Hikmah Abdul Hamid Husain
Semua ibadah yang kita lakukan, sejatinya untuk keselamatan, kesehatan dan kebahagiaan diri kita sendiri, seperti Sholat, Dzikir, Doa dan Puasa, ini semua untuk keselamatan diri pelakunya.
Namun ada ibadah yang tidak sekedar membuat Pelakunya selamat, senang, bahagia dan sehat, tetapi lebih dari itu, yaitu membuat Allaah lebih sayang, lebih cinta dan senang pada Pelakunya.
Ibadah apakah itu? Yaitu Amal Ibadah “memasukkan rasa senang ke hati orang lain” seperti bersedekah, menolong, menyelamatkan, mempermudah, mendoakannya
dll, yang membuat orang bisa tersenyum bahagia.
Nabi Musa AS bertanya kepada Allaah SWT, “Yaa Allaah, aku sudah melaksanakan banyak ibadah, ibadahku yang manakah yang membuat engkau senang yaa Allaah, apakah sholat ku ?”
Allaah SWT menjawab:
“Sholat mu, adalah untukmu sendiri, karena dengan engkau mengerjakan sholat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar”.
Apakah zikirku yaa Allaah ?
Allaah SWT menjawab:
“Zikirmu itu untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang”.
Apakah puasaku yaa Allaah ?.
Allaah SWT Menjawab:
“Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu memerangi hawa nafsumu sendiri”.
Nabi Musa AS, bertanya lagi:
“Lalu apa ibadahku yang membuat Mu Senang dan menyayangiku Yaa Allaah?”
Allaah SWT Menjelaskan:
SEDEKAH, INFAQ, ZAKAT serta perbuatan baikmu kepada sesama,
Itulah yang membuat AKU senang.
karena ketika engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir disampingnya, karena mereka itu semua adalah milikku dan hambaku”.
Dan Aku akan menggantikan dengan ganjaran paling sedikit 700 kali lipat.
Allaah SWT Berfirman;
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ .
(البقرة الاية ٢٦١).
“Matsalul ladziîna yunfiqûuna amwâalahum fîi sabiîlil lâahi kamatsali ḫabbatin ambatat sab‘a sanâabila fiî kulli sumbulatin mi’atu ḫabbah, wallâahu yudlâa‘ifu liman yasyâa’, wallâahu wâasi‘un ‘aliîm”
“Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allaah seperti orang-orang yang menabur sebutir biji benih yang kemudian menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allaah Melipatgandakan pahala bagi siapa yang Dia kehendaki. Sungguh Allaah Mahaluas Lagi Maha Mengetahui”.
(QS. Al-Baqarah, Surah ke 2, Ayat 261, halaman 44).
2. Agar tidak menyesal, bahagiakanlah orang lain sebelum terlambat.
Allaah SWT berfirman:
وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ.
(المافقون ٦٣ الاية ١٠)
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami Berikan kepadamu sebelum kematian datang menjemput mu; lalu berkata penuh penyesalan; “Yaa Allaah Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi, maka aku akan bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang Soleh.” (QS Almunaafiquun, Surah ke 63, Ayat 10, halaman 555).
Catatan
1. Jangan ada hari tanpa bersedekah, menolong, dan membantu orang.
Minimal bersedekah 1 botol air dan sebungkus nasi setiap hari, tersenyum ramah menyenangkan hati orang.
2. Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya ikhlas karena Allah bukan karena pencitraan, seperti menanam sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Dan Allaah melipatganda kan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allaah Maha Luas, Maha Mengetahui.”
(QS. Al-Baqarah, Surah ke 2, Ayat 261)
3. Buatlah Allaah SWT senang, dengan membahagiakan orang, maka Allaah akan limpahkan Rahmat-Nya dengan Membuat hidupmu lapang dan bahagia.
(Kitab Mukaasyafatul Quluub).
4. Jangan pernah menyakiti siapapun, jangan pernah menzolimi siapapun. Jangan pernah mempersulit siapapun. Karena ini semua menghalangi ke Surga.
5. Hafalkan dan seringlah baca di pagi dan sore. Do’a Memohon Banyak Harta dan Sehat Panjang Umur yang di ajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
اللَّهُمَّ أكْثِرْ مَالِي وَوَلَدِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا أعْطَيْتَنِي وَأطِلْ حَيَاتِي عَلَى طَاعَتِكَ، وَأحْسِنْ عَمَلِي وَاغْفِرْ لِي
“Allahumma aktsir maalii wa waladii, wa baarik lii fiimaa a’thoitanii wa athil hayaatii ‘ala tho’atik wa ahsin ‘amalii wagh-fir lii”
Arti:
“Yaa Allaah Tuhanku, perbanyaklah harta untukku dan untuk anak anakku, berkatilah apa apa yang telah Engkau berikan. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah semua prilaku dan amal ibadah ku, ampunilah dosa-dosaku”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Bukhari no. 6334 dan Muslim no. 2480)
Penutup:
Mari kita berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).