PINISI.co.id- Pertunjukan Seni Bergerak Part 2 dengan tema “Kolaborasi Dua Kota Balikpapan–Palu” siap digelar di Balikpapan Plaza, Sabtu, 15 November 2025. Acara ini menghadirkan kolaborasi lintas daerah antara pekerja seni Kota Palu dan seniman Balikpapan, sebagai wujud solidaritas dan semangat kebudayaan yang tak pernah padam.
Sebanyak 25 seniman dari Palu, mewakili berbagai komunitas seni di Sulawesi Tengah, akan berkolaborasi dengan 125 seniman dari Balikpapan. Mereka akan menampilkan karya lintas bidang, mulai dari sastra, puisi, tari, musik, sketsa, lukis, hingga instalasi seni rupa pertunjukan.
Pertunjukan ini menjadi ajang pertemuan kreatif yang memperkuat jejaring antar-komunitas seni kedua kota. “Kami terus bergerak tanpa pamrih. Dalam situasi apapun, interaksi dan kolaborasi seni harus tetap hidup,” ujar salah satu penggagas kegiatan dari Palu.
Selain sebagai ruang ekspresi, kegiatan ini juga merupakan respon nyata terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang mendorong pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan budaya secara berkelanjutan melalui inisiatif masyarakat.
Para seniman berharap pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah, semakin peduli terhadap keberlanjutan ekosistem kebudayaan. “Sudah empat tahun sejak Perda Penyelenggaraan Kebudayaan Daerah Nomor 08 Tahun 2021 disahkan, namun Pergub pelaksanaannya belum juga terbit,” ungkap Udin FM, perwakilan komunitas seni Palu.
Harapan besar juga disampaikan agar pembangunan Taman Budaya Sulawesi Tengah, yang telah lama dinantikan sejak pascabencana tujuh tahun lalu, segera terealisasi. “Kami hanya ingin ruang ekspresi yang representatif, sarana dan prasarana seni yang sesuai standar nasional, agar kreativitas anak bangsa tidak padam,” tambahnya.
Pertunjukan Seni Bergerak menjadi bukti bahwa kolaborasi antardaerah masih menjadi kekuatan utama dalam menjaga nyala seni dan budaya Indonesia.
Ayo datang dan saksikan!
Ruang ekspresi seni dari Balikpapan dan Palu ini akan menjadi perayaan semangat kolaborasi, kebersamaan, dan keberlanjutan budaya di tengah keterbatasan. (Man)














