harus berdiri menjawab pertanyaan peserta.
Semakin seru ketika visi misi sang Kandidat, di mana ada dua calon yaitu H Muhammad Said, ST, MM dan Drs H Abidin Bado, M.Si. H Abidin yang punya tagline “I Love You” sontak membuat heboh forum. Terutama ibu- ibu.
Begitu guyubnya forum Muswil malam itu, semestinya pemilihan langsung. Tapi salah seorang dari peserta meminta kepada pimpinan Sidang untuk memberi waktu kepada kedua kandidat untuk berbicara dari hati ke hati. Forum pun tiada yang menolak.
Sang kandidat H Said Ketua KKSS Raja Ampat dan H Abidin dari pilar Maros berjalan ke luar ruangan untuk urung rembuk.
Tak lama berselang, mereka berdua pun muncul disambut yel- yel I love You. Tawa riuh dalam ruangan. Pimpinan sidang mempersilahkan keduanya berbicara secara bergantian. H Abidin bersepakat dengan H Said memberikan amanah ke H Said untuk.memimpin BPW KKSS Papua Barat Daya 5 (lima) tahun ke depan.
Dalam sambutannya, Said berkomitmen untuk menyatukan warga KKSS dan ia mengaku masih butuh bimbingan dari KKSS Papua Barat. “Yang prioritas menyatukan semua elemen warga, baru kita bicara program yang bersifat fisik,” katanya.
Riuh gembira peserta dengan foto bersama sulit dihentikan. MC pun kesulitan memulai acara penutupan.
Kegembiraan itu digenapkan ketika Nurjaya dalam sambutan di penutupan acara meminta beberapa orang mempersilahkan yang mengintip di balik pintu yang masih terbuka. “Silahkan masuk kalau mau masuk. Karena semua pintu segera ditutup,” pinta Nurjaya.
Nurjaya lagi memberikan kejutan baru. Program umrah bersama beberapa orang. Sorong Raya dan Manokwari. Tak ketinggalan sang Ketua terpilih H Said Pun menambah untuk 1 orang.
Nurjaya meminta Jumrana untuk mengambil nama-nama yang ada dalam pot hingga tuntas. Semakin riuhlah malam itu.
Begitulah Musyawarah Wilayah Pertama KKSS Papua Barat Daya akhirnya berakhir bahagia.
Sebelumnya, di pagi hari nampak sekelompok kecil yang menolak Muswil. Tapi Musyawarah tetap berlanjut karena yang hadir bermusyawarah adalah semua para utusan dan peninjau di forum tersebut. Ditandai dengan mandat dan absensi.
Guyub, kebersamaan. Kerja tiada lelah untuk KKSS. Kepemimpinan, ketauladanan. KKSS Papua Barat memberi bukti. Jiwa sosial, empati kepada siapa saja. Bagi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Nurjaya adalah nakhoda yang didaulat. Jika ia menolak, seluruh kru dan penumpang siap beranjak.
Perempuan tangguh IWSS dan KKSS juga terdepan di Muswil ini. (PK)