Catatan Arfendi Arif
Hendaknya manusia bersyukur kepada Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah. Dalam situasi dan tingkah laku yang bagaimanapun juga rasa syukur ini perlu diungkapkan kerena Allah telah memberi rezeki dan nikmat yang tidak terhingga kepada manusia.
Demikian dikatakan Ustadz Adam Malik dalam kajian Ahad subuh di Masjid Hayatul Islam, Perum Dasana Indah, Blok TB 8 RT 10 RW 21, Bonang, Kec. Kelapa Dua, Kab. Tangerang, Banten (15/12/2024).
Dengan bersyukur dan bersandar kepada Allah, lanjut Ustadz Adam Malik, manusia bisa merasakan hidupnya tenang dan nyaman.
Rasa syukur itu juga harus disertai manusia untuk selalu menyembah kepada Allah. Karena Allah yang telah menghidupkan manusia dan kepada Allah juga manusia akan kembali.
“Manusia dilahirkan dari perut ibunya, karena campur tangan Allah. Allah yang mengeluarkan kamu dari perut ibumu. Namun, akhir dari kehidupan ini manusia juga kembali kepada Allah, ” jelas Ustadz Adam Malik.
Karena itu, tegas Ustadz Adam Malik, keyakinan yang terkandung dalam ucapan Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kita ini kepunyaan Allah dan kepadanya kita kembali), jika iman kita menyadari hal ini, maka manusia tidak akan mencintai dunia ini (hubbud dunia), tapi akan selalu total menyembah kepada Allah.
Namun, Ustadz Adam Malik mengingatkan,godaan manusia di dunia ini untuk berpaling dari Allah sangat besar. Dalam diri manusia seperti dikatakan dalam Al-Qur’an ada dua kecenderungan ” Maka Dia mengilhamkan kepadanya jalan kejahatan dan ketakwaan’ (as-Syams ayat 8).
Dipaparkan oleh Ustadz Adam Malik, sumber dosa itu sangat banyak. Bisa bersumber dari panca indera manusia melihat, mendengar, mengucapkan dan merasakan hal-hal yang dilarang oleh Allah.
“Tapi sumber godaan dan kejahatan yang terbesar berasal dari godaan iblis dan hawa nafsu. Sebab, iblis sudah bertekad untuk menghancurkan manusia,” terangnya.
Diungkapkan oleh Ustadz Adam Malik, target-target yang menjadi sasaran untuk dihancurkan iblis. Pertama, Nabi Muhammad karena ia membawa syariat yang menyuruh manusia beribadah kepada Allah. Kedua,Imam yang adil. Ketiga, orang kaya yang tawadhu. Keempat, pedagang yang jujur. Kelima, yang khusu’ dalam shalat. Keenam, mukmin yang saling menasehati. Dan ketujuh, mukmin yang memiliki kasih sayang.
Menghadapi godaan iblis dan hawa nafsu ini, menurut Ustadz Adam Malik, bahwa iman manusia itu terkadang bertambah dan terkadang berkurang (Al-Iman yazid wa yanqush). Oleh karena itu perlu dikuatkan Iman kepada Allah, yakni dengan meningkatkan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah. Kedua, dengan mengurangi perbuatan maksiat. Ketiga, dengan bertobat dan banyak beristighfar kepada Allah serta mengucapkan lafadz Laa ilaha illa Allah
“Sebab,Iblis itu sudah bertekad untuk menghancurkan manusia. Dan untuk menghancurkan iblis yaitu dengan lafadz La ilaha Illa Allah. Lafadz La ilaha Illa Allah adalah benteng manusia menjaga ancaman iblis,” pungkas Ustadz Adam Malik.
