PINISI.co.id- Transisi kepemimpinan nasional akan terjadi pada 20 Oktober 2024 dari Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto tentu dengan harapan Indonesia akan lebih baik terlebih di era digital yang semakin maju, generasi muda Indonesia memiliki kesempatan besar untuk berperan aktif dalam memajukan bangsa.
Menurut Regina Felicia Hadiputri dengan platform digital yang ada, anak muda dapat mengekspresikan diri, berkolaborasi, dan menciptakan inovasi di berbagai bidang seperti teknologi, seni, olahraga, dan ilmu pengetahuan.
“Generasi ini juga memiliki akses lebih luas untuk mengenali potensi mereka dan berkontribusi secara nyata untuk kemajuan bangsa,” ujar Regina Felicia Hadiputri selaku Mahasiswa Fakultas Kedokteran UI seperti release yang diterima redaksi PINISI.CO.ID, di Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Namun demikian, tambah Regina kemajuan teknologi juga menghadirkan tantangan, terutama terkait dampak negatif dari kebebasan akses informasi di dunia maya. Banyak konten yang tidak bermanfaat, bahkan merugikan, yang dapat mempengaruhi perilaku anak muda.
“Maka, penting bagi kita untuk meningkatkan literasi digital agar generasi muda dapat menyaring informasi dengan bijak dan memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang positif,”imbuhnya.
Dikatakan Regina dari sisi kekayaan alam Indonesia dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa, baik di darat maupun di laut. Ada dua hal utama yang saya pikirkan mengenai hal ini. Pertama, potensi besar untuk mempromosikan pariwisata dengan memanfaatkan keindahan alam yang kita miliki. Pariwisata, jika dikelola dengan baik, bisa menjadi pilar utama ekonomi negara dan memperkenalkan keunikan Nusantara kepada dunia.
Kedua, pentingnya mengembangkan eco-tourism, yaitu pariwisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini tidak hanya untuk menjaga kelestarian alam kita, tetapi juga sebagai cara untuk mengedukasi masyarakat dan wisatawan tentang pentingnya menjaga lingkungan dari polusi, perubahan iklim, dan eksploitasi berlebihan.
“Kita perlu membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kekayaan alam untuk masa depan,”terangnya.
Disinggung terkait dengan pertumbuhan demografi di Indonesia, Regina menyatakan adalah sebuah peluang emas, namun potensi sumber daya manusia (SDM) kita hanya akan maksimal jika diiringi dengan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan adalah kunci untuk mempersiapkan SDM yang kompeten dan siap bersaing di tingkat global.
Indonesia harus berani beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tidak terjebak dalam pola pikir yang terlalu konservatif. Kita perlu bergerak maju, mengikuti arus globalisasi, dan siap untuk bersaing secara positif dengan negara-negara lain.
“SDM yang berkualitas akan menjadi pondasi utama bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan masa depan,”ungkapnya.
Lebih lanjut Regina menyebut aspek kesehatan dalam mendukung Indonesia 2045 harus diperhatikan masalah stunting, kesenjangan dalam akses pendidikan perlu menjadi perhatian serius. Pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk mencetak generasi pemimpin yang akan membawa Indonesia menuju kejayaan di tahun 2045. Jika anak-anak muda kita tidak mendapatkan pendidikan yang memadai, bagaimana mungkin mereka dapat memimpin Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah?
Peningkatan kualitas pendidikan, sarana, dan fasilitas menjadi sangat penting. Tidak hanya pendidikan formal, tetapi juga pelatihan keterampilan dan akses informasi yang merata di seluruh Indonesia.
Kemudian saya ingin mematahkan stigma bahwa generasi muda sekarang bukan generasi Strawberry yang lemah mental dan daya juang tetapi mereka adalah generasi emas harapan bangsa.
“Dengan SDM yang berkualitas, kita dapat memperkecil kesenjangan sosial dan ekonomi serta memperkuat daya saing bangsa,”urainya.
Sebagai anak generasi muda saya berharap kepemimpinan lima tahun kedepan
Sebagai bagian dari generasi muda, saya berharap pemimpin nasional yang akan datang mampu mendukung dan mendorong aspirasi generasi berikutnya.
Kami membutuhkan pemimpin yang tidak hanya membuat janji, tetapi juga benar-benar menepati janji-janji tersebut dengan tindakan nyata.
“Harapan saya adalah pemimpin tersebut memberikan perhatian penuh pada pendidikan, memberikan kesempatan yang setara kepada semua anak Indonesia untuk berkembang, berprestasi, dan bersuara. Banyak potensi anak-anak di daerah-daerah yang belum tersentuh, padahal mereka memiliki bakat dan kemampuan yang luar biasa. Pemimpin yang akan datang harus mampu memberdayakan mereka,”ungkapnya.
Selain itu, Regina juga berharap pemimpin baru mampu menyadarkan masyarakat akan tantangan sosial media yang kini dipenuhi oleh konten-konten negatif seperti kekerasan, perundungan, materialisme, dan hal-hal yang tidak mendidik.
“Pemimpin masa depan harus mampu mempromosikan literasi digital yang baik dan mengarahkan generasi muda untuk menggunakan media sosial sebagai alat untuk hal-hal positif dan produktif,” tandasnya. (Han)