Hikmah Abdul Hamid Husain
Orang-orang jahat bergentayangan, bekerjasama dengan Iblis, setan guna mencari mangsa.
Mereka sangat licik, bermuka dua, lain di mulut lain di hati. Saking liciknya, banyak orang yang tergoda dan berujung musibah.
Karena kelicikan orang-orang munafik, sampai-sampai Rasuulullaah SAW membakar sebuah masjid yang dibangun dan diurus oleh sekelompok orang orang munafik di Madinah. Masjid ini disebut “Masjid Dhirar” yang artinya “Masjid Yang Berbahaya”. Berbahaya bagi Iman, peribadatan dan kerukunan.
Allaah SWT berfirman yang mewanti wanti agar jangan silau ajakan orang orang munafik:
وَاِذَا رَاَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ اَجْسَامُهُمْۗ وَاِنْ يَّقُوْلُوْا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْۗ كَاَنَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌۗ يَحْسَبُوْنَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْۗ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْۗ قَاتَلَهُمُ اللّٰهُۖ اَنّٰى يُؤْفَكُوْنَ.
(المنافقون الاية ٤)
“Jika engkau melihat mereka, tubuh mereka mempesona, karena tampilannya menarik dan menakjubkan.
Jika mereka kerkata kata, berbicara, engkau mendengar tutur katanya, karena kalimat kalimatnya tersusun rapih. Mereka seakan-akan seperti kayu benda mati yang tidak ada ruh, tidak ada rasa dan perasaan yang bersandar dan hanya mengandalkan kekuatan orang lain.
Dan karena merasa bersalah, mereka selalu cemas mengira bahwa semua teriakan ditujukan kepada mereka, cenderung merasa bahwa segala bentuk kritik diarahkan kepada mereka.
Mereka itulah musuh yang sebenarnya, maka waspadalah terhadap mereka.
Semoga Allaah membinasakan mereka,
Memang aneh, bagaimanakah mereka dapat dipalingkan dari kebenaran?”.
(QS Al Munaafiquun, Surah ke 63, ayat 4, halaman 554)
2. Inilah kisah nyata, sebuah masjid yang dibakar oleh Rasuulullaah SAW:
وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَّكُفْرًا وَّتَفْرِيْقًا ۢ بَيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَاِرْصَادًا لِّمَنْ حَارَبَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ مِنْ قَبْلُۗ وَلَيَحْلِفُنَّ اِنْ اَرَدْنَآ اِلَّا الْحُسْنٰىۗ وَاللّٰهُ يَشْهَدُ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ.
(التوبة الاية ١٠٧)
“Di antara orang-orang munafik ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana pada orang-orang yang beriman; menyebabkan kekufuran, memecah belah orang-orang mukmin, dan menunggu kedatangan orang-orang yang sebelumnya telah memerangi Allaah dan Rasul-Nya.
Mereka dengan pasti bersumpah;
“Kami hanya menghendaki kebaikan.”
Allaah bersaksi sungguh mereka itu benar-benar pendusta dalam sumpahnya”. (QS At Taubah, Surah ke 9, ayat 107, halaman 204).
Catatan
1. Agar terhindar dan jauh dari orang orang munafik, orang-orang zalim, orang orang jahat, maka teruslah mendekat kepada Allaah SWT dengan;
memperbanyak sholat, membaca
Al Quran, bersedekah dan bersilatur rahim.
2. Hafal dan rajin mengamalkan doa pilihan dibawah ini, minimal baca di pagi hari saat akan memulai beraktifitas, dan di sore hari saat menjelang Maghrib:
Doa dijauhkan dari berbagai kesulitan ancaman dan fitnah:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allaahumma innii a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa min ‘adzaabinnaari jahannam, wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min fitnatil masiihid dajjaal”.
“Yaa Allaah Tuhanku, sungguh aku berlindung pada-Mu dari siksa kubur, dari siksa api neraka jahannam, dari kesulitan dan fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah dajjal.”
(Hadits Sahih oleh Al Bukhari dan Muslim)
– Doa selamatan dari berbagai kesulitan, msibah dan bencana:
اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
Allaahummadfa’ ‘annal ghalaa-a, wal balaa-a, wal wabaa-a, wal fahsyaa-a, wal munkara, was-suyuufal mukhtalifata, wasy-syadaa-ida, wal mihana maa zahara minhaa, wa maa baathan min baladinaa haadzaaa khaassatan, wa min buldaanil Muslimiina ‘aammatan, Innaka ‘alaa kulli syai’in Qadiir.
Arti:
“Yaa Allaah Tuhanku, hindarkanlah kami dari semua malapetaka, bala, bencana, kekejian, kemungkaran, sengketa yang beraneka ragam, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan yang tersembunyi yang ada dalam negeri kami dan di negeri ummat muslim pada umumnya. Sungguh Engkau Yaa Allaah Maha Berkuasa atas segala sesuatu”.
– Doa memohon keselamatan, kelancaran dan sehat:
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ.
اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ
“Allaahumma innaa nas aluka salaamatan fiddiini wa ‘aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil’ilmi wa barakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti wa rahmatan ‘indal mauti wa maghfiratan ba’dal maut.
Allaahumma hawwin ’alainaa fii sakaraatil mauti wa najjaata minan naari wal’afwa ‘indal hisaab”
Arti:
“Yaa Allaah, sungguh kami memohon pada-Mu keselamatan dan kemudahan menjalankan semua perintah agama, dan anugerahilah kami badan yang sehat, limpahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datangnya kematian, rahmat pada saat kematian, dan ampunan setelah kematian”
– Doa memohon dijauhkan dari takdir buruk dan dari orang-orang yang tidak suka;
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوْءِ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ.
“Allaahumma innii a-‘uudzu bika min jahdil balaa-i, wa darkisy syaqaa-i, wa suu-il qadhaa-i, wa syamaatatil a’daai.
Arti:
Yaa Allaah Tuhanku, sungguh aku berlindung padaMu dari beratnya bala bencana, hinanya kesengsaraan, keburukan qadha’ takdir, dan dijauhkan dari musuh dan orang orang yang tidak suka”. (Hadits Sahih Riwayah Al Imam
Al Bukhari dan Muslim).
– Doa memohon perlindungan dari orang jahat:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ
أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ
Allaahumma innii a‘uudzu bika an adhilla aw udholla, aw azilla aw uzalla, aw azlima aw uzlama, aw ajhala aw yujhala ‘alayya.
Arti:
“Yaa Allaah Tuhanku sungguh, aku berlindung pada-Mu, janganlah sampai aku tersesat atau disesatkan oleh siapapun, tergelincir atau digelincirkan, menganiaya atau dianiaya dan berbuat bodoh atau dibodohi orang.” (Hadits Sahih Riwayah Abu Dawud dan At Tirmidzi).
– Doa memohon kebahagiaan dalam rumah keluarga:
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْ أَهْلِيْ وَبَارِكْ لَهُمْ فِيَّ وَارْزُقْنِيْ مِنْهُمْ وَارْزُقْهُمْ مِنِّي.
اَللّٰهُمَّ اجْمَعْ بَيْنَنَا مَا جَمَعْتَ إِلَى خَيْرٍ وَفَرِّقْ بَيْنَنَا إِذَا فَرَّقْتَ إِلَى خَيْرٍ
Allaahumma baarik lii fii ahlii wa baarik lahum fiyya warzuqni minhum warzuqhum minnii. Allaahummajma’ bainanaa maa jama’ta ilaa khairin wa farriq bainanaa idza farraqta ilaa khairin.
“Yaa Allaah Tuhanku, berkatilah aku di dalam keluargaku dan berkati pula mereka di dalam kehidupanku.
Limpahkanlah kepadaku rezeki dari mereka dan berilah mereka rezeki dariku. Yaa Allaah Tuhanku, kumpulkan dan satukan kami menuju kebaikan dan pisahkan kami demi menuju kebaikan.”
– Doa dijauhkan dari fitnah dan kezaliman:
رَبَّنَا لاَ تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Rabbanaa laa taj‘alnaa fitnatal lil qaumid dzaalimiin wa najjinaa birahmatika minal qaumil kaafiriin”.
“Yaa Allaah Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah dari orang orang zalim, dan selamatkanlah kami dengan Rahmat-Mu dari tipu daya orang-orang yang kufur.”
– Doa dijauhkan dan dilindungi dari orang-orang zalim:
رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
“Rabbi Najjinii Minal Qaumid Dzaalimiin.
Arti;
“Yaa Allaah Tuhanku, selamatkanlah dan lindungilah aku dari orang-orang zalim”
(QS At-Tahrim, surah ke 66, ayat 11, halaman 561).
Penutup:
Mari kita berdoa dengan Doa yang diajarkan oleh Rasuulullaah SAW ini:
“Yaa Allaah bimbinglah kami untuk selalu eling mengingat Mu yaa Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya kepada Mu”
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
(Allaahumma a’innaa ‘alaa dzikriKa, wa syukriKa, wa husni ‘ibaadatiKa).