PINISI.co.id- Kurang dari tiga bulan lagi pemilihan calon anggota legislatif, Hj. Nurmalasari Yasin rajin turun menyapa warga hingga ke pelosok desa untuk menyerap dan mendalami aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya.
Seperti diketahui Nurmalasari adalah bakal calon anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan Kabupaten Maros, Pangkep, Barru dan Parepare.
Di Barru, Nurmalasari mengenjot perolehan suara di kampung halaman suaminya, HM Yasin Azis. Bersama tim relawan yang dibentuk struktural, hari demi hari simpatisan Nurmalasari meningkat cukup signifikan di akar rumput. Di berbagai lapisan masyarakat Nurmalasari mengakomodasi keinginan warga.
Praktis waktu tersisa dilakukan sosialisasi pada setiap akhir pekan dari dusun ke dusun di seluruh kecamatan. Hal ini membawa dampak positif melalui mesin politik antarkoordinator desa.
Turut memdampingi Caleg Partai Golkar DPRD Kabupaten Barru, Sri Rahayu Dapil V Kecamatan Tanete Rilau.
Setiap melakukan kunjungan, Nurmalasari menebar aura, dan memikat khususnya kaum wanita dan ibu-ibu sebagai idola di pelosok desa. Nurmalasari memang mengusung semangat memperjuangkan aspirasi perempuan di parlamen tingkat Provinsi Sulawesi-Selatan.
Menurut Yasin Azis selaku Dewan Pembina tim kampaye, konsisten menitikberatkan pada sentuhan diplomasi pada akar rumput sebagai bentuk panetrasi pasar pemilih.
Dia menargetkan 20.000 perolehan suara di Kabupaten Barru dan diharapkan mendongkrak nama Caleg DPRD Partai Golkar.
Adapun Nurmalasari mengakui bahwa ia tidak pernah terlintas sedikitpun dalam perjalanan karier kehidupan politiknya hingga ikut menjadi calon anggota legislatif. “Ini momentum yang baik untuk mengenal lebih dekat rakyat,” kata Nurmalasari.
Selain itu Nurmalasari bisa menikmati indahnya suasana desa naik turun rumah panggung seraya mendalami atmosfer daerah dengan segenap potensinya.
Mendasarkan pada nilai-nilai keluhuran filosofi Bugis bahwa jika memasuki tanah Bugis anda harus melewati anak tangga.
Nurmalasari sendiri sudah berkomitmen untuk mengusung emansipasi perempuan, dengan membawa program pendidikan dan kesehatan.
“Memberdayakan pendidikan anak-anak, dan kaum perempuan desa harus diberikan akses terhadap ekonomi dan sektor kesehatan, juga program gizi buruk terus dilanjutkan, termasuk pengurangan stunting,” ucapnya. (Fik/Lif)
