Perginya, Tokoh LPM Kota Makassar, Haji Sampara Chank

0
24
- Advertisement -

 

Catatan Bachtiar Adnan Kusuma

Ketua LPM Terbaik I Kota Makassar, 2017

Innalillah Wa Inna Ilaihi Rajiun, kabar duka menyebar di group DPD LPM Provinsi Sulawesi Selatan, Haji Sampara meninggal dunia. Begitu bunyi pesan WhatsApp Ishak Makkarannu, “Haji Sampara Chank meninggal dunia, pada Senin, 22 Desember 2025 bertepatan dengan Hari Ibu”.

Dua bulan terakhir ini, penulis intens menghubungi almarhum dengan tujuan memantau kondisi kesehatan beliau yang semakin hari menunjukkan kurang menggembirakan. Pada Jumat, 19 Desember 2025 penulis menghubungi almarhum melalui WhatsApp dan menanyakan kondisi kesehatannya, Haji Sampara Chank masih sempat membalas dan memohon doa.

Penulis sangat berkeinginan menjenguk dan melihat langsung almarhum, namun jawabannya kalau ia berada di Sangkarrang. Dari berbagai jawaban almarhum menunjukkan kalau ia enggan dijenguk atau dilihat oleh sahabat-sahabatnya.

Jujur, pertamakali penulis mengenal Haji Chank, tepatnya di saat almarhum menjabat anggota DPRD kota Makassar pada periode pertama. Penulis mengajak beliau berkolaborasi saat penulis diberi kepercayaan oleh sahabat penulis sebagai penanggungjawab pemasaran listrik tenaga surya yang berkantor di bilangan Citra Land Makassar. Disinilah penulis menjadi penyaksi kalau almarhum seorang senior dan kakak yang humble dan terbuka serta mudah diajak diskusi.

Berikutnya, penulis bertemu dengan almarhum sebagai sesama ketua LPM, penulis sebagai ketua LPM Parangtambung dan almarhum sebagai ketua LPM di Sangkarrang juga Ketua Asosiasi LPM kota Makassar. Komunikasi penulis dengan almarhum sangat akrab, selain karena telah mengenal lama, penulis juga pernah terlibat di masa Walikota Makassar IAS tatkala terjadi pelaporan polisi oleh salah seorang tokoh masyarakat atas tuduhan pungutan di salah satu sekolah di Sangkarrang, almarhum selaku ketua komite dan penulis selaku ketua Forum Komite Sekolah Makassar ikut serta menjadi juru damai di Poltabes kota Makassar.

Dari cerita tentang laporan atas Kepsek dan saksi ketua komite sekolahnya yaitu Haji Chank, ujungnya melahirkan FGD di DPRD Kota Makassar, penulis mewakili sebagai Ketua Forum Komite Sekolah Makassar berada di posisi membela kepsek yang dilaporkan ke pihak polisi dengan tuduhan pungutan dana bantuan siswa. Syukur alhamdulilah sengketanya selesai dan damai.

Gayung bersambut, hubungan kami berdua intens karena didaulat menjadi mandatir dan pengurus inti DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan di mana almarhum sebagai bendahara.

Apa yang menarik dari almarhum Haji Chank? Keteguhan, dan komitmennya terhadap partai yang pernah mendudukkannya di parlemen. Ia enggan berpindah partai, kendatipun banyak yang menggodanya hijrah dan berlabuh ke partai lain. Sebagai senior dari penulis, almarhum selalu menjadi penyejuk, penengah dan enggan berkonflik dengan pihak lain. Penulis memantik banyak pelajaran selama kurang lebih 15 tahun terakhir ini dekat berinterakis dengan almarhum. Almarhum selalu mendorong anak-anaknya agar terus belajar dan meraih cita-citanya setinggi langit. Semangat kebersamaan dan solidaritas telah ditunjukkan kepada penulis, dalam banyak hal termasuk di LPM dan kesetiaan dalam menjalin persahabatan begitu humble, terbuka dan solidaritasnya tinggi.

Selamat jalan Kak Haji Chank, Haji Sampara, tokoh pelopor Lembaga Pemberdayaan Masyarakat kota Makassar, Alfatiha…..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here