Tujuh Sukarelawan Sekretariat BPP KKSS di Era Kepengurusan Beddu Amang

0
1681
- Advertisement -

Kolom Fiam Mutamin

SIAPAKAH itu ?

Perlu juga kita ketahui bahwa mereka-mareka itu bagian dari pergerakan perjalanan kipral KKSS di era kepemimpinan Bapak Beddu Amang. selama tiga periode masa bakti tahun 1988-1999.

Kemudian hari mereka itu direkrut menjadi pengurus BPP KKSS. Mereka hadir berkontribusi apa yang mampu mereka lakukan dari kegiatan KKSS yang tak terputus antara lain : HUT KKSS 12 November, Peringatan Pengorbanan 40 Ribu Jiwa Rakyat Sulawesi Srlatan untuk mempertahankan Kemerdekaan pada setiap 11 Desember,

Pisah sambut tokoh-tokoh warga KKSS yang memperoleh anugerah promosi jabatan di pemerintahan, ketentataran politik dan di lembaga-lembaga kenegaraan.

- Advertisement -

Selain itu sekretariat KKSS mendukung perbincangan Temu Budaya secara berkala dan pagelaran kesenian, menginisiasi pertemuan

Saudagar Bugis Makassar dari awal bersama Kadinda dan Pemda Sulsel sebagai silaturahmi tahunan mudik Lebaran puasa, Pendirian Yayasan Pendidikan Latimojong untuk nemajukan sumber daya manusia unggulan, bakti
sosial untuk penanggulangan bencana alam dan kerusuhan yang melanda warga dan lain-lain.

Menerbitkan bulettin KKSS sebagai sarana utuk menjalin iformasi dan komunikasi yang digawangi oleh Alif we Onggang dan Erwin Kallo serta menerbitkan buku perjalanan sejarah ĶKSS Perekat Etnis Nusantara.

Dalam kita memperingati 44 tahun KKSS ini, kita juga perlu mengingat para sukarelawan KKSS itu : Andi Hasan, senior yang sudah aktif dari masa Persaudaraan Keluarga Sulawesi (PKS), Nazar SImbong, kepala anjungan pemda Sulsel di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Dari situ dan atas keterlibatan KKSS, Pesona Budaya Sulsel tampil beberapa kali setiap tahun di TMII antara lain dari Mandar, Pinrang, Sidrap, Enrekang, Wajo, Bulukumba, Jenneponto, Turatea dan Gowa.

Ahmad Tahir Ratu disingkat ATR yang namanya cukup fenomenal karena keluasan pergaulannya sepertinya iya ingin mengenal semua tokoh-tokoh masyarakat asal dari Sulsel.

Kemudian datang Aprial dari Soppeng yang diterima oleh semua kalangan mulai dari anak remaja sampai ke dewasa, yang mudah mendapat kepercayaan karena kejujuran dan joke-jokenya yang menghibur.

Ada Surya Dharma, tokoh pemuda aktivis kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang fasih retorikanya, akrab dengan semua kalangan khusus dengan tokoh- tokoh masyarakat KKSS.

Datang La Sule seniman pelukis yang menguasai lontara paseng paseng toriolo. Iya kita perlukan hadir di setiap saat yang membawa pesan-pesan yang menghibur.

Saya suka menyertakannya ke hajatan seperti ke turnamen golf, kebutuhannya bagaimana ada yg dapat mengoleksi lukisannya atau memberi order untuk lukisan pribadi.

Satu lagi yang selalu kita perlukan kehadirannya yaitu Daeng Sakka yang nama bagusnya Purwasaka.Tinggalnya dekat seberang depan kantor KKSS di Buncit Raya. Iya kepala sekuriti swalayan Hero, bahasa Makassarnya masih sangat otentik dengan aksennya. Kehadirannya secara diam-diam kita menyerap bahasa Makassar tulen.

Kecintaannya dengan KKSS, iya membuka warung coto dekat kantor.

SAAT ini tinggal berdua Andi Hasan dan Aprial.

Saya sangat terbantu dengan kehadran mereka itu dimana saya sebagai kepala kantor.

Saya hanya menyiapkan konsep dan melibatkan mereka untuk.berbagi pandangan yang terbaik. Lalu mereka berbagi untuk.mengeksekusi kegiatan sekretsriat mulai dari pengantaran surat undangan sampai ke general repetisi apabila acara itu dihadiri oleh sejumlah tokoh-tokoh masyarakat.

Saat itu belum lahir fasilitas info cepat via digital semuanya dilakukan serba konvensional. Saya hanya me rechek undangan kepada pengurus dan sesepuh sebagai tangggung jawab Kepala Kantor.

Ada tokoh yang perlu saya kontak khusus setiap undangan mengkomfirmasi berulang karena itu mrnjadi kebutuhannya.

Di acara apapun saya perlu berada paling awal berdiri tedepan di pintu atau depan lift untuk menyambut para undangan layaknya dalam sebuah hajatan keluarga (maddupa toana/mappekiade) budaya dalam menghargai dan menghormati tamu.

Apa itu perlu dan tidak berlebihan?
.
Perlu … justru di situlah nilai-nilai kekerabatan itu terbangun ; sipakalebbi/sipakalabbiri dan sipakaraja.

Hal ini yang tidak bokeh luntur dari ciri paguyuban kekrabatan ini, tidak ada pembedaan perlakuan pelayanan karena status sosial jabatan dan kekayaan materinya.

Beranda inspirasi ciliwung 14 November 2020

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here