Setiap Pilihan Memiliki Tanggung Jawab

0
361
- Advertisement -

Hikmah Abdul Hamid Husain

Sebentar lagi pemilihan gubernur, walikota dan bupati di seluruh Indonesia akan digelar. Dalam memilih pemimpin Allaah SWT memberi kebebasan dalam memilih, namun setiap pilihan akan dipertanggung jawabkan kepada Allaah kelak.

Allaah SWT berfirman memberi kebebasan untuk memilih;

وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكُمْۗ فَمَنْ شَاۤءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَاۤءَ فَلْيَكْفُرْۚ اِنَّآ اَعْتَدْنَا لِلظّٰلِمِيْنَ نَارًاۙ اَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَاۗ وَاِنْ يَّسْتَغِيْثُوْا يُغَاثُوْا بِمَاۤءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِى الْوُجُوْهَۗ بِئْسَ الشَّرَابُۗ وَسَاۤءَتْ مُرْتَفَقًا ( اللكهف ٢٩)

Katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Maka, siapa yang hendak beriman, hendaklah dia beriman dan siapa yang menghendaki kufur, biarkanlah dia kufur.”

- Advertisement -

Sungguh, Kami telah menyediakan Api Neraka untuk orang-orang zalim yang kobaran nyalanya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan dengan meminta minum, mereka akan diberi air seperti cairan besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. Itulah seburuk-buruk minuman dan tempat istirahat yang paling buruk”.
(QS Al Kahfi, surah ke 18, ayat 29, halaman 297).

Akan halnya Rasuulullaah SAW mewanti wanti agar dalam memilih pemimpin, jauhi orang yang tidak jujur, tidak amanah, tidak layak;

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ;
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ;
إِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِذَا أُسْنِدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ. (رواه البخارى).

“Jika amanah telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.”
Sahabat bertanya; ‘apa maksud amanah disia-siakan yaa Rasuulallaah? ‘
Rasuulullaah SAW menjelaskan;
“Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, kepada orang yang tidak layak, maka tunggulah kehancurannya”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari no.6015)

Allaah SWT berfirman menegaskan bahwa yang takut pada Allaah, jujur dan amanahlah yang diselamatkan Allaah:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.
(الاحزاب ٣٣ الاية ٧٠ – ٧١)

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allaah dan katakanlah perkataan yang benar lagi jujur, niscaya Allaah Memperbaiki tindakan tindakanmu dan Mengampuni dosa-dosamu.

Dan siapa yang mentaati Allaah dan Rasul-Nya, sungguh dia telah mendapat kebahagian, berupa kemenangan yang besar”. (QS Al Ahzaab, surah ke 33, ayat 70-71, halaman 427).

Jika pemilih banyak yang pembohong, maka akan terpilih pula pemimpin yang juga pembohong, bodoh dan kekanak kanakan.

Tergambar dari Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW memohon tidak Dipimpin oleh Pembohong, Zolim dan Bodoh;

Doa agar terhindar dari pemimpin bodoh dan kekanak-kanakan:

اللهم إني أعوذبك من إمارةِ الصبيان والسفهاء

“Allaahumma innii a’uudzu bika min imaaratis shibyaan was sufahaa’.

(Yaa Allaah, Tuhanku, sungguh saya berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Bukhari).

Adapun doa agar terhindar dari Pemimpin Zolim;

اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا مَنْ لَا يَخَافُكَ فِيْنَا وَلَا يَرْحَمُنَا.

“Allaahumma laa tusallith ‘alainaa bidzunuubinaa man laa yakhafuka fiinaa wa laa yarhamunaa”.

(“Yaa Allaah, Tuhan kami, janganlah Engkau memberi kami Pemimpin orang-orang yang tidak takut kepada-Mu karena dosa dosa kami dan tidak pula bersikap rahmah kepada kami.”

Selanjutnya doa agar terhindar dari pemimpin Zolim:

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ،
اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ.

“Allaahummaa aslih wulaata umuurinaa,
Allaahumma waffiqhum limaa fiihi solaahuhum wa solaahul Islaami wal Muslimiin.

Allaahumma a’inhum ‘alal qiyyaami bimahaamihim kamaa amartahum yaa Rabbal ‘Aalamiin. Allaahumma ab’idh ‘anhum bithaanatas suui wal mufsidiin wa qarrib ilaihim ahlal khoiri wan naasihiin yaa Rabbal ‘Aalamiin.
Allaahumma aslih wulaata umuuri Muslimiin fii kulli makaan”.

“Yaa Allah, Tuhan kami, jadikanlah Pemimpin kami orang orang yang baik. Berikanlah Taufik kepada mereka untuk melaksanakan hal hal terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan bagi Ummat Muslim.

Yaa Allaah, Tuhan kami, tolonglah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau Perintahkan, yaa Rabbal ‘Aalamiin.

Yaa Allaah, Tuhan kami, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang buruk dan teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang baik kepada mereka, yaa Rabbal ‘Aalamiin.
Yaa Allaah, Tuhan kami, jadikanlah Pemimpin Ummat Muslim orang orang yang baik, di mana pun mereka berada.”

Catatan

Amanah berasal dari akar kata;
amuna, ya‘munu, amnan, wa amaanatan, wa Amiin
أمن يأمن ، أمنا ، أمانة
و أمين
yang artinya;
Kejujuran. Orang yang jujur, bisa dipercaya disebut:
الامين
Al Amiin, yang bermakna; orang jujur, tidak khianat, terpercaya,

2. Amiirul Mukminiin, Umar Bin Al Khattab RA mengingatkan:

لَا يَبِعْ فِي سُوقِنَا إِلَّا مَنْ قَدْ تَفَقَّهَ فِي الدِّينِ.
(رواه الترمذى)

“Jangan ada yang bertransaksi di pasar pasar tradisional kita, kecuali orang orang yang memahami aturan Agama.”
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam At-Tirmidzi).

Allaah SWT berfirman mewanti wanti, jangan sekali kali mengkhianati amanah, mengkhianati Allaah dan mengkhianati Rasul Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ.
(الانفال ٨ الاية ٢٧)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allaah dan Rasul-Nya dan juga janganlah kalian mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepada kalian, sedangkan kalian mengetahui”.
(QS. Al-Anfaal, surah ke 8, ayat 27, halaman 180)

Teruslah berdoa dan memohon, agar Allaah SWT, menganugerahkan kita pemimpin yang mampu menjaga amanah, jujur dan adil;

Doa agar tidak gampang terkecoh;

اللهم انى أعوذ بك من ذنب أحسبه هينا وهو عند الله عظيم. وأستغفرك ربى
و أتوب اليك

“Allaahuma, innii a’uudzu bika min dzambin ahsibuhuu hayyinan wa ‘indal llaahi ‘adziim.
Wa astaghfiruka Rabbii wa atuubu ilaiik”

(Yaa Allaah, Tuhanku, sungguh aku berlindung padaMu dari perbuatan dosa yang saya anggap ringan padahal dosa itu sangat besar di sisiMu.
Tuhanku, sungguh aku memohon ampun pada Mu dan aku bertaubat pada Mu).

Doa dijauhkan dari Pemimpin yang kekanak kanakan dan tidak layak:

اللهم إني أعوذبك من إمارةِ الصبيان والسفهاء

(Allaahumma innii a’uudzu bika min imaaratis shibyaan was sufahaa’)
( Yaa Allaah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari pemimpin yang kekanak-kanakan dan dari pemimpin yang bodoh).

Penutup:

Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).

Abdul Hamid Husain Alumnus Ummul Qura University, Makkah & King Abdulaziz University, Jeddah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here