Kolom Fiam Mustamin
Seperti apakah itu ?
DUA kata itu, Ormas (Organisasi Kemasyarakatan) dan esensi kebangsaan penting dihayati bagi setiap pemimpin dan anggota pengurus sebuah Ormas.
Apa pembedanya dengan sebuah perwadahan bernama paguyuban: kumpulan komunitas majelis, perkumpukan arisan, sosial budaya, relawan tim sukses dan komunitas minat atau hobi dan pofesi.
Kehadiran sebuah Ormas memiliki tanggung jawab kebangsaan sebagaimana pengukuhan dan pengesahannya yang terseleksi dari lembaga negara (Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia).
Perlu memahami apa arti tanggung jawab kebangsaan itu sebagaimana tercantum dalam teks tujuan Bernegara dan Berbangsa pada preambul dalam konstitusi/Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Terdiri dari Pembukaan/Preambul, XVI Bab, 37 Pasal, Peralihan dan Tambahan.
Alenia ke empat di Pembukaan UUD RI Tahun 1945 itu menegaskan:
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonedia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial, menciptakan Kesejahteraan dan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat, maka disusunlah Kemerdekaan Kebabangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan teks amanah konstitusi itu, maka kedudukan seorang pemimpin Ormas, begitu mulia dan terhormat sebagai kader pemimpin bangsa untuk mewujudkan amanah tersebut.
Visi tanggung jawab kebangsaan itu perlu tercermin dalam implementasi pergerakan program kerja sebuah Ormas.
Membangun Sinergitas
APA yang perlu dilakukan saat ini untuk bersama membangun bangsa yang besar dengan kemajemukannya untuk tujuan cita-cita bernegara dan berbangsa.
Perlunya kita mendudukan akal sehat dan berfastabiqul khairat untuk kemaslahatan bangsa dan umat.
Perlunya sebuah Ormas bersama pers, cendekiawan/intektual/budayawan mengambil berperan sebagai moral force.
Berperan memberikan masukan pandangan dan koreksi kritis untuk pengawasan kepada lembaga negara dan penyelenggara pemerintahan seperti yang diamanatkan oleh konstitusi tanpa kepentingan kekuasaan politik.
Legolego Ciliwung 30 Mei 2022