PARFI, Perhimpunan Artis Pemain Film dan Pengurusnya yang Saya Kenal

0
834
- Advertisement -

Kolom Fiam Mustamin

Sekitar itu yang akan saya uraikan.

Eksistensi wadah Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) dan Pengurusnya.

Harapannya, PARFI saat ini dan ke depan.

Sekurang kurangnya ada dua hal yang menjadi cita cita perjuanganya;

  1. PARFI sebagai wadah untuk memperjuangkan terciptanya karya film sebagai produk budaya bangsa yang mencitrakan harkat dan martabat bangsa.
  2. PARFI wadah yang mempemperjuangkan kemaslahatan
    /kesejahteraan kehidupan Atris Pemain Film yang layak dan setara dengan kehidupan masyarakat pada umumnya.
- Advertisement -

Awal ke Jakarta

SEBELUM saya menyampaikan kesaksian dalam sidang yang terhormat ini, izinkan saya sejenak berdoa untuk arwah para senior artis film yang telah mendedikasikan pengabdiannya dalam Kepengurusan Besar PARFI, Alfatiha … aamiin.

Saya perlu menyebut nama-nama itu sebagai senior dan sahabat yang saya kenal dekat.

Saya ke Jakarta sebagai utusan dari PARFI Cabang Makassar yang diketuai oleh Ramiz Parenrengi untuk mengikuti Lokakarya Seni Peran PARFI bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) dan Departemen Penerangan tahun 1973.

Sebelum itu, diawal tahun 1970-an saya sudah mengenal artis film dari Jakarta yang mendukung film yang diproduksi di Makassar.

Antara lain Dolf Damora di film Ujung Badik, Rahmat Hidayat, WD Mochtar, Hadisam Tahax, Wahid Chan dan Gofried Sancho di film Sanrego, Sofia WD, Deddy Sutomo dan Emmilia Contessa di film Senja di Losari.

Dengan modal itu, saya nekad memberanikan diri ke ibu kota tanpa saudara/famili untuk ditumpangi.

Kramat Lima Jakarta Pusat

TEMPAT itu berkantor Pengurus Besar PARFI sebagai hibah dari Surjo Soemanto, Pendiri dan Ketua Umum pertama PARFI tahun 1956.

Surjo Soemanto ini adalah bapak Artis Film, tokoh Perfilman Indonesia bersama Djamaluddin Malik dan Usmar Ismail.

Kantor PARFI berseberangan pembatas sungai kecil kali pasir dengan Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki
kampus LPKJ.

Di Kramat Lima saya menemui kembali artis senior yang pernah ke Makassar. antaranya Tante Sofi, Ketua Umum PB PARFI ketika itu sampai ke periode Ketua Umum pilihan kongres per tiga tahunan, Soedewo, Sukarno M Noor dan Ratno Timoer yang terpilih empat periode masa jabatan.

Selain kenal dengan empat tokoh yang memimpin PARFI, saya juga mengenal baik dengan artis senior Tete Rahayu Effendy, Tante Deliana Surawijaya, Bang Dicky Zulharnaen, Rahmat Kartolo, Ismed M Noor, Mansyur Syah, Sultan Saladin dan Usman Effendy.

PARFI di Pusat Perfilman Usmar Ismail Kuningan

DUA periode kepengurusan PB PARFI yang dipimpin oleh Ketua Umum Mas Ratno Timoer tahun 1983 sd 1986 dan 1986 sd 1989.

Saya ditempatkan jadi Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) yang diciptakan sebagai badan khusus.

Sebelumnya itu saya dipercaya menangani penerbitan majalah Media Film Indonesia dari Produser Film dan Bulletin dari Karyawan Film/KFT dan PARFI.

Di dua priode kepengurusan di PB PARFI itu, saya berinteraksi total dengan para Pengurus dan Dewan Pertimbangan PARFI untuk menjaga marwah / wibawa citra organisasi profesi artis pamain film.

Saya perlu menyebut nama seperti Wahyu Sihombing, Sophan Sophiaan, Amoroso Katamsi, Kaharuddin Syah, Muni Cader, Sultan Saladin, Him Damsyik, Mardali Syarif, Reza Pahlawan, Aspar Patrusi, Adi Surya Abdi, Haryo Sungkono, Rini S Bono dan Alicia Djohar.

Di luar kepengurusan PB PARFI itu saya juga akrab dengan artis senior Bang Jefry Sani, Bang Doddy Sukma, sahabat
Roy Marthen, El Manik, Eddy Wardi, Robby Sutara dan A. Rafiq.

Untuk peningkatan profesionalisme artis pemain dilakukan loka karya seni peran berkala yang bekerja sama dengan Yayasan Artis Film

PB PARFI aktif memberikan analisa skenario dan rekomendasi kepada artis pemain anggota PARFI dari setiap film yang akan diproduksi.

Rekomendasi PARFI ini menjadi filter untuk memproteksi artis film PARFI dari pemain non anggota, termasuk pemain asing.

Kekuatan rekomendasi PARFI amat menentukan kebijakan dikeluarkannya izin produksi dari Kementerian Departemen Penerangan.

PARFI juga membangun sinergi dengan unsur-unsur organisasi perfilman antara lain dengan Karyawan Film (KFT) dan
Produser Film (PPFI).

Untuk suatu urusan masalah penting Perfilman, PB PARFI melakukan hearing/ dialog dengan DPR RI komisi yang membidangi kebudayaan dan Dewan Film Nasional yang terwakili dari semua unsur Perfilman dan Pemerintah.

Sesekali juga melakukan bakti sosial dengan pembersihan lingkungan untuk antisipasi banjir di wilayah Jakarta Timur dan Barat.

Membaur dengan Masyarakat

SEBAGAI wujud bahwa artis adalah bagian dari masyarakat, sering juga diadakan pertandingan persahabatan sepakbola dan bola voly dengan instansi/ lembaga masyarakat seperti P0LRI dan KNPI, serta hiburan terbuka di setiap daerah yang dikunjungi antara lain ke Bengkulu, Lampung, Purwakarta, Banten, Bekasi dan lain lain.

Beranda Inspirasi Ciliwung 3 Januari 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here