Kolom Muslimin Mawi
Malam itu, setelah perjalanan panjang melintasi langit dengan pesawat, aku tiba di sebuah kota yang penuh kesibukan, membawa harapan untuk sejenak melepas penat. Tubuhku lelah, namun semangat dalam hati tetap menyala, sebab esok hari ada tanggung jawab besar yang harus diselesaikan. Kamar hotel yang menyambutku terlihat nyaman, seolah menjanjikan pelukan hangat untuk mengistirahatkan tubuh dan jiwa.
Namun, kenyataan kadang datang dengan caranya sendiri. Hembusan udara dari AC kamar mulai terasa, lembut di awal, namun perlahan berubah menjadi gigil yang menusuk hingga ke tulang. Malam yang seharusnya menjadi damai dan
sejuk berubah menjadi simfoni dingin yang menguasai ruang, membuatku
berperang melawan udara dingin yang tak kukendaki.
Kuputar pandangan, mencoba mencari remout control untuk mengatur suhu yang mulai tak tertahankan. Namun, benda kecil itu tak juga kutemukan, seolah menyembunyikan dirinya dari tanganku yang gemetar. Dalam ketakberdayaan, aku mendekati tombol kontrol di dinding kamar hotel, berharap bisa memadamkan AC yang seolah bernyawa. Namun, segala usaha sia-sia dingin itu tetap bertahta, membuat malamku terasa seperti berjalan di atas lantai es.
Hanya sehelai handuk dan selimut tipis yang menjadi satu-satunya perlindungan dari hembusan udara yang menguasai kamar. Tubuhku terus menggigil dan ritual bolak-balik ke kamar kecil menjadi bagian yang tak terhindarkan. Detik-detik terasa lambat, malam seperti melarutkan segala rasa nyaman yang kuharapkan.
Namun, di tengah malam yang membeku, ada ruang kecil untuk merenung. Aku menyadari bahwa malam ini adalah sebuah pelajaran. Bahwa bahkan dalam perjalanan yang penuh rencana, ada hal-hal tak terduga yang tak selalu dapat dikendalikan.
Dinginnya malam ini adalah ujian kecil yang mengajarkan arti kesabaran dan kemampuan beradaptasi.
Ketika fajar akhirnya menyapa, membalut langit dengan cahayanya yang lembut, aku tersenyum kecil. Malam yang penuh perjuangan itu akan selalu menjadi bagian dari kisah perjalanan tugas organisasi. Bukan hanya sebagai kenangan tentang dinginnya AC yang tak bersahabat, tetapi juga sebagai momen yang memperkaya cerita hidupku, sebuah kisah tentang perjuangan kecil yang menguatkan jiwa.
Semoga cerita pendek ini bisa menjadi kenangan yang berkesan dan inspiratif.
Eramas 2000, 17 November 2024