Sjafrie Sjamsoeddin dan Salim Said, Pantaskan Andi Mattalatta Jadi Pahlawan Nasional

0
2518
- Advertisement -


PINISI.co.id- Letjen TNI (Pur) Sjafrie Sjamsoeddin mengusulkan kepada pemerintah agar mendiang Mayjen TNI (Pur) H. Andi Mattalatta ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Beralasan Asisten Khusus Menteri Pertahanan ini, bahwa Andi Mattalatta adalah sosok pejuang prajurit dan prajurit pejuang yang konsisten terhadap bangsa dan militer. “Kami prajurit selalu meneladani perjuangan beliau,” kata mantan Wakil Menteri Pertahanan ini.

“Pesan almarhum selalu menekankan agar saya menjaga kehormatan, disiplin dan tidak mengenal menyerah,” kenang Sjafrie.

Sebelumnya dari piihak keluarga besar Andi Mattalatta mewanti-wanti agar acara Webinar Mengenang 100 Tahun Andi Mattalatta tidak dimaksudkan sebagai ajang untuk mengajukan ayahnya menjadi pahlawan, sebagaimana tercetus pada acara perbincangan sejarah bertajuk Inspirasi Sang Pejuang Sejati dan Atlet Serbabisa yang dihelat di Jakarta dan Makassar, Selasa (1/9/2020). “ini semata-mata untuk merayakan 100 Tahun Andi Mattalatta,” kata putranya, Andi Ilhamsyah yang disapa Andi Ilham.

Sebenarnya sejak lama Salim Said juga sudah mengusung nama pendiri Kodam Hasanuddin tersebut sebagai seorang yang sangat berhak menjadi pahlawan nasional. “Yang luar biasa dari Andi Mattalata ia percaya diri, dan bisa menerjemahkan siri’ dalam konsep pencapaian hidup,” kata Salim yang banyak menulis buku politik kemiliteran ini.

- Advertisement -

Penulis dan pegiat literasi Nirwan Ahmad Arsuka, mengemukakan, kendati belum menyandang pahlawan nasional sekalipun, namun Andi Mattalatta adalah pahlawan setidaknya bagi generasi Nirwan.

“Andi Mattalatta adalah pedoman sejarah dan budaya bagi generasi muda. Ia contoh menjadi Bugis tapi sepenuh hati orang Indonesia. Dan tersinggung jika keindonesiaannya digugat. Lebih dari itu, Andi Mattalatta telah menjadi warga dunia,” ujar Nirwan.

Dalam pandangan Nirwan, almarhum menegakkan siri’ dengan menegakkan siri’ orang lain. Beliau tetap menjadi diri sendiri dan terbuka untuk membuka masa depan.

Perbincangan selama tiga jam yang dipandu Tubagus Whyudi ini, berpusat sepenuhnya pada sosok Andi Mattalatta dengan segala nilai-nilai hidup yang diwarisinya.

Sejarawan Anhar Gonggong mengakui, Andi Mattalatta lebih mengetahui sejarah ketimbang dirinya, sebab ia menulis dengan fakta yang tersaji. “Banyak otobiografi hanya bercerita tanpa fakta. Sebaliknya almarhum menulis dengan sportif karena dia sendiri adalah pelaku sejarah,” kata Anhar yang tersentuh oleh kalimat almarhum perihal ketakutannya pada kematian sejarah.

Saksi hidup lainnya Sjamsiah Ahmad, yang banyak berinteraksi dengan ayah penyanyi Andi Meriam ini, sejak ia bergelut dengan olahraga air di Makassar dekade 50-an. Sjamsiah takzim atas sikap profesionalisme, keteladanan, sportivitas, dan kesederhanaannya.

“Beliau sangat manusiawi, mengayomi, menghargai pendapat orang lain, membantu yang lemah, penuh kasih sayang, dan mendorong yang muda untuk menjadi pribadi mandiri,” ujar ilmuan LIPI dan mantan diplomat ini.

Siri’ Harta Tak Ternilai

Mewakili keluarga, Andi Ilham Mattalatta mengajak kita untuk menggali ulang peninggalan mendiang. “Warisan buat keluarga adalah keteladanannya. Kami diwarisi untuk meneruskan dan menjaga segala sikap, karakter, pikiran serta tindakan. Seluruh sikap dari ayahanda terwujud dalam satu kata, yaitu siri’. Sepanjang hidupnya siri’ bersemayam dalam dirinya hingga hari tuanya. Lakon siri adalah harta tak ternilai dari ayah,“ ungkap Ilham.

Seraya mengutip ayahnya, Ilham ingatkan, jika siri’ hilang maka hidup tak berguna lagi. “Siri’ buat ayah, bukan dengan mencabut badik, melainkan dengan prestasi. Siri’ adalah pencapaian prestasi, siri’ adalah kebutuhan hidup,” Ilham menambahkan.

Buat Salim Said, Andi Mattalatta mengubah cara pandangnya menerjemahkan siri’ dalam kehidupan. “Jangan membiarkan orang menghina anda; sekali dihina kamu dihina terus,” katanya.

Akan halnya, Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka menilai Andi Mattalatta merupakan salah satu patriot yang sangat nasionalis, tegas, dan bijaksana serta patut diteladani penerus bangsa. “Jasa-jasa perjuangan beliau, selalu berbuat terbaik demi bangsa dan negara,” sahut Panglima.

Sementara pebisnis Pontjo Sutowo, meski yunior, namun sangat bersahabat dengan Andi Mattalatta. Pontjo melihatnya sebagai tokoh yang sportif, tangguh dan tak meragukan nilai keindonesiaannya. “Jasa beliau besar bagi bangsa Indonesia. Sifat kejuangan sungguh hebat. Tanpa Andi Mattalatta kita tidak tahu apakah Sulawesi Selatan masih merupakan bagian dari republik atau tidak,” tanyanya sendiri.

Wartawan

Tak banyak yang tahu kalau Andi Mattalatta adalah seorang wartawan. Paling tidak itu hemat Salim Said, yang mencermati cara penuturan Andi Mattalatta tanpa penyuntingan berarti. ”Tidak banyak jenderal yang bisa menulis sebagus almarhum yang mampu menuangkan pikirannya dengan jernih, sarat dengan catatan-catatan yang tersusun rapi,” ucap Salim yang selalu mendorong agar para pejuang menuliskannya memoarnya.

“Seingat saya, tidak ada yang membangun tentara Indonesia di Sulawesi Selatan kecuali Andi Mattalatta,” sambung Salim.

Anhar respek pada sikap sportif almarhum yang tak terduga. “Beliau memang mamahami persoalan dan jujur membukanya ke publik, sekaligus mampu menyamarkan nama agar tidak melukai perasaan orang lain,” ulas Anhar.

Sebagaimana terbetik, tidak sedikit yang mempertanyakan kepangkatan Andi Mattalatta yang berhenti sampai bintang dua. Salim Said pernah ditanya seorang Panglima terkait itu. Namun bagi sutradara film Firmansyah yang membaca memoar Mattalatta setebal 644 halaman, pangkat hanya sebuah predikat belaka, sebab Andi Mattalatta sudah melampaui level kepangkatan dibanding perjuangan hidupnya. “Pangkat Jenderal pun sangat layak,” kata Firmansyah kepada PINISI.co.id.

Karena itu, Imam Besar masjid Istiqlal Nasarudin Umar, memanjatkan doa kepada salah satu putra terbaik bangsa ini agar generasi yang hidup bisa mengikuti pengabdian dan ketulusannya dalam perjuangan, “Kami mohon kepadaMu ya Allah agar almarhum digabungkanya dengan kekasih-kekasih terbaik-Mu.”

Pada akhir acara, keluarga besar almarhum melauncing portal www.andimattalatta.co.id. dengan penekanan tombol. Sehari sebelumnya patung Andi Mattalatta di anjungan Pantai Losari Makassar juga diresmikan. [Alif]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here