PINISI.co.id- Salah satu titik simpul penting dalam Mukernas dan HUT ke-49 Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan adalah pelaksanaan aksi sosial berupa pasar murah, pemeriksaan kesehatan gratis, dan donor darah massal.
Hal ini mengemuka dalam Rapat Final Panitia Mukernas dan HUT ke-49 KKSS yang digelar di Hotel Claro, Kamis (13/11), dipimpin oleh Penanggung Acara Salahuddin Alam. Dalam rapat tersebut, Ketua Harian BPP KKSS Prof. Andi Muhammad Syakir menegaskan bahwa kegiatan sosial merupakan bentuk nyata kepedulian KKSS terhadap warga Sulawesi Selatan khususnya dan bangsa Indonesia secara umum.
“KKSS lahir untuk bangsa. Aksi sosial yang kita lakukan dalam rangkaian Mukernas dan HUT ini adalah wujud nyata kepedulian terhadap sesama. Nilai dasarnya adalah budaya dan kearifan luhur Bugis-Makassar yang menekankan semangat tolong-menolong. Jadi, ber-KKSS jangan setengah-setengah,” ujar Prof. Syakir.
Menurut Prof. Syakir, kegiatan sosial telah menjadi salah satu program prioritas KKSS, bukan hanya untuk warga komunitas KKSS semata, tetapi juga untuk masyarakat luas di manapun KKSS berada. Aksi ini menjadi cara untuk memperlihatkan wajah KKSS sebagai organisasi sosial-kultural yang tidak hanya menjaga identitas budaya, tetapi juga aktif berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Alam menambahkan bahwa panitia telah menyiapkan seluruh tenaga dan sumber daya untuk menyukseskan kegiatan ini. Aksi sosial tersebut akan digelar di Lapangan Karebosi Makassar, dan diperkirakan akan dihadiri oleh ribuan warga.
“Ada tujuh rumah sakit yang berpartisipasi dengan menurunkan sekitar 500 tenaga medis untuk mendukung kegiatan kesehatan gratis ini. Kami juga mengimbau masyarakat Makassar untuk memanfaatkan kesempatan ini, baik untuk memeriksakan kesehatan maupun berpartisipasi dalam donor darah,” jelas Alam.
Untuk memeriahkan suasana, panitia juga menyiapkan hiburan rakyat berupa penampilan musik, drum band, yang melibatkan seniman-seniman lokal.
Aksi sosial ini diharapkan menjadi simbol bahwa KKSS tidak hanya eksis sebagai paguyuban kekerabatan, tetapi juga hadir sebagai kekuatan sosial dan budaya yang membawa nilai kemanusiaan dan solidaritas bagi bangsa Indonesia. (Lif)













